Jika Anda pernah ragu sebesar apa kekuatan hormon pada kulit Anda, Anda tidak akan meragukan kekuatan tersebut saat hamil. Beberapa wanita mungkin mendapatkan kulit yang radian dan glowy saat hamil, tetapi ada juga yang mungkin mengalami jerawat dewasa, sensitivitas kulit yang meningkat, dan 'pregnancy mask', yaitu pigmentasi di wajah. Dan di waktu bersamaan, Anda juga harus mengkhawatirkan adanya morning sickness di pagi hari.
BACA JUGA: Lindsay Lohan Melahirkan Putra Pertamanya
"Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dengan skincare selama fase kehamilan dan menyusui: keamanan, peningkatan faktor risiko, dan hidrasi," kata Dr Mahsa Saleki, pendiri SAS Aesthetics di London. “Untuk keamanan, ada bahan yang harus dihindari beberapa wanita, seperti salicylic acid, hidrokuinon, dan semua retinoid. Karena perubahan hormonal, kulit juga banyak berubah dan banyak wanita merasa kulit mereka jauh lebih kering, mudah iritasi, dan lebih meradang.
Oleh karena itu, pentinglah untuk tetap terhidrasi dan memasukkan pelembab yang baik dalam rutinitas perawatan kulit Anda. Vitamin C standar medis yang baik aman digunakan selama kehamilan dan membantu mengurangi risiko perkembangan hiperpigmentasi baik selama kehamilan dan pasca melahirkan."
Tentu saja, perjalanan dan tantangan dalam proses kehamilan tidak sama untuk semua wanita. Maka dari itu, untuk membantu Anda menavigasi ladang perang kecantikan yang diberikan oleh hormon kehamilan Anda, inilah rangkuman tentang apa yang mungkin terjadi pada kulit Anda saat Anda hamil dan menyusui, serta cara terbaik untuk merawatnya dengan produk perawatan.
Masalah: “Mask of Pregnancy” atau pigmentasi kulit
Ditambah dengan kepekaan yang meningkat terhadap sinar matahari, Anda dapat mengalami lonjakan hormon yang menghasilkan pigmen saat hamil dan ini dapat menyebabkan melasma (bercak besar perubahan warna yang muncul di wajah). Ini biasanya genetik dan sering memudar setelah kehamilan, tetapi, seperti yang dicatat oleh ahli perawatan kulit Debbie Thomas, perlu diingat bahwa "banyak hormon yang berhubungan dengan kehamilan masih akan tetap tinggi selama menyusui, dan dapat memakan waktu enam hingga sembilan bulan untuk mereda setelah Anda berhenti menyusui.” Namun, ia menambahkan bahwa melasma yang dipicu oleh kehamilan "juga bisa menjadi kondisi jangka panjang".
Produk yang digunakan: Sangat pentinglah untuk melindungi kulit dari sinar matahari selama kehamilan, dan memakai sunscreen dengan perlindungan UVB tinggi (SPF50) dan perlindungan UVA. Dokter kulit kosmetik terkenal, Dr Sam Bunting merekomendasikan suncreen versi mineral, dengan menjelaskan bahwa "Saya suka sunscreen yang menggunakan pemblokir zinc oxide dalam mengobati melasma, sehingga UV terbelok menjauh dari kulit seperti cermin." Cobalah Skinscreen SPF50 Ultra Violette Lean Screen Mineral Mattifying yang fragrance-free, produk yang memiliki 100% filter mineral yang tidak meninggalkan lapisan berminyak atau lapisan putih di kulit.
Selain itu, seperti yang dicatat Dr. Mahsa di atas, serum antioksidan berkualitas dengan vitamin C, seperti CE Ferulic dari SkinCeuticals, akan membantu meminimalisir hiperpigmentasi dengan membantu membatasi produksi melanin.
Studi juga menunjukkan bahwa asam alfa hidroksi dapat bermanfaat dalam mengobati hiperpigmentasi, dan umumnya aman digunakan untuk wanita hamil. Banyak orang masih menghindar asam glikolat (AHA) karena beberapa ahli tidak menyarankan bahan ini selama kehamilan. "Namun, ini tidak berarti semua AHA harus dihindari," kata Dr Tiina Meder, dokter kulit dan pendiri Meder Beauty Science. "Asam sitrat dan laktat, misalnya, aman digunakan selama kehamilan," tegasnya. Cobalah eksfoliasi setiap minggu dengan produk seperti Hydropeptide Pre-Treatment Toner yang mengandung asam laktat, tetapi ketahuilah bahwa perubahan hormonal dapat membuat kulit Anda lebih sensitif dari biasanya, jadi uji produk pada area kecil kulit terlebih dahulu.
Masalah: Jerawat Hormonal
Meningkatnya hormon, peningkatan sekresi minyak, dan anxiety, banyak wanita mengalami jerawat selama kehamilan, terutama di sekitar dagu, rahang dan pipi.
Produk yang digunakan: Meskipun Anda pasti ingin menghindari obat jerawat tradisional yang mengandung retinol selama kehamilan, Anda mungkin juga ingin menghindari produk yang mengandung asam salisilat (BHA). Dr Tiina menjelaskan bahwa meskipun bahan ini tidak akan membahayakan janin, mengingat bagaimana kulit menjadi lebih sensitif selama kehamilan, efek samping dari asam salisilat dapat meningkat. Untuk merawat bintik-bintik, lihat lagi produk berbahan dasar AHA yang lembut. Cobalah perawatan ini setiap minggu, seperti Summer Fridays Soft Reset AHA Exfoliating Solution, setelah daily cleanser fragrance- free seperti Flawless Cleaner milik Dr Sam yang sempurna untuk penggunaan sehari-hari selama kehamilan.
Untuk menghilangkan jerawat, aman juga untuk menggunakan produk yang mengandung benzoil peroksida dalam jumlah terbatas, serta produk yang mengandung asam azelaic. Baik AHA atau BHA, asam azelaic dapat secara signifikan mengurangi munculnya noda serta membantu memudarkan bekas jerawat dan mengubah warna lainnya untuk menampilkan warna kulit yang lebih merata. Cobalah 10% Azelaic Acid Booster dari Paula's Choice yang dioleskan sekali sehari di bawah pelembab atau SPF Anda.
Masalah: Sensitivitas kulit meningkat
Perubahan hormon dalam kehamilan juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit dan Anda mungkin tidak hanya menjadi lebih sensitif terhadap matahari, tetapi juga produk-produk tertentu yang sebelumnya Anda sukai. "Salah satu hal yang saya perhatikan dari calon klien saya adalah bahwa kulit mereka lebih reaktif bahkan terhadap hal-hal yang biasanya mudah ditoleransi." ucap Dr Debbie.
Facialist London dan penulis kecantikan Love Your Skin, Abigail James mengatakan bahwa "ini dianggap sebagai cara tubuh kita melindungi dirinya dan janin dari infeksi dan penyakit". Seperti halnya jerawat, kondisi kulit seperti eksim dan rosacea di atas juga bisa memburuk.
Produk yang akan digunakan: Selain SPF mineral spektrum luas Anda, gunakan masker yang menenangkan setiap minggu, seperti REN Evercalm Ultra Comforting Rescue Mask, yang bebas pewangi dan paraben, bersama dengan pelembap yang menenangkan seperti Evercalm Global Daily Protection. Pastikan pembersih muka Anda mengandung bahan yang lebut dan bebas iritasi, dan secara umum hindari semua produk yang mengandung wewangian yang dapat memicu peradangan kulit.
Masalah: Kemerahan kulit meningkat
Saat hamil, volume darah Anda bertambah hampir dua kali lipat dalam tubuh, yang sering kali berarti bahwa healthy glow Anda lebih rentan untuk berubah menjadi iritasi kemerahan. Claire Barret, pakar perawatan kulit untuk ibu dan anak di rangkaian Bloom and Blossom mengatakan bahwa "ini benar-benar memengaruhi pembuluh darah kecil di wajah, sehingga banyak wanita akan mengalami hot flushes dan peningkatan kemerahan di kulit mereka". Panas ditambah kepekaan yang meningkat juga dapat memperburuk rosacea jika Anda sudah menjadi penderitanya.
Produk yang akan digunakan: Untuk mengatasi hot flushes, persenjatai diri Anda dengan face mist yang menyegarkan yang akan menghidrasi kulit sekaligus menyejukkan kemerahan. Banyak merek perawatan kulit sensitif memiliki rangkaian perawatan kulit anti-kemerahan, seperti Bioderma, Ren, Dr.Jart+, dan Clinique, yang akan membantu meredakan kemerahan.
Masalah: Kulit Mengering
Sementara beberapa kulit wanita menjadi lebih berminyak, ada beberapa yang juga mengalami kekeringan. Claire menjelaskan, "semua hidrasi diberikan kepada bayi terlebih dahulu, sehingga banyak wanita mengalami kulit kering".
Produk yang digunakan: Pastikan Anda "minum air Anda". Ini adalah sesuatu yang disarankan oleh dokter kulit terkenal di Amerika Serikat Dr Murad. Anda bisa menjaga kelembapan melalui makanan dengan kandungan air yang tinggi seperti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan. Selain itu, menambahkan serum humektan penahan kelembapan seperti hyaluronic acid, dan minyak yang kaya omega di malam hari seperti Pai Rosehip BioRegenerate Oil, dapat membantu kulit kering mempertahankan kelembapan dan kekenyalannya.
Bahan skincare yang harus dihindari
Ada berbagai bahan, baik alami maupun sintetis, yang tidak disarankan selama kehamilan:
- Retinol: Beberapa penelitian telah mengaitkan produk yang mengandung retinol dengan defects kelahiran dan anak, oleh karena itu, sebaiknya dihindari selama kehamilan dan selama menyusui. Abigail mengatakan alasan lain untuk menghindari produk berbasis retinol adalah karena mereka mempercepat pergantian sel, mereka "juga membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dan mengembangkan pigmentasi".
- Phthalates/formaldehyde/toluene: Ini merupakan bahan kimia yang ada dalam parfum dan cat kuku. Sementara belum disimpulkan secara ilmiah, "penelitian sedang dilakukan untuk menilai kemungkinan hubungan dengan cacat lahir," kata Abigail. Lihatlah merek cat kuku seperti Nailberry yang diformulasikan menjadi "12 bebas bahan kimia".
- Amonia: Ditemukan di beberapa pewarna rambut, Abigail menunjukkan bahwa "apapun yang memiliki sifat karsinogenik, jauhi". Hairstylist Anda akan dapat memberi tahu Anda tentang cat rambut pilihan bebas amonia dan apakah aman untuk mewarnai rambut Anda setelah Anda melewati trimester pertama kehamilan.
- Dihidroksiaseton di tan spray: Ini adalah bahan aktif tidak beracun dalam produk self-tanning yang tidak melewati lapisan luar kulit dan oleh karena itu tidak terserap ke dalam tubuh, jadi Anda tidak perlu menghindarinya sepenuhnya. Namun, efek penghirupan dari bahan initidak diketahui, jadi Anda mungkin ingin menghindari semprotan ini saat hamil.
- Minyak esensial tertentu: "Meski alami, ada beberapa minyak esensial yang sebaiknya digunakan dengan hati-hati selama kehamilan," saran Dr Meder. "Agen yang dikandungnya memiliki berat molekul kecil dan volatilitas tinggi, sehingga dapat memengaruhi tubuh secara keseluruhan. Banyak minyak esensial meningkatkan sensitivitas kulit terhadap UV, yang tidak bagus mengingat risiko pigmentasi lebih tinggi selama kehamilan." Abigail mencantumkan basil, rosemary, juniper berry, melati, cypress, dan chamomile blue sebagai minyak esensial yang harus dihindari mengingat potensinya untuk merangsang dan mendorong menstruasi secara berlebihan. Dr Meder menambahkan bahwa, "kapur barus, ekstrak peppermint, dan minyak mint juga tidak dianjurkan selama kehamilan, terutama bagi mereka yang berada di akhir kehamilan atau mereka yang memiliki risiko keguguran yang meningkat."
Perawatan wajah dan prosedur lain saat kehamilan
Seperti yang Anda bayangkan, permak kosmetik tidak disarankan saat Anda hamil, atau mencoba untuk hamil. Dalam panduan kami untuk prosedur kosmetik pada kehamilan, dokter estetika Dr. Ravi Jain dari Riverbanks Wellness Clinic menjelaskan bahwa "tidak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa menyuntikkan neurotoksin seperti Botox tidak aman pada kehamilan atau saat menyusui, tetapi saran ini masuk akal untuk tidak menyuntikkan racun pada wanita hamil untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada bayi". Hal yang sama berlaku untuk filler wajah; "selalu ada risiko dengan intervensi medis apa pun," tambahnya. Bahkan perawatan non-injeksi seperti pengelupasan dalam dan microneedling dalam juga bisa menimbulkan risiko.
"Kami dapat dengan aman melakukan microneedling dengan lembut," kata Dr Zoya Awan, direktur medis dari Secret Aesthetics dari Harvey Nichols, Birmingham. "Tetapi saya tidak akan melakukan perawatan ini jika pasien memiliki kondisi medis terkait kehamilan tertentu." "Jadi intinya, pertimbangan ini sangat berdasarkan kasus per kasus yang saya putuskan apakah saya akan menawarkan microneedling atau tidak dan seberapa dalam atau intens saya akan menjalani perawatan".
Sementara sebagian besar perawatan laser wajah juga tidak disarankan, Debbie, seorang ahli laser estetika, mengatakan bahwa Byonik, treatment laser yang dipicu oleh denyut nadi, aman dan sangat bermanfaat. "Ini bebas rasa sakit, tidak ada down-time dan aman selama kehamilan dan saat menyusui," tegasnya. "Ini memaksimalkan kapasitas regeneratif kulit dan memperlambat proses penuaan sel sambil mengurangi peradangan yang terkait dengan jerawat, rosacea, dan sensitivitas. Peradangan juga sangat terkait dengan melasma sehingga dapat membantu mengatasi pigmentasi juga."
Ada segudang facial yang cocok untuk kehamilan juga. "Di klinik kami, kami dapat membuat perawatan wajah khusus yang ditargetkan untuk kulit bermasalah sering kali menggabungkan Hydrafacial dengan bahan-bahan yang aman untuk kehamilan yang disesuaikan dengan masalah dan tujuan kulit dasar seseorang," kata Dr Zoya. "Tetapi, saya selalu menekankan bahwa ini bekerja secara sinergis dengan kebiasaan kulit lainnya. Secara umum, tidak ada perawatan wajah yang akan mengubah kulit Anda secara ajaib. Ini berasal dari konsistensi dan kesabaran sebagai bagian dari perawatan kulit rumahan yang tepat juga."
BACA JUGA:
Gaya Pengantin Amal Clooney Saat Menggunakan Gaun Vintage Galliano
Apa itu ‘Lymphatic Drainage Massage’?
(Penulis: Bridget March; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Vala Makki; Foto: Courtesy of Bazaar UK)
- Tag:
- skincare
- pregnant
- hamil
- kecantikan