Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Pameran Bertajuk Hermès in The Making yang Menunjukkan Nilai Di Balik Namanya

“Hermès in the Making,” yang akan ada hingga tanggal 15 Juni, menunjukkan bagaimana label mode ini dengan cermat membuat setiap syal, arloji, dan tas Birkin.

Pameran Bertajuk Hermès in The Making yang Menunjukkan Nilai Di Balik Namanya

Édouard Ambelouis, seorang pengrajin kulit untuk Hermès, berdiri dan menyipitkan matanya pada setiap jahitan kecil di sepanjang top handle dari tas tangan kulit yang berada di tempat kerjanya. Ia kemudian menjahitnya kembali dengan presisi yang ia peroleh dari 16 tahun yang ia habiskan untuk mengembalikan barang-barang yang pernah terpakai dan banyak orang sukai ke kejayaan yang baru saja mereka beli. Hampir setiap hari, Édouard mengembalikan barang-barang kulit milik Hermès dari pengasingan di workshop pribadi. Hari ini, ia dan rekan-rekannya membuka tirai untuk saya dan pengunjung lain di pameran Hermès yang terbaru.

Baca juga: Sejumlah Aktivitas yang Dapat Anda Nikmati di Pameran Seni Kontemporer Agus Suwage Bertajuk The Theater of Me

“Hermès in the Making,” sebuah pengalaman perjalanan yang saat ini terselenggara di Troy, daerah pinggiran dari Detroit, merupakan yang paling dekat dengan 52 workshop Hermès, dan tersebar di seluruh Prancis tanpa benar-benar menginjakkan kaki di salah satu tempatnya.

Empat bagian interaktif menyoroti generasi pengrajin di balik setiap syal sutra dan tas Kelly, memungkinkan klien lama dan baru untuk melihat apa yang membuat Hermès, tetap Hermès, dari dekat. Ini adalah sebuah pendakatan terbatas yang berlangsung hingga 15 Juni, dengan kelangkaan yang mencerminkan karya legendaris dari label mode itu sendiri. Pameran ini akan melakukan berpindah ke Austin pada bulan Oktober, dan juga akan berhenti Kyoto serta Singapura pada akhir tahun ini.

Hermes in the Making

Hermes in the Making

Mengambil satu ruangan besar, pameran ini memiliki tampilan konsep terbuka yang berkelok-kelok di sepanjang jalur, yang menyerupai meja kerja, dengan hiasan pigmen paling terang dari Hermès. Selain menyiarkan cuplikan dari Footsteps Across the World, sebuah seri hasil produksi seorang pembuat film dokumenter, Frederic Laffont, dan pajangan patung dari produk Hermès yang paling ikonis, serta demonstrasi terjadwal yang membawa pengunjung ke konstruksi sadel, arloji, dan masih banyak lagi. (Dan untuk anak kecil, terdapat tempat untuk mewarnai yang paling cantik di dunia dengan cetakan kertas syal Hermès).

“Waktu” mendefinisikan bagian yang menyoroti arloji dan pekerjaan perbaikan, tetapi tema tersebut masih mereka gunakan di seluruh plakat, video, dan tas Birkin yang terbungkus kaca selama instalasi. Lebih dari sekali, salinan dalam pameran ini memberi tahu Anda bahwa Hermès sangat menghargai waktu memperlakukannya sebagai sekutu. Pendekatan ini menjadi hidup ketika terjadi pemotongan dan pengukuran kulit domba untuk sebuah sarung tangan yang pas; barisan piring porselen dari berbagai tahap penyelesaian, masing-masing memiliki dekorasi dari hasil sapuan kuas yang lembut; selama masa jabatan yang para demonstran habiskan di lokasi untuk bekerja di Hermès itu sendiri.

Di sebuah era ketika sebagian besar mode ingin menakan akselerator untuk merugikannya sendiri, beberapa memicu terjadinya keributan karena mereka menganggapnya lambat dan merasa memiliki batas revolusioner.

Pengunjung dapat berinteraksi dengan “Hermès in the Making” dengan kecepatan mereka sendiri, tetapi rute yang sabar adalah yang paling selaras dengan kecepatan pengerjaan Hermès, dan lebih dari sepadan dengan waktu.

Ambil bagian dari “Hermès in the Making”, pameran yang mereka dedikasikan untuk seni pencetakan sutra. Selama satu jam, saya terhipnotis oleh seorang seniman yang dengan susah payah menuangkan serta menyebarkan pewarna ke sebuah bingkai jala untuk menggambarkan sebuah syal sutra Hermès, lapis demi lapis. Hasil akhirnya sangat sepadan dengan menunggu (dan berdiri), yakni sebuah syal sutra bermotif cerah, berubah dari kanvas berwarna putih polos, 60 menit sebelumnya.

Hermes in the Making

Hermes in the Making

Sebelum saya mengambil putaran kedua di sekitar pameran, ada beberapa hal yang perlu untuk mendapat perhatian ekstra, Édouard memberi tahu saya mengenai salah satu proyeknya yang paling berkesan. Seorang klien Hermès baru-baru ini membawa tas yang perlu untuk mengalami perbaikan ke salah satu workshop di Manhattan: tahun produksi, 1920. Itu adalah benda pusaka abadi, yang ia gunakan dan berpindah tangan selama lebih dari satu abad. Dengan perhatian yang cermat dan semua keahlian teknis dari pelatihan bertahun-tahun, ucapnya kepada saya, itu ia perbaiki untuk ia turunkan sekali lagi nantinya.

Ada keajaiban untuk mengambil sesuatu dengan perlahan dan sengaja. Inilah esensi Hermès, yang sekarang mereka pamerkan.

“Hermès in the Making” akan buka hingga 15 Juni, mulai pukul 10 pagi sampai dengan 6 sore, di Somerset Collection, yang berlokasi di Troy, Michigan.

Baca juga:

Museum Victoria & Albert di Britania Raya akan Menggelar Pameran Megah Coco Chanel

Pelukis Indonesia dengan Down Syndome, Diego Luister Berel, Menjuarai Seni Rupa Artfusion di Pameran The Holy Art Gallery London

(Penulis: Halie Lesavage; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Christanto Subrata; Foto: Courtesy of Bazaar US)