Para penggemar Marilyn Monroe akan melihat ikon film ini dengan cara yang benar-benar baru.
Netflix merilis trailer pertama untuk film Marilyn Monroe yang akan datang, dan disutradarai oleh Andrew Dominik, Blonde, berdasarkan buku Joyce Carol dengan judul yang sama. Film ini, yang dibintangi oleh Ana de Armas sebagai simbol seks Amerika, akan menjadi salah satu tampilan yang lebih kasar dan mengungkapkan kehidupan serta karier mendiang artis tersebut. Marilyn, lahir sebagai Norma Jeane Mortenson, membintangi lebih dari 30 film hingga akhir ajalnya yang terlalu dini (dan misterius) pada tahun 1962 serta telah menjadi bagian dari sinema klasik Amerika sejak saat itu.
Ana berbicara kepada Netflix Queue tentang pengambilan peran dan bagaimana itu akan menampilkan pandangan yang sama sekali berbeda ke dalam kehidupan aktris.
"Ambisi Andrew sangat jelas sejak awal, untuk menyajikan versi kehidupan Marilyn Monroe melalui lensanya," ucap Ana kepada journal milik Netflix tersebut. "Ia ingin dunia mengalami bagaimana rasanya tidak hanya menjadi seorang Marilyn, tetapi juga Norma Jeane. Saya menemukan hal itu sebagai sebuah hal yang paling berani, tidak ada rasa menyesal, dan feminis mengambil kisahnya yang pernah saya lihat."
Di bawah ini adalah semua yang kami ketahui sejauh ini tentang Blonde.
Kapan Blonde rilis di platform Netflix?
Film yang ditunggu-tunggu ini akan memasuki platform streaming tersebut secara global pada tanggal 23 September mendatang.
Siapa lagi yang menjadi pemeran dalam film ini?
Bersama Ana, Adrien Brody berperan sebagai "Penulis Naskah" (diasumsikan Arthur Miller), Bobby Cannavale sebagai "Mantan Atlet" (Joe DiMaggio), dan Julianne Nicholson akan berperan sebagai ibu dari Marilyn.
Film ini akan memiliki tone yang lebih gelap.
Sutradara Andrew Dominik mengatakan kepada Netflix Queue bahwa meskipun film tersebut, tentu saja, akan menampilkan momen-momen tak terlupakan dari kehidupan Marilyn, seperti pemutaran perdana dari karpet merahnya yang mewah dan pembuatan film-film klasik seperti Gentleman Prefer Blondes, fokus utama film ini adalah bagaimana aktris itu menderita sejumlah besar trauma yang mengikutinya sepanjang ia berkarier.
"Ia sangat trauma, dan trauma itu memerlukan pemisahan antara publik itu sendiri dan dirinya pribadi, yang merupakan cerita semua orang, tetapi dengan orang yang terkenal, yang sering dimainkan di depan umum, dengan cara yang dapat menyebabkan trauma tambahan," ucap Andrew. "Film ini sangat memperhatikan hubungan dengan dirinya sendiri dan dengan persona yang lain, Marilyn, yang merupakan pelindungnya dan hal yang mengancam untuk memberikan pelajaran untuknya."
Itu diberi perangkat NC-17.
Sutradara film tersebut mencoba untuk membela rating dari film yang dapat menaikkan alis itu, dengan menyatakan, "Film ini tulus. Dibuat dengan cinta. Dibuat dengan niat baik. Tapi penuh kemarahan pada saat yang sama. Sepertinya saya mendapatkan diri saya dalam suatu situasi di mana orang-orang menganggap saya provokatif, tapi itu tidak pernah saya coba lakukan. Saya hanya mencoba untuk mengatakannya sejelas mungkin. Ambisi saya adalah membuat Anda jatuh cinta pada Marilyn."
Ini tidak mengikuti format biografi tradisional
Ana menjelaskan kepada Netflix Queue bahwa film ini akan lebih eksperimental daripada yang mungkin diharapkan kebanyakan orang.
"Film kami tidak linier atau konvensional, ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah pengalaman sensorik dan emosional," ucapnya. "Film ini bergerak dengan mengikuti perasaan dan pengalamannya. Ada saat-saat ketika kita berada di dalam tubuh dan pikirannya, dan ini akan memberikan kesempatan kepada penonton untuk mengalami bagaimana rasanya menjadi Norma dan Marilyn pada saat yang bersamaan."
Baca juga:
Kedekatan Marilyn Monroe dengan Chanel No. 5
Kim Kardashian Menggandeng Pete Davidson di Met Gala dengan Gaun Vintage Marilyn Monroe
(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Christanto Subrata; Foto: Courtesy of Bazaar US)