Dunia mode pada tahun 1980-an terdiri dari ciri-ciri seperti bahu besar, rambut besar, dan banyak perhiasan. Jika Anda kesulitan untuk dalam membayangkan era tersebut, bayangkanlah tampilan dalam film Heathers atau Scarface. Ini adalah masa di mana memamerkan kemewahan sangat populer, di mana para desainer seperti Christian Lacroix, Claude Montana, Carolyne Roehm, Yves Saint Laurent, Oscar de la Renta, dan Karl Lagerfeld dari Chanel menghadirkan era aksesori dan pakaian stylish.
Dan siapa yang bisa melupakan para supermodel saat itu? Mereka adalah sosok ideal, representasi kelompok eksklusif, tetapi menjadi contoh keanggunan yang bisa Anda diteladani. Bukan hanya muse yang dijadikan inspirasi oleh para desainer, tetapi juga bagi masyarakat yang ada di era tersebut. Bahkan hingga saat ini, puluhan tahun kemudian, Iman, Brooke, dan Cindy masih bisa dengan mudah dikenali hanya dari nama pertama mereka.
BACA JUGA: Crush: Single Terbaru Eva Celia dari Album Keduanya
Para icon sejati ini membuka jalan bagi gadis-gadis terkenal di tahun 1990-an, zaman kejayaan industri modeling ketika Linda Evangelista dan Naomi Campbell berkuasa.
Memang, nama-nama ini dan banyak lagi membuktikan bahwa profesi supermodel sudah ada jauh sebelum era keanggunan. Mereka mendapatkan gaji yang besar, menjadi langganan di papan reklame dan iklan, serta menarik perhatian media dengan gaya hidup jet-set mereka.
Di bawah ini, mari lihat 25 model teratas yang menggambarkan ide "semakin banyak semakin baik" di tahun 1980-an dan meninggalkan jejaknya dalam dunia mode, selamanya.
- Inès de La Fressange
Untuk Inès de La Fressange, menjadi icon fashion tampaknya sudah ditakdirkan.
Lahir dari seorang ibu model asal Argentina dan ayah stockbroker asal Prancis, ia sudah memiliki latar belakang yang istimewa. Ditambah dengan tinggi badan yang cocok untuk haute couture, sudah bisa dipastikan bahwa Karl Lagerfeld dari Chanel akan datang kepadanya (kemiripan dengan pendiri merek tersebut, Coco Chanel, juga membantu).
Desainer tersebut menandatangani kontrak eksklusif dengannya, menjadikannya wajah dari maison ternama tersebut. Sejak itu, wajahnya digunakan untuk patung Marianne, lambang nasional Republik Prancis, menulis buku Parisian Chic: A Style Guide, memiliki koleksi dengan Uniqlo, dan menjadi duta merek Roger Vivier. - Iman
Sejak ditemukan oleh fotografer Peter Beard, Iman telah berhasil menembus batas-batas dalam karirnya.
Sebagai seorang model yang lahir di Somalia, pada saat itu Iman menjadi salah satu dari sedikit wajah berkulit gelap di dunia high fashion, yang mengakibatkan para perancang busana dan make-up artist memiliki sedikit atau bahkan tidak ada pengalaman dalam bekerja dengan warna kulitnya.
"Saya tahu saya harus melakukan sesuatu tentang hal itu," ujarnya kepada Bazaar.com awal tahun ini. "Saya pergi dari toko serba ada hingga toko Woolworth pada saat itu, membeli apa pun yang saya bisa temukan yang memiliki pigmen, dan mulai mencampur dan mencocokkan produk tersebut, lalu mengaplikasikannya di wajah saya. Pesona dan citra saya adalah dari kekuatan, jadi saya harus mengambil kendali."
Pengalaman tersebut kemudian menjadi modal berdirinya kerajaan merek kecantikan Iman Cosmetics. Selama beberapa dekade, Iman juga menjadi inspirasi bagi banyak perancang busana (terutama Thierry Mugler dan Yves Saint Laurent), menjadi duta bagi berbagai organisasi filantropi, dan menikah dengan Ziggy Stardust sendiri, David Bowie. - Anna Bayle
Dijuluki sebagai "supermodel pertama dari Asia," Anna Bayle berjalan dengan anggun di atas panggung Valentino, Christian Lacroix, dan Oscar de la Renta, menjadi wajah kampanye terbesar, dan tampil di banyak sampul majalah, termasuk edisi internasional Harper's Bazaar.
Semuanya ini sangat berbeda dari hari-harinya sebagai mahasiswa kedokteran di University of Philippines. Setelah meninggalkan karier modeling-nya yang legendaris, ia mendirikan lini lipstik ternama dan berkecimpung di dunia jurnalistik. Industri mode mungkin sudah jauh meninggalkannya, tetapi warisannya sebagai wanita Asia pertama yang mencapai puncak profesinya tetap menginspirasi hingga saat ini. - Jerry Hall
Konsep model yang berkencan dengan rockstar sebenarnya dimulai dengan Jerry Hall. Dari Bryan Ferry hingga Mick Jagger (yang dengannya ia menjalani pernikahan tanpa ikatan resmi), si cantik kelahiran Texas ini telah menjalin hubungan paling terkenal.
Tetapi sebelum semua perselingkuhan ini, ia menghebohkan dunia mode, berjalan di setiap panggung terkenal, berada di lebih banyak sampul majalah daripada siapa pun pada saat itu, dan mendapatkan bayaran yang besar. Jerry Hall mungkin wanita cantik asal bagian selatan, tapi kariernya membuktikan bahwa ia juga seorang "boss". - Katoucha Niane
Katoucha Niane menghadapi berbagai kesulitan sebelum karir modeling-nya dimulai.
Lahir di Guinea, ia terpaksa mengungsi sejak kecil, menjalani mutilasi genital perempuan di usia sembilan tahun, dan menikah serta memiliki anak di usia 17 tahun. Fakta bahwa ia menjadi muse bagi Yves Saint Laurent dan Paco Rabanne (meskipun dalam situasi sulit karena warna kulitnya) adalah bukti atas ketekunannya. Ia akhirnya menetap di Paris dan meninggalkan dunia modeling pada tahun 1990-an untuk fokus pada aktivisme.
Katouche kembali ke sorotan pada tahun 2005 sebagai pembawa acara France's Next Top Model. - Elle Macpherson
Elle Macpherson sering direferensikan kepada Christie Brinkley (lihat di bawah). Ia adalah perwujudan label perempuan "the girl next door". Sebenarnya, ia hanya menjalani modeling untuk mengumpulkan uang untuk buku-buku hukum di University of Sydney.
Namun, dengan wajah segar, tubuh tinggi, dan figur "Amazonian" (majalah Time menyebutnya "The Body"), jelas bahwa kariernya sebagai pengacara tidak lagi mungkin. Sepanjang tahun 1980-an, ia muncul di banyak sampul majalah, termasuk lima kali di Sports Illustrated Swimsuit Issue. - Cristina Córdula
Jauh sebelum Gisele Bündchen dan Alessandra Ambrosio berjalan di atas panggung, Cristina Córdula adalah kecantikan Brasil asli yang mendominasi dunia fashion.
Sudah dikenal di negaranya karena tampil dalam iklan, Cristina terangkat ke panggung internasional setelah memotong rambutnya atas saran seorang teman. Tampilan itu menarik perhatian desainer-desainer terkemuka, dan ia langsung menjadi langganan dalam acara-acara Chanel, Christian Dior, dan Yves Saint Laurent. - Marpessa Hennink
Marpessa Hennink tidak membiarkan penolakan dari agensi Eileen Ford (salah satu agensi modeling teratas pada saat itu) menghentikannya dari mencapai impian masa kecilnya untuk menjadi seorang model.
Dengan perkenalan dari ilustrator fashion terkenal, Antonio Lopez, wanita asal Amsterdam ini bertemu dengan para desainer terkemuka pada masanya, termasuk Karl Lagerfeld dari Chanel dan Azzedine Alaïa. Ia menjadi langganan dalam acara-acara mereka, termasuk juga acara-acara dari Valentino, Christian Lacroix, Oscar de la Renta, dan Kenzo. Pada tahun 1990-an, ia meninggalkan dunia modeling dan pindah ke Spanyol untuk menjadi desainer interior. - Dalma Callado
Dari Gianfranco Ferré untuk Christian Dior hingga Valentino, Dalma Callado adalah muse para desainer terbesar di tahun 1980-an.
Kariernya dimulai setelah ia meninggalkan Brazil asalnya pada usia 19 tahun dan pergi ke Prancis untuk mencoba peruntungannya. Keberuntungan, sepertinya, berada di sisinya. Selain nama-nama yang disebutkan sebelumnya, ia berjalan di atas panggung-panggung Chanel, Givenchy, dan Versace, menghiasi banyak sampul majalah, dan menjadi bintang dalam kampanye-kampanye menguntungkan untuk Yves Saint Laurent. - Isabella Rossellini
Isabella Rossellini memiliki wajah yang cocok untuk layar lebar. Aktris dan model asal Romania ini adalah putri dari pemenang Oscar, Ingrid Bergman, dan sutradara film Roberto Rossellini. Lancôme, perusahaan parfum dan kosmetik, menaruh perhatian pada kecantikan wajahnya dan menandatangani kontrak dengannya selama 14 tahun.
Ia juga tampil di banyak sampul majalah selama beberapa dekade. Yang tak kalah penting adalah kariernya di Hollywood (dengan orang tua seperti itu, hal ini adalah sesuatu tak terhindarkan). Isabella berperan dalam film-film terkenal seperti Blue Velvet, Death Becomes Her, dan Silver Linings Playbook. Pada tahun 2018, 22 tahun setelah ia dianggap terlalu tua untuk bermodel di usia 43 tahun, Lancôme kembali menunjuknya sebagai duta merek. - Brooke Shields
Brooke Shields memulai karier modelingnya sejak sangat muda, tepatnya pada usia 11 bulan, tampil dalam iklan Ivory Soap tahun 1960.
Wanita asal New York ini kemudian melanjutkan eksposurnya ke peran-peran dalam film-fitur, termasuk Pretty Baby dan Endless Love, di mana ia menjadi Lolita. Tipe peran ini tercermin dalam iklan-iklan televisi untuk jeans Calvin Klein, di mana, pada usia 14 tahun, ia berkata, "Kau ingin tahu apa yang ada di antara aku dan Calvins-ku? Tidak ada." Ia akhirnya meninggalkan image itu, berkuliah di Princeton University, dan tampil dalam sejumlah acara televisi populer, Lipstick Jungle. - Carol Alt
Carol Alt adalah gadis flashy asli dari Flushing.
Wanita asal Queens ini mendominasi dunia modeling pada tahun 1980-an, mendapatkan kontrak dengan CoverGirl, Givenchy, Hanes, Diet Pepsi, dan bahkan General Motors. Ia juga tampil di banyak sampul majalah ternama, termasuk Sports Illustrated Swimsuit Issue dan Harper's Bazaar. Di pertengahan tahun 1980-an, ia mencoba terjun ke dunia akting, tampil dalam sejumlah film dan serial televisi. - Farida Khelfa
Farida Khelfa berusia 15 tahun ketika ia meninggalkan rumah dari keluarga muslimnya yang ketat untuk mengikuti dunia yang bling di Paris.
Di sana, ia ditemukan oleh fotografer Jean-Paul Goude, yang memperkenalkannya kepada desainer Azzedine Alaïa. Selama dekade tersebut, Khelfa menjadi salah satu muse Alaïa, berjalan di atas panggung dan muncul dalam foto-foto majalah dengan desain-desainnya yang sleek dan sensual. Ia juga memiliki hubungan yang sama dengan Jean Paul Gaultier dan Christian Louboutin. Selama bertahun-tahun, Farida telah memproduksi dokumenter, menjadi duta merek Schiaparelli, dan baru-baru ini berjalan di atas panggung Fendi. - Christie Brinkley
Christie Brinkley adalah "the uptown girl" yang sesungguhnya.
Contohnya? Ia menjadi bintang dalam video musik oleh Billy Joel, yang kemudian menjadi suaminya. Berambut pirang dengan mata yang biru, ia merepresentasikan tipe perempuan "the girl next door" (dimana banyak perempuan ingin terlihat seperti itu di tahun 1980-an). Berada di banyak sampul Sports Illustrated Swimsuit Issue, dan kontrak 25 tahun sebagai wajah CoverGirl menjadi bukti sentimen ini. - Gia Carangi
Pesona Anda pasti memiliki sebuah arti signifikan ketika Angelina Jolie berperan sebagai Anda dalam sebuah film biopik.
Memang, Gia Carangi dipuja karena kecantikannya. Ia memiliki penampilan yang disukai oleh fotografer-fotografer, termasuk Richard Avedon, Arthur Elgort, dan Francesco Scavullo, yang semuanya mengambil gambarnya untuk majalah-majalah ternama. Tetapi seperti yang digambarkan dalam film Gia, kehidupannya di luar studio foto penuh dengan masalah.
Ia kecanduan obat-obatan dan memiliki komplikasi dari HIV/AIDS. Meskipun demikian, Gia membuka jalan dalam karirnya dengan singkat tetapi berdampak. Ia dihormati karena menjadi model LGBTQ+ yang pertama secara terbuka. - Paulina Porizkova
Kontrak senilai 6 juta Dollar Amerika Serikat dengan Estée Lauder menegaskan dominasi Paulina Porizkova dalam industri fashion.
Jumlah itu merupakan nominal tertinggi yang dibayar untuk seorang model pada saat itu, tetapi dengan muncul di banyak foto sampul dan berjalan di setiap panggung desainer terkenal, angka-angka itu patut diakui. Dari sampul Harper's Bazaar hingga kampanye untuk Chanel, Christian Dior, dan Revlon, dampak Paulina di tahun 1980-an sulit dihindari.
Yang mengejutkannya, ia mendeskripsikan awal karirnya sebagai sebuah kecelakaan. Pada usia 13 tahun, saat tinggal di Swedia (Paulina berasal dari Cekoslowakia), ia membiarkan temannya, seorang calon make-up artist, melukiskan wajahnya untuk portofolionya. Tidak lama kemudian, agen bakat mendapatkan gambar-gambar tersebut, dan seperti yang dikatakannya dalam unggahan Instagram, sisa perjalanan itu "adalah sejarah". - Kim Alexis
Favorit fotografer Richard Avedon, Kim Alexis adalah subjek dari banyak gambar fashion yang tak terlupakan, mulai dari sampul Harper's Bazaar hingga kampanye untuk Versace. Ia memiliki penampilan khas tahun 1980-an yaitu berambut pirang, mata biru, dan kulit yang tanned. Hal tersebut membuatnya menjadi model untuk kontrak dengan Revlon, yang menggantikan ikon tahun 1970-an, Lauren Hutton. - Janice Dickinson
Penggemar acara America's Next Top Model pasti mengenal Janice Dickinson sebagai juri yang keras kepala yang mengaku sebagai "supermodel pertama."
Meskipun gelar ini sangat diperdebatkan, tidak ada yang dapat menyangkal popularitasnya pada tahun 1980-an. Ia berjalan di atas panggung dan menjadi wajah kampanye untuk Giorgio Armani, Valentino, dan Oscar de la Renta, serta beberapa kali tampil di sampul Harper's Bazaar. Janice mencapai semua ini bahkan setelah diberitahu oleh agen modelling Eileen Ford bahwa ia terlihat terlalu "eksotik" dan "etnis" (padahal keturunannya adalah Polandia dan Inggris.) - Kelly Emberg
Kelly Emberg dan pacarnya saat itu, Rod Stewart, adalah salah satu pasangan terkenal di tahun 1980-an, hadir di acara-acara paling glamor dan menarik perhatian media selama perjalanan mereka.
Kariernya juga mendapat perhatian utama. Setelah ditemukan di kampung halamannya di Houston, di mana ia menjadi cheerleader di SMA, Kelly menjadi sampul Harper's Bazaar dan mendapatkan kontrak dengan merek-merek termasuk CoverGirl dan Calvin Klein. - Kelly LeBrock
Sebelum Kelly LeBrock menjadi "the fantasy girl" dan menjadi definisi "kecantikan" dari film-film seperti The Woman in Red dan Weird Science, ia adalah salah satu model paling dicari di tahun 1980-an.
Wanita asal Inggris ini memulai kariernya di New York, di mana ia dengan cepat menarik perhatian para editor majalah yang menempatkannya di garis depan majalah mereka. Christian Dior juga memperhatikannya, dan menandatangani kontrak dengannya yang bertahan selama beberapa dekade. - Tatjana Patitz
Pada tahun 1983, Tatjana menduduki peringkat ketiga dalam kompetisi Elite Model Look, pada usia 17 tahun yang cukup untuk memenangkan kontrak.
Dua tahun kemudian, model asal Jerman ini muncul di sampul British Vogue. Ia lanjut bekerja dengan fotografer Peter Lindenberg dan tampil sebagai salah satu dari lima supermodel terkenal dalam video musik "Freedom! '9o" milik George Michael tahun 1990. Tatjana juga sering tampil di halaman-halaman Harper's Bazaar, di mana kecantikannya digambarkan sebagai "breathtaking".
"Memang, ciri-ciri wajah Tatjana hampir membingungkan. Seperti Garbo atau Mona Lisa, fitur dan bakat yang tak bisa dijelaskan dalam bentuk dan kilauan yang mengacaukan definisi." - Yasmin Le Bon
Lahir di Oxford, Yasmin Le Bon dengan cepat menjadi salah satu model dengan bayaran tertinggi di tahun 1980-an.
Ia muncul di sampul-sampul Vogue, Cosmopolitan, Marie Claire, dan Harper's Bazaar. Seperti Paulina, ia juga tampil dalam video musik, terutama di video "Who Is It" milik Michael Jackson di tahun 1992 dan video "Girl Panic" milik Duran Duran di tahun 2010 bersama Cindy Crawford dan Naomi Campbell. - Renée Simonsen
Sebelum ditemukan, Renée Simonsen bekerja sebagai kasir di Denmark.
Pada tahun 1982, ia memenangkan seleksi pencarian model "Face of the Eighties". Ia muncul di sampul publikasi internasional seperti Vogue dan Sports Illustrated, dan kemudian menjadi wajah Clarins, Covergirl, dan Maybelline. Ia diundang untuk mengikuti audisi menjadi gadis Bond tetapi akhirnya menolaknya untuk belajar jurnalisme dan psikologi ,dan akhirnya meninggalkan dunia fashion sepenuhnya. - Jill Goodacre
Jill Goodacre asli Texas adalah salah satu model pertama untuk merek Victoria's Secret, dan diminta untuk menjadi wajah hanya beberapa saat setelah diluncurkan pada tahun 1977. Kesuksesan perusahaan ini sebagian besar dikaitkan dengan dirinya dan model Belanda bernama Frederique. - Stephanie Seymour
Model asal Amerika Stephanie Seymour adalah salah satu "angel" pertama Victoria's Secret. Ia juga muncul di majalah Vogue, Sports Illustrated, dan Playboy.
Bersama Kate Moss, Naomi Campbell, Cindy Crawford, dan Claudia Schiffer, ia menjadi bintang di sampul Vanity Fair yang terkenal, yang diambil oleh Mario Testino berjudul "—A League Of Their Own." Pada tahun 1998 ia menulis Stephanie Seymour's Beauty Secrets for Dummies, dan pada tahun 2017, ia menjadi salah satu founder lini pakaian dalam untuk perempuan bertajuk Raven & Sparrow.
BACA JUGA:
YSL Beauty Resmi Buka Butik Ketiganya di Surabaya
Pesona Dusty Pink Hiasi Pop-Up Store Dioriviera di Bali
(Penulis: Barry Samaha; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Vala Makki; Foto: Courtesy of Bazaar US)