Bila melihat orang lain yang obsesi dengan kebersihan dan keteraturan, kita sering memberi cap bahwa orang itu mengidap OCD atau Obsessive Compulsive Disorder. Padahal aspek kebersihan bukan satu-satunya tanda orang mengalami OCD.
OCD atau gangguan obsesif-kompulsif adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif yang berulang dan tak diinginkan, serta dorongan untuk melakukan perilaku kompulsif secara terus-menerus sebagai upaya meredakan kecemasan. Tindakan kompulsif adalah perilaku atau ritual berulang yang dilakukan seseorang secara tidak tertahankan, tujuannya untuk mengurangi rasa cemas akibat pikiran yang mengganggu (obsesi). Bila tidak diatasi, maka akan mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Meski OCD bisa terasa sangat melelahkan dan mengendalikan hidup, kabar baiknya adalah bahwa OCD dapat diatasi dan dikendalikan. Dengan pendekatan yang tepat, termasuk terapi psikologis dan perubahan gaya hidup, penderita dapat mengalami pemulihan yang signifikan. Namun, apakah OCD bisa sembuh total? Simak paparan berikut ini untuk mengetahui tentang memulihkan OCD.
Ini Gejala dan Pola OCD
Langkah awal dalam memulihkan OCD adalah menyadari, memahami pola pikir dan perilaku yang menjadi gejalanya. Orang dengan OCD menunjukkan berbagai obsesi dan kompulsi, tidak selalu tentang kebersihan.
- Obsesi: Cemas dan takut berlebih akan kontaminasi, keraguan yang terus-menerus, pikiran agresif, atau kebutuhan untuk menyusun segala sesuatu dengan sempurna.
- Kompulsi: Perilaku berulang seperti mencuci tangan terus-menerus, memeriksa ulang pintu, jendela atau kompor, menghitung benda atau angka tertentu, atau merapikan objek secara berulang-ulang hingga rasanya "sempurna" baginya.
Perilaku kompulsi yang mengganggu dilakukan secara terpaksa/tidak sesuai dengan keinginan diri juga kerap dialami pengidap OCD. Penderita OCD sering menyadari bahwa pikiran dan perilaku mereka tidak masuk akal, tetapi mereka tidak bisa menghentikannya. Dengan mengenali pola-pola ini, orang dengan OCD bisa mulai melatih memisahkan mana pikiran yang berasal dari OCD, dan mana yang rasional.
Untuk benar-benar mengetahui apakah Anda mengidap OCD atau tidak, Anda perlu menemui psikolog atau psikiater dan melakukan sesi konseling. Jangan mendiagnosa diri sendiri hanya dengan membaca artikel dan media sosial.
BACA JUGA: OCD dan Perfeksionis: Serupa tapi Tak Sama
OCD Tidak Selalu Sembuh Total
Dari perspektif psikologi, organisasi kesehatan mental seperti American Psychological Association (APA) dan International OCD Foundation (IOCDF) menyatakan bahwa OCD adalah kondisi kronis (jangka panjang), namun dengan perawatan yang tepat, pengidap OCD bisa mengalami penurunan gejala yang signifikan dan berfungsi lebih baik.
Maksud dari gangguan mental kronis adalah dapat kambuh kapan saja, bisa menghilang untuk waktu lama atau dengan gejala minimal, dan bisa memburuk kembali saat berada di situasi stres berat atau ada perubahan besar dalam hidup. Kronis tidak sama dengan tak bisa diatasi. Siapa pun yang sudah didiagnosa OCD, Anda masih memiliki harapan untuk hidup normal layaknya orang lain. Kualitas hidup tetap terjaga bila melakukan perawatan yang tepat dan disiplin.
Cara yang umum dilakukan untuk memulihkan OCD:
Terapi Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah metode yang efektif untuk mengatasi OCD, dan diakui secara luas oleh komunitas psikologi dunia. Salah satu bentuk CBT yang terbukti efektif untuk OCD adalah Exposure and Response Prevention (ERP).
Dalam terapi ERP, penderita secara perlahan dihadapkan pada pemicu kecemasannya tanpa melakukan kompulsi. Tujuannya adalah melatih otak untuk belajar bahwa rasa cemas dan takut akan memudar tanpa harus melakukan ritual tertentu.
Latihan Kesadaran dan Manajemen Stres
OCD sering diperparah oleh stres dan kecemasan yang tinggi. Oleh karena itu, strategi untuk mengelola stres sangat penting. Melatih kesadaran bisa membantu penderita lebih sadar akan pikiran obsesif tanpa harus dikendalikan dan terjebak di dalamnya. Melatih kesadaran dan manajemen stres tidak menyembuhkan OCD secara langsung, tetapi membantu memperkuat ketangguhan mental dalam menghadapi gejalanya.
Bangun Sistem Pendukung yang Positif
Pemulihan dari OCD bukan proses yang harus dijalani sendiri. Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas sangat membantu. Mereka bisa menjadi tempat berbagi, memberi motivasi, atau bahkan menemani saat menjalani terapi ERP.
Bergabung dengan komunitas OCD, juga bisa memberi rasa kebersamaan dan harapan. Melihat orang lain yang berhasil mengatasi OCD memberi dorongan mental yang sangat kuat dan motivasi untuk mengatasinya.
Kurangi Perilaku Menghindar dan Periksa Ulang
Orang dengan OCD cenderung menghindari situasi tertentu atau terus-menerus memeriksa hal-hal (seperti pintu terkunci, kompor dimatikan, dan lain-lain). Meskipun tindakan ini tampak memberi rasa aman, sebenarnya semakin memperkuat siklus OCD. Dalam proses penyembuhan, penting untuk belajar menoleransi ketidakpastian dan membatasi frekuensi pemeriksaan. Ini bisa dilatih secara bertahap, dengan dukungan terapi.
Tips Harian untuk Mengelola OCD
Seorang psikolog yang sering menangani kasus OCD, Dr. Reid Wilson, mengatakan bahwa seseorang tidak perlu menghilangkan rasa takutnya, tapi perlu mengubah relasinya dengan rasa takut itu. Beberapa tips bisa dilakukan untuk mengelola OCD untuk kehidupan sehari-hari, di antaranya:
- Lakukan teknik “relabeling” dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa “ini hanya gejala OCD, bukan kenyataan”. Menurut psikolog Dr. Jeffrey Schwartz, cara ini membantu otak memisahkan mana pikiran yang berasal dari gangguan dan mana yang realita.
- Lakukan ERP harian untuk melatih diri menghadapi rasa cemas dan takut. Misalnya, jika takut kotor, sentuh benda yang agak kotor dan tunda mencuci tangan selama 10 menit. Setiap paparan kecil melatih otak untuk belajar bahwa Anda tidak perlu melakukan kompulsi untuk merasa aman.
- Tetap aktif melakukan kegiatan harian meskipun dilanda kecemasan. Menghindar hanya memperkuat OCD. Aktivitas yang konsisten membantu membangun kepercayaan diri.
- Latih pernapasan untuk menenangkan sistem saraf.
OCD bisa terasa seperti musuh dalam pikiran sendiri, tapi penting untuk diingat bahwa OCD bukan identitas Anda, melainkan kondisi yang bisa dikelola dan diminimalisir gejalanya. Dengan dukungan profesional, strategi yang tepat, dan niat untuk pulih, hidup bebas dari OCD bukan hal yang mustahil.
BACA JUGA: