
Bicara musik Indonesia, rasanya sulit melewatkan nama Iwan Fals. Lagu-lagunya sudah menjadi soundtrack berbagai generasi, penuh kisah, kritik sosial, dan tentu saja kejujuran khasnya. Kali ini, Bazaar berkesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengannya untuk membahas proses kreatif, pandangannya terhadap musik, serta lagu-lagu pilihannya.
BACA JUGA: Baskara Putra dan Merdi Simanjuntak Merangkum Playlist untuk Ulang Tahun Bazaar Indonesia yang ke-22
Soal proses kreatif, Iwan mengaku banyak mengalami perubahan. Dulu, ia butuh suasana ramai untuk menulis lagu. “Awalnya harus ramai, baru bisa bikin lagu" ujarnya. Tapi seiring waktu, ia mulai menikmati ketenangan. “Sekarang malah lebih suka sendiri. Gitar, kertas, kopi, itu cukup.” Kadang musik dulu yang datang, kadang liriknya duluan. “Kalau nulis kan bebas, nggak terbatas,” tambahnya.
Gitar, kertas, kopi. Itu cukup.
Di era di mana musisi banyak berkolaborasi, Iwan justru memilih jalannya sendiri. “Jujur, saya belum kepikiran untuk kolaborasi lagi. Ingin lebih privat," baginya. Tapi, keputusan ini tidak mutlak. Anaknya yang lebih update soal industri tetap memberi masukan. “Saya tidak selalu melihat, tapi anak saya bisa. Kita kan tidak hidup sendiri.”
Menariknya, meski piawai merangkai lirik kritik sosial, Iwan justru kesulitan menulis lagu cinta. “Cinta, libido, asmara… itu susah buat saya,” akunya. Solusinya? “Ya sudah, saya minta teman musisi untuk buatkan lagu cinta. Pasar butuh, kan?” katanya sambil tertawa. Dan benar saja, setiap kali lagu-lagu itu dimainkan di panggung, respons penonton luar biasa.
Cinta, libido, asmara… itu susah buat saya.
Untuk lagu yang paling pas menggambarkan kondisi Indonesia saat ini, Iwan menyebut Bayar Bayar Bayar dari Sukatani dan Hymne Koruptor dari Iksan Skuter. “Lagunya sarkas, tapi nendang,” komentarnya. “Lagu kritik sosial banyak, tapi yang benar-benar ngena untuk koruptor? Nah, ini!”
Dari lagu cinta sampai kritik sosial, Iwan Fals selalu punya cara bercerita lewat musik. Playlist pilihannya kali ini dikurasi Bazaar untuk para pendengar, seperti pintu kecil menuju dunianya.
BACA JUGA:
Maudy Ayunda Rilis Extended Playlist Keduanya Mengenakan Busana Metalik
12 Lagu Dalam Playlist Karantina Herjunot Ali
(Teaser layout: Margareth Widyadari)