Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ini Makna Mendalam dari Lirik Lagu "Semua Lagu Cinta" Sal Priadi

Setiap bait yang selalu bermakna dalam lagu "Semua Lagu Cinta" Sal Priadi.

Ini Makna Mendalam dari Lirik Lagu
Courtesy of Instagram Sal Priadi

Sal Priadi dikenal sebagai penyanyi yang tak hanya piawai merangkai nada, tapi juga mampu menyisipkan kedalaman emosi dalam setiap liriknya. Lagu-lagunya sering kali terasa seperti potongan puisi yang jujur, menyayat, dan relevan dengan kegelisahan banyak orang tentang cinta, kehilangan, dan pencarian makna hidup. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah "Semua Lagu Cinta" sebuah lagu yang tak sekadar bicara soal cinta, tapi tentang bagaimana cinta bisa terasa asing, rumit, bahkan menyakitkan.

BACA JUGA: Dunia Iwan Fals Lewat Nada dan Lagu Pilihannya

Dibalut dengan aransemen yang minimalis dan atmosfer yang sendu, lagu ini seolah mengajak pendengar untuk menyelami kerumitan batin seseorang yang merasa tercerabut dari makna cinta itu sendiri. Liriknya penuh metafora dan pilihan kata yang tidak biasa, seakan menuntut kita untuk tidak hanya mendengar, tapi juga merenung. Sal tidak menawarkan jawaban, tapi membuka ruang untuk kita bertanya apakah semua lagu cinta benar-benar tentang cinta?

Melalui tulisan ini, kita akan mencoba mengurai satu per satu lapisan emosi, pesan tersembunyi, dan kekuatan naratif dalam lagu tersebut. Karena di balik kesederhanaannya, "Semua Lagu Cinta" adalah refleksi dari perjalanan emosional yang mungkin pernah (atau sedang) kita alami. Yuk,  telusuri makna terdalam dari lagu ini.

Semua lagu cinta, kini terdengar sama
Kata dan nadanya, tak lagi bermakna

Dua baris pembuka ini langsung menunjukkan kejenuhan atau mungkin luka dari si tokoh lirik. "Semua lagu cinta terdengar sama" menggambarkan perasaan hambar seakan lagu-lagu yang dulu bisa menyentuh hati kini terasa kosong. Mungkin karena luka atau kehilangan, lagu cinta kini tidak lagi memiliki makna emosional seperti sebelumnya. Ini juga bisa menandakan bahwa si tokoh sedang berada dalam fase mati rasa terhadap cinta itu sendiri.

Tak ada yang baru, tak ada yang istimewa
Cinta kehilangan warna

Baris ini memperkuat perasaan hampa dan datar. "Tak ada yang baru" menandakan bahwa cinta yang dulu penuh warna kini menjadi monoton. "Cinta kehilangan warna" adalah metafora kuat: cinta bukan lagi sesuatu yang menghidupkan atau memberi semangat, tapi justru menjadi sesuatu yang pudar, hambar, dan mungkin menyakitkan. Ini bisa mencerminkan kelelahan emosional atau trauma dari hubungan yang gagal.

Dulu lagu cinta bisa buatku tersenyum
Sekarang hanya jadi pengingat yang suram

Di sini, kita mulai melihat kontras antara masa lalu dan sekarang. Lagu cinta dulu membangkitkan kebahagiaan, tapi kini malah menjadi pemicu luka atau nostalgia yang menyakitkan. Ada elemen kehilangan besar yang membuat kenangan manis terasa seperti beban. Ini menandakan bahwa si tokoh belum benar-benar sembuh dari luka lama.

Semua lagu cinta, kini terasa hampa
Seperti aku tanpa kamu

Bait ini mungkin yang paling personal dan emosional. Lagu cinta menjadi simbol dari kehilangan yang dialami si tokoh, dan baris "seperti aku tanpa kamu" menjelaskan bahwa kehampaan itu berasal dari ketidakhadiran seseorang yang sangat penting. Lagu-lagu cinta tidak bisa lagi berbicara tentang harapan atau kehangatan, karena yang dicintai sudah tidak ada di sana.

Jika semua lagu cinta adalah tentang kita
Kini lagu cinta hanyalah duka

Baris ini menjadi klimaks emosional dari lagu. Dulu semua lagu cinta terasa personal, seperti soundtrack dari kisah mereka berdua. Namun kini, setelah hubungan itu berakhir, lagu cinta justru menjadi simbol duka dan kehilangan. Ini memperlihatkan bagaimana cinta bisa berubah wujud menjadi kesedihan tergantung dari siapa yang mendengarnya dan kondisi hatinya saat itu.

Apabila dirangkum lebih dalam lagu  “Semua Lagu Cinta” adalah refleksi perasaan seseorang yang sedang berada dalam masa pasca-kehilangan. Lagu ini tidak bicara tentang cinta yang manis, melainkan tentang bagaimana kenangan bisa mengubah arti dari hal-hal yang dulu indah menjadi menyakitkan. Sal Priadi dengan cerdas menyampaikan ini lewat lirik sederhana namun dalam, yang banyak orang bisa rasakan meski dalam versi cerita masing-masing.

BACA JUGA: 

Lagu Legendaris Dibawakan Kembali Oleh Danilla dan Hindia

Menyelami Makna Lagu Cinta Modern di Era 2020-an