Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Pameran Fashion di New York yang Menyoroti Desainer Arab Saudi

“Saudi 100” adalah gagasan Burak Cakmak, mantan dekan mode di Parsons.

Pameran Fashion di New York yang Menyoroti Desainer Arab Saudi

Saudi 100” adalah tajuk dari pameran yang sedang berjalan saat ini di New York. Menampilkan busana dan aksesori dari 100 desainer asal Arab Saudi, yang dikuratori oleh Burak Cakmak, seorang CEO Komisi Mode Arab Saudi dan mantan dekan mode di Parsons School of Design. Ditampilkan hingga 7 Agustus mendatang di ruang acara Flatiron, Iron23, di mana pameran ini gratis dan terbuka untuk umum dengan melakukan pendaftaran sebelum datang berkunjung.

Baca juga: Pameran Seni yang Patut Anda Kunjungi di Jakarta!

Foz Couture.

Pameran busana yang bersifat keliling, memulai debutnya di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, akhir tahun lalu dan dibagi menjadi delapan kategori berbeda, di antaranya seperti siap pakai, sederhana, konsep, premiere, demi-couture, pengantin, tas tangan, dan perhiasan, serta mewakili keluasan kreatif dan keahlian menakjubkan yang dibuat oleh para desainer Kerajaan, di mana mereka menawarkan delapan puluh persen pakaian wanita. Banyak dari mereka yang sebelumnya tidak pernah menunjukkan karya mereka dalam lingkup internasional. “Pertama dan terpenting, ini tentang membuka jembatan budaya yang dapat membawa lebih banyak langkah ke depan,” ucap Burak.

Desainer yang ditampilkan mewakili semua tingkat pengembangan bisnis, mulai dari merek baru yang diluncurkan oleh para lulusan sekolah desain baru-baru ini, hingga label mapan dari dua wanita yang berusia tujuh puluhan. Burak menampilkan jumpsuit benang emas Foz Couture dengan jubah yang serasi dan thoub (gaun) Layla Moussa yang dibordir dengan bunga krisan sebagai dua sorotan utama.

Bagi Burak, pemilihan New York sebagai tempat perhentian internasional pertama dari pameran tersebut didorong oleh motivasi pribadi dan sosial budaya. “Saya tinggal di sini selama lima tahun selama saya di Parsons dan saya selalu percaya pada keragaman yang ditawarkan New York dalam hal budaya,” ucapnya. “Dan jika Anda melihat sejarah mode, jelas Paris memiliki busana, tetapi New York-lah yang benar-benar menjadikannya bisnis besar."

Desain Layla Moussa.

Pameran ini juga merupakan bagian dari program yang lebih besar selama setahun yang bertujuan untuk memelihara bakat para desainer Arab Saudi, dengan memberikan bimbingan dari para pemimpin industri global serta lokakarya tentang topik dari desain ataupun inovasi untuk membangun suatu bisnis yang berkelanjutan.

Baca juga:

4 Aktivitas Seni hingga Wellness untuk Mengisi Hari-hari Anda di Jakarta

ArtJog MMXXII: Pameran Seni yang Digelar untuk Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian

(Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Christanto Subrata; Foto: Courtesy of BAZAAR US, Jared Siskin/PMC)