Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Memandang Skandal Bill Clinton dan Monica Lewinsky Melalui Kacamata Feminis

Pelaksana acara tersebut, Sarah Burgess berbicara kepada BAZAAR.com tentang bagaimana serial ini menampilkan Monica Lewinsky dan Linda Tripp dalam cahaya baru dan asing.

Memandang Skandal Bill Clinton dan Monica Lewinsky Melalui Kacamata Feminis
Courtesy of Bazaar US

Penurunan jabatan Presiden Bill Clinton, dan perselingkuhan terkenal antara dirinya dan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky, adalah salah satu skandal Amerika yang paling menentukan di abad ke-20.

Baca juga: Pelajaran dari Kisah Monica Lewinsky Tentang Mempermalukan Wanita di Muka Umum

Momen dalam sejarah telah ditata ulang oleh mega-produser Ryan Murphy dan pelaksana acara Sarah Burgess di serial TV Impeachment: American Crime Story, yang isinya mendekati cerita skandal 1998 dengan cara berbeda dari kebanyakan orang yang jadi saksi saat peristiwa itu terjadi. Meskipun insiden tersebut memaksa publik untuk mengevaluasi kembali tingkat kenyamanan mereka untuk secara terbuka mendiskusikan masalah seks dan penyalahgunaan kekuasaan, hiruk-pikuk pers yang meliputi Monica Lewinsky, Pegawai Gegara Bagian Arkansas, Paula Jones, dan pelapor skandal itu sendiri, Linda Tripp, menerangi misoginis (seseorang yang membenci wanita) dengan liputan media pada saat itu. Tidak ingin menceritakan kisah mereka melalui kacamata yang sama, Ryan dan Sarah malah mengambil pendekatan feminis. Mereka berfokus pada dampak rangkaian peristiwa ini terhadap Monica, Paula, dan Linda, serta bagaimana hidup mereka selamanya diubah tidak hanya oleh kesalahan Presiden, tetapi oleh rasa malu publik yang ditimbulkan sebagai akibat dari liputan media yang keras.

"Sudah tiga tahun sejak saya pertama kali didekati untuk acara ini, dan pada awalnya, saya tidak yakin untuk melakukannya, karena saya masih kecil ketika itu terjadi," kata Sarah kepada BAZAAR.com. "Jadi saya hanya tahu sedikit ceritanya dan itu adalah skandal politik besar serta bagaimana Monica Lewinsky direduksi menjadi sosok yang semua orang tampaknya terus-menerus mengambil gambarnya. Awalnya saya tidak yakin bahwa saya akan menjadi penulisnya. Saya tidak merasa tertarik dengan sebuah cerita yang hanya akan menjadi Bill Clinton versus (pengacara dan penyelidik federal) Ken Starr. Tapi akhirnya benar-benar menarik saya adalah, ketika saya telah cukup membaca untuk memahami bahwa saya dapat menulis cerita dari sudut pandang pertemuan Monica dan Linda di kantor ini, di Pentagon, yang tak satu pun dari mereka ingin berada di sana, pada pertengahan '90-an, saat mereka berdua dibuang dari Gedung Putih."

Courtesy of Bazaar US
Courtesy of Bazaar US

Bagi Sarah, cerita acara ini pada intinya adalah tentang hubungan antara Monica (diperankan oleh Beanie Feldstein) dan Linda (Sarah Paulson), lebih dari Monica dan Bill (Clive Owen), dan bagaimana panggilan telepon pribadi dan personal mereka dijuluki sebagai tidak bersalah antara dua rekan kerja yang frustrasi, menjadi bukti kuat yang hampir menutup pemerintah Amerika Serikat.

"Sungguh menakjubkan cara Monica dan Linda dibicarakan sebagai wanita bodoh yang mengobrol setelah bekerja tentang diet, dan betapa konyol dan menyedihkannya mereka secara tidak sengaja menyebabkan krisis politik ini," Sarah berbagi. "Saya membaca banyak wawancara dengan Linda yang asli dan cara ia berbicara, dan fakta bahwa ia telah dikeluarkan dari Gedung Putih dan sangat frustrasi karena hal tersebut. Semuanya begitu rumit. Tapi itu juga menjadi lucu dan tidak lucu dalam bersamaan, untuk selalu mulia, tapi benar-benar manusiawi, dan itu menunjukkan karakter yang sangat rumit kepada saya. Saya benar-benar ingin memahami mengapa seseorang melakukan apa yang dilakukan Linda. Jadi melalui dua karakter itu, saya pikir saya ditarik ke dalam kesempatan untuk menulisnya ."

Serial ini mengeksplorasi cara kerja dalam persahabatan Linda dan Monika, serta melihat secara intim perselingkuhan Monica yang melelahkan secara emosional dengan Presiden Bill. Tetapi penonton mungkin akan terkejut mengetahui bahwa mereka tidak akan mendengar banyak dari Ibu Negara Hillary Clinton saat itu, yang dimainkan oleh bintang The Sopranos Edie Falco. Sepanjang episode, First Lady disebutkan hampir selalu dengan cara yang menakutkan, baru saat paruh kedua musim ia muncul dengan tenang, profesional, sedikit dingin, sifat Hillary yang klasik. Kami mendengar tentang ia lebih banyak daripada melihatnya, dan menurut Sarah, itu disengaja, karena mereka ingin tetap dekat dengan misi mereka untuk berfokus pada persahabatan yang berantakan antara Monica dan Linda.

Courtesy of Bazaar US
Courtesy of Bazaar US

"Ketika cerita Monica dan Linda meluas hingga mencakup orang lain seperti Ken Starr, FBI, dan kemudian seperti Hillary Clinton, lalu AS dan media internasional, dan seterusnya, hanya dengan begitu karakter-karakter itu akan diaktifkan," kata Sarah. "Jadi pada dasarnya, ketika cerita mendarat di kehidupan Ken Starr, Anda melihatnya menjadi karakter yang sejati di acara itu, dan hal yang sama akan terjadi pada Hillary Clinton."

Impeachment lebih dari sekadar menceritakan kembali skandal Gedung Putih yang paling tabu, karena itu akan memberikan pandangan yang rumit tentang bagaimana publik melihat peristiwa itu dan bagaimana massa menafsirkannya sekarang.

"Saya sangat sadar bahwa ini akan diterima oleh generasi yang berbeda dengan cara yang berbeda, karena saya tahu bahwa untuk baby boomer (generasi kelahiran 1946-1964), ini adalah bagian dari kehidupan mereka," kata Sarah. “Saya sangat tertarik untuk melihat bagaimana perasaan orang-orang menonton sesuatu yang pernah terlintas tidak dapat muncul kembali dalam hidup mereka. Sudah lebih dari seratus tahun ketika seseorang dimakzulkan (diturunkan jabatannya) sampai terjadi pada Bill, dan sekarang kami memiliki pemakzulan kedua sejak saat itu. Ada sesuatu tentang dinamika Washington dan dinamika budaya Amerika yang menurut saya bergema hari ini," ucapnya.

"Saya juga berpikir bahwa apa yang terjadi pada Monica Lewinsky adalah tingkat ketenaran yang luar biasa ekstrem secara tiba-tiba yang diletakkan di pundaknya bukan karena keinginannya sendiri," lanjut Sarah. "Permaluan publik yang intens semacam itu adalah sesuatu yang berasal dari semacam aliran misogini kuno. Jelas ada aliran budaya yang ingin menghancurkan seorang wanita muda, dan saya pikir hal itu masih ada pada kita."

Courtesy of Bazaar US
Courtesy of Bazaar US

Tetapi apakah serial ini pada akhirnya akan mengubah cara pandang publik terhadap Paula, Linda, dan terutama Monica? Sarah tidak yakin, tetapi pada akhirnya ia berharap itu dapat membuat pemirsa merenungkan seberapa jauh masyarakat telah datang dalam cara kita berbicara tentang wanita yang memilih untuk tampil dengan kebenaran mereka.

"Ketika ini semua terjadi, semuanya terlihat hitam-putih. Orang-orang membenci Bill Clinton atau juga merasa sangat membelanya, semua orang menyerang Monica Lewinsky, semua orang melihat Linda Tripp sebagai karakter pendukung yang jahat, dan orang-orang akhirnya mengabaikan Paula Jones," kata Sarah. "Tentu saja, idenya adalah untuk membawa ketiga wanita itu di depan dan di tengah, melalui sudut pandang mereka, dan mau tidak mau orang akan menarik kesimpulan mereka sendiri, dan saya berharap mereka melihat lebih banyak abu-abu. Saya pikir mereka mungkin sudah cukup dewasa untuk mempertimbangkan kembali apa yang mereka pikirkan saat itu dengan semua informasi baru yang akan mereka miliki."

Baca juga:

Kisah Nyata Percintaan Tragis JFK Jr dan Carolyn Bessette yang Dibuat Menjadi American Love Story

Pangeran William dan Pangeran Harry Akan Tampil dalam Sebuah Film Dokumenter untuk Menghormati Pangeran Philip

Janet Jackson Akan Ungkap Kebenaran yang Belum Pernah Dibuka di Serial Dokumenter

(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Gracia Sharon; Foto: Courtesy of Bazaar US)