Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Jangan Takut Berinvestasi! Coba Reksa Dana Bagi Anda Para Pemula

Simak mengapa reksa dana menjadi instrumen investasi yang cocok bagi para pemula

Jangan Takut Berinvestasi! Coba Reksa Dana Bagi Anda Para Pemula

Masih ingatkah Anda soal cara-cara untuk menggapai financial freedom dan menghindari lahirnya sandwich generation di masa yang akan datang? Dari enam cara yang ada, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah investasi.

Investasi diartikan sebagai suatu aktivitas penanaman modal dalam jangka waktu tertentu dengan harapan guna meningkatkan aset, memenuhi kebutuhan di masa depan, dan membiasakan gaya hidup hemat. Jenisnya ada bermacam-macam, di antaranya adalah investasi saham, emas, rumah, reksa dana, deposito, pasar uang, dan obligasi tergantung dengan tingkat risiko dan seberapa signifikan keuntungan yang ingin diraih.

Yang menjadi masalah adalah topik ini tidak selalu menjadi bahan pembicaraan yang terbilang mudah bagi setiap orang. Muncul alasan umum salah kaprah yang menjadi faktor keraguan untuk berinvestasi misalnya karena tidak memiliki cukup uang, minim pengetahuan tentang pasar modal, atau merasa masih belum saatnya untuk berinvestasi. Ada pula anggapan bahwa investasi terlalu berisiko. Namun justru di situlah seninya, sebab semakin tinggi risikonya berarti semakin tinggi pula keuntungan yang didapatkan. Bila Anda sudah berani mengambil risiko besar dan memahami taktik pasar modal, sah saja untuk berinvestasi saham. Akan tetapi untuk pemula, Anda boleh melirik investasi yang menjadi bagian dari produk bank seperti reksa dana.

Reksa dana atau mutual fund adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal atau investor yang kemudian diinvestasikan ke portofolio efek oleh manajer investasi. Ya, inilah yang membedakannya dengan investasi saham. Anda tak perlu terjun langsung untuk mengelola uang Anda. Selain itu, kelebihan berinvestasi dengan reksa dana adalah:

  • Dapat dilakukan dengan dana yang kecil mulai dari 10.000 rupiah
  • Likuiditas tinggi atau dapat dicairkan kapan saja
  • Bebas pajak
  • Pengelolaan transparan
  • Aman dan lebih minim risiko

Reksa dana open end sendiri terdiri dari empat jenis sesuai dengan tingkat risikonya. Berikut adalah urutan dari tingkat risiko terendah hingga yang tinggi:


1. Reksa Dana Pasar Uang

Di sini berarti Anda berinvestasi 100 persen pada instrumen pasar uang atau surat berharga yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Selain deposito bank, Obligasi Ritel dan Sukuk Ritel juga termasuk dalam reksa dana pasar uang dengan syarat jatuh temponya tidak lebih dari 12 bulan.


2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana jenis ini mempunyai kebijakan untuk berinvestasi minimal 80 persen pada efek utang atau instrumen obligasi dengan tujuan jangka pendek hingga menengah (antara satu hingga tiga tahun). 20 persen sisanya diinvestasikan pada pasar uang.


3. Reksa Dana Campuran

Instrumen investasinya terdiri terbagi dengan persentase kurang lebih 20 persen pasar uang, 30 persen obligasi, dan 50 persen saham. Ketiganya harus dimiliki secara mutlak sebagai syarat reksa dana campuran. Pendapatan dan pertumbuhan uang di sini relatif stabil.


4. Reksa Dana Saham

Inilah tipe reksa dana dengan tingkat risiko yang paling agresif karena memiliki kebijakan untuk berinvestasi pada saham minimal sebanyak 80 persen dari total nilai aktiva bersihnya. Investasinya bertujuan dalam jangka waktu yang panjang dengan masa di atas lima tahun. Modal pun dapat meningkat dalam jangka panjang.


Seluruh tipe reksa dana tersebut tersedia sebagai bagian produk investasi dari Bank BRI selain investasi berupa surat berharga negara. BRI pun bekerja sama dengan manajer-manajer investasi profesional dan berpengalaman yang namanya sudah tak asing di dunia pasar uang seperti Schroders, BNP Paribas, Danareksa, Manulife, Trimegah, dan lain-lain. Kantor cabang BRI dan BRI Premium Call Center di nomor 021 575 8899 atau  800 1 017 017 akan senantiasa menyambut Anda yang ingin mengetahui informasi secara lebih mendalam.

Setelah mengetahui semua jenis investasi reksa dana, kini saatnya Anda memahami profil risiko investasi. Seperti disampaikan sebelumnya, investasi didasarkan pada prinsip high risk high return. Ada tiga jenis profil risiko yang perlu diketahui. Mana yang sesuai dengan Anda?

  • Profil Konservatif yakni orang-orang yang cenderung memilih instrumen investasi dengan pola fluktuasi dan risiko rendah seperti deposito, reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap.
  • Profil Moderat adalah mereka yang cenderung berani mengambil risiko yang lebih besar, namun tetap berhati-hati dalam memilih instrumen investasi, misalnya reksa dana campuran.
  • Profil Agresif adalah Anda yang berani mengambil risiko lebih tinggi, seperti investasi saham dan reksa dana saham.

Jadi, apakah Anda sudah mulai tergelitik untuk berinvestasi? Tak ada kata terlalu dini untuk memulai. Justru alangkah baiknya jika kita sudah belajar, terutama setelah melihat kondisi perekonomian akibat pandemi yang masih naik turun dan tak ada yang tahu bagaimana kondisi di kemudian hari.

Untuk semakin memantapkan hati, simak kutipan dari Robert Kiyosaki berikut: “Ini perbedaan filosofi orang kaya dan orang miskin: Orang kaya menginvestasikan uang mereka dan membelanjakan apa yang tersisa, sedangkan orang miskin mengeluarkan uang mereka dan menginvestasikan sisanya.” 

Ingat, jangan sampai kita melahirkan sandwich generation di masa depan!

Foto courtesy of 123rf