Diagram Venn antara film cozy dan film bernuansa feel-good memang memiliki banyak persinggungan, tetapi keduanya bukanlah lingkaran sempurna. Benar, film cozy cenderung menghadirkan perasaan hangat dan nyaman yang mirip dengan film feel-good. Namun, yang membedakan keduanya adalah kemampuan film cozy untuk menyajikan nuansa sinematik yang akrab, hangat, dan tak lekang oleh waktu. Hal ini bisa diwujudkan melalui latar fisik (bayangkan hutan musim gugur yang rimbun atau kampus berselimut salju) atau lewat gaya (misalnya, sweter rajut kabel milik Billy Crystal dalam When Harry Met Sally, perlu saya jelaskan lebih jauh?). Yang terpenting, alur cerita dan karakter dalam film cozy harus benar-benar merangkum esensi kehangatan itu sendiri. Rasanya harus seperti padanan sinematik dari dongeng sebelum tidur favorit atau novel lama yang sudah berkali-kali dibaca.
BACA JUGA:50 Film Favorit Bazaar yang Diadaptasi dari Buku
Untuk itu, Bazaar US merangkum 25 film favorit kami yang sudah teruji oleh waktu, yang selalu kami pilih kembali sebagai teman sempurna untuk malam penuh kenyamanan. Masih mencari tontonan feel-good lainnya? Jangan lewatkan juga pilihan kami tentang film musim gugur terbaik, film nostalgia terbaik, dan film terbaik untuk malam kebersamaan bersama para sahabat.
1. The Princess Bride (1987)
The Princess Bride secara harfiah terasa seperti dongeng pengantar tidur yang hangat, karena memang seperti itulah kisahnya. Film ini dibuka dengan seorang kakek yang membacakan buku cerita untuk menenangkan cucunya yang sedang sakit. Awalnya sang cucu menolak kisah dongeng tersebut, namun perlahan ia terbawa dalam cerita tentang Buttercup (Robin Wright), seorang gadis muda yang tinggal di kerajaan Florin. Ketika cinta sejati Buttercup dianggap tewas di laut, ia dipaksa menikah dengan Pangeran Humperdinck (Chris Sarandon) yang kejam. Namun, pada malam menjelang pernikahannya, sekelompok penjahat menculik Buttercup. Saat seorang pria bertopeng misterius mengejar Buttercup dan para penculiknya, ia harus menemukan jalan untuk melangkah maju di tengah masa depannya yang penuh ketidakpastian.
2. Practical Magic (1998)
Practical Magic adalah salah satu film Halloween langka yang mampu menghadirkan nuansa seram sekaligus hangat. Sandra Bullock dan Nicole Kidman berperan sebagai Sally dan Gillian Owens, dua bersaudara yang dikucilkan di kota pesisir Massachusetts karena garis keturunan penyihir dalam keluarga mereka. Sebuah kutukan turun-temurun membuat setiap pria yang dicintai perempuan keluarga Owens akan mati, sehingga Sally dan Gillian mengambil pendekatan yang sangat berbeda terhadap hubungan asmara. Meski menampilkan sejumlah adegan supranatural yang mencekam, Practical Magic layak masuk daftar ini berkat latar rumah bergaya Victoria yang tertata indah dan nuansa kota kecil yang begitu memesona.
3. Father of the Bride (1991)
Siapa pun yang tumbuh besar di era ’90-an mungkin akan langsung merasakan nostalgia pinggiran kota yang kental dalam Father of the Bride. Steve Martin berperan sebagai George Banks, seorang pengusaha yang hidup dalam impian khas Amerika dengan rumah berpagar putih, hingga putrinya (Kimberly Williams) pulang dari kuliah dan mengumumkan bahwa ia bertunangan dengan pria yang baru saja dikenalnya. Film ini juga menampilkan akting memikat dari Diane Keaton, Martin Short, Kieran Culkin, dan Eugene Levy.
4. Mystic Pizza (1988)
Padukan kisah coming-of-age ala remaja dengan latar kota pesisir kecil di Connecticut, dan lahirlah sebuah film cozy yang layak ditonton berulang kali sepanjang masa. Mystic Pizza dibintangi Julia Roberts, Annabeth Gish, dan Lili Taylor sebagai tiga sahabat yang bekerja sebagai pelayan di Mystic Pizza, sebuah kedai pizza sederhana di Mystic, Connecticut. Pada musim panas setelah lulus SMA, ketiganya menghadapi berbagai tantangan saat berusaha menemukan jalan untuk meninggalkan Mystic dan melangkah ke masa depan.
5. The Holdovers (2023)
Film menenangkan pun dapat meraih pujian kritis. Dalam film pemenang Oscar yang berlatar tahun 1970-an ini, seorang siswa SMA bernama Angus (Dominic Sessa) terpaksa menghabiskan libur musim dingin di asrama setelah ibunya yang lalai membatalkan perjalanan keluarga demi menghabiskan waktu dengan suami barunya. Di tengah musim liburan yang suram, Angus justru menjalin ikatan dengan dua sahabat tak terduga: Paul Hunham (Paul Giamatti), guru klasik yang pemarah, dan Mary Lamb (Da’Vine Joy Randolph), pengelola kafetaria yang tengah berduka.
6. Anastasia (1997)
Film musikal fantasi-historis tahun 1997 ini punya segalanya: deretan pengisi suara ternama, nomor musikal yang memukau, dan kisah cinta yang menggugah. Ceritanya mengikuti perjalanan Grand Duchess Anastasia (Meg Ryan), satu-satunya anak yang selamat dari Tsar terakhir Rusia. Setelah serangan di istana membuat Anastasia kehilangan ingatan, ia dipaksa hidup dengan nama Anya dan menjalani kerasnya sistem panti asuhan yang memperlakukannya bak orang buangan. Sementara itu, sang nenek, Dowager Empress Maria (Angela Lansbury), mengumumkan hadiah besar bagi siapa pun yang bisa menemukan dan mengembalikan Anastasia yang asli. Ketika Anya bertemu penipu bernama Dimitri (John Cusack) dan Vlad (Kelsey Grammer), yang berniat melatih gadis acak agar bisa berpura-pura sebagai Romanov demi mendapatkan hadiah tersebut, ia justru merasa bahwa mungkin inilah jalannya untuk kembali pulang.
7. Pride and Prejudice (2005)
Meski adaptasi Pride and Prejudice versi BBC tahun 1995 banyak dipuji karena kesetiaannya pada karya asli, versi Focus Features tahun 2005 memenangkan hati lewat pembangunan dunianya yang begitu memikat. Garapan Joe Wright atas novel paling terkenal karya Jane Austen ini menghadirkan lanskap pedesaan yang subur serta interior yang terasa megah sekaligus hangat dihuni. Kesinambungan antara dua pemeran utamanya, Elizabeth Bennet (Keira Knightley) dan Mr. Darcy (Matthew Macfadyen) menjadi lapisan manis yang melengkapi segalanya.
8. Cinderella (1997)
Brandy, Whitney Houston, Whoopi Goldberg, dan Bernadette Peters dalam satu film musikal? Tentu saja wajib ditonton. Adaptasi segar dari Cinderella karya Rodgers & Hammerstein ini menampilkan Brandy sebagai sang putri dongeng, yang harus menghadapi perlakuan kejam ibu tiri dan saudara tirinya demi menemukan cinta sejati. Tata panggung yang megah serta kostum yang memikat semakin memperkuat pesona dan nuansa magis dongeng klasik ini.
9. Midnight in Paris (2011)
Penulis Gil Pender (Owen Wilson) berlibur ke Paris bersama tunangannya, Inez (Rachel McAdams), dan orang tuanya yang kaya raya. Di tengah kebuntuan kreatif yang menghalanginya menyelesaikan novel debutnya, Gil tanpa sengaja melangkah mundur ke Paris era 1920-an, di mana ia bertemu tokoh-tokoh terkenal seperti Zelda Fitzgerald, Ernest Hemingway, dan Salvador Dalí. Dalam perjalanannya ke masa lalu itu, Gil juga tak kuasa menaruh hati pada Adriana (Marion Cotillard), seorang desainer kostum sekaligus kekasih Pablo Picasso.
10. Little Women (2019)
Adaptasi pemenang Oscar karya Greta Gerwig atas novel Louisa May Alcott tahun 1868 ini menawarkan perspektif segar pada kisah klasik yang tak lekang waktu. Diceritakan melalui dua alur waktu, Little Women mengikuti perjalanan empat bersaudara keluarga March yaitu Jo (Saoirse Ronan), Amy (Florence Pugh), Meg (Emma Watson), dan Beth (Eliza Scanlen) saat mereka tumbuh dewasa dan berusaha menapaki jalan hidup masing-masing. Kehangatan dinamika keluarga yang begitu alami akan terasa akrab bagi siapa pun yang tumbuh besar bersama saudara perempuan, sementara pergantian musim di kota kecil Massachusetts menjadi suguhan visual yang menawan.
11. Kiki’s Delivery Service (1989)
Apakah daftar film cozy bisa lengkap tanpa satu pun karya Studio Ghibli? Meski judul-judul populer lain seperti Howl’s Moving Castle dan My Neighbor Totoro juga tak kalah memikat, Kiki’s Delivery Service layak mendapat tempat di sini berkat gaya animasinya yang menenangkan serta pesan mendalam tentang menemukan jati diri. Film ini berkisah tentang Kiki, seorang penyihir muda dalam masa pelatihan, yang memulai layanan kurir terbang dengan sapunya di sebuah desa kecil tepi laut tempat ia tinggal.
12. Emma (2020)
Autumn de Wilde menghadirkan rom-com penuh semarak lewat adaptasi novel klasik Jane Austen tahun 1815. Anya Taylor-Joy berperan sebagai Emma Woodhouse, seorang perempuan muda kaya raya yang memutuskan untuk menyalurkan kecerdasannya dengan menjadi mak comblang bagi para penduduk desanya. Selain deretan pemeran ternama (termasuk Mia Goth, Callum Turner, Josh O’Connor, dan Bill Nighty), film ini memikat lewat visual yang memesona serta kostum periode yang autentik, mewujudkan visi Autumn de Wilde yang tak tertandingi.
13. Hunt for the Wilderpeople (2016)
Karya Taika Waititi ini membawa penonton menjelajahi hutan belantara Selandia Baru lewat kisah hangat tentang keluarga yang ditemukan. Ricky (Julian Dennison) adalah seorang anak laki-laki yang terus berpindah-pindah dalam sistem foster care di Selandia Baru. Hingga akhirnya ia diasuh oleh Bella (Rima Te Wiata), seorang perempuan berhati lembut yang perlahan berhasil mendapatkan kepercayaan Ricky. Namun, ketika Bella meninggal secara tiba-tiba, Ricky berusaha melarikan diri dari layanan foster care dengan masuk ke dalam hutan, di mana Hector (Sam Neill), suami Bella yang pemarah, menyusulnya.
14. Tuck Everlasting (2002)
Diadaptasi dari novel karya Natalie Babbitt tahun 1975, Tuck Everlasting adalah film fantasi romantis nan indah tentang seorang gadis muda yang berada di ambang kedewasaan. Winnie (Alexis Bledel) sangat ingin menjalani hidup sesuai pilihannya sendiri. Ketika mengetahui dirinya akan segera dikirim ke sekolah asrama, ia melarikan diri ke dalam hutan, tempat ia bertemu Jesse Tuck (Jonathan Jackson), seorang pemuda yang sedang minum di mata air misterius. Winnie kemudian berkenalan dengan keluarga Jesse dan mulai jatuh hati pada gaya hidup mereka yang bebas. Namun, keluarga Jesse menyimpan sebuah rahasia besar yang pada akhirnya memaksa Winnie memilih antara kehidupan lamanya atau masa depan yang penuh ketidakpastian.
15. Love Jones (1997)
Darius (Larenz Tate) pertama kali bertemu dengan Nina (Nia Long), seorang fotografer, di sebuah klub jazz di Chicago, tempat ia akan menampilkan pertunjukan spoken word. Keduanya dengan cepat jatuh cinta, namun romansa itu terputus ketika Nina tiba-tiba memutuskan untuk kembali ke New York demi mencoba menghidupkan kembali hubungannya dengan mantan tunangannya. Dengan menyegarkan formula rom-com klasik, film penuh kelembutan ini akan menggugah emosi Anda sekaligus membuat Anda kembali merenungkan makna cinta yang pernah hilang.
16. The Sound of Music (1965)
Film musikal ikonis ini menampilkan Julie Andrews sebagai Maria, seorang perempuan berjiwa bebas yang tengah belajar menjadi biarawati pada tahun-tahun sebelum pecahnya Perang Dunia II. Saat ia ditugaskan menjadi pengasuh bagi anak-anak Kapten Georg von Trapp yang sulit diatur, Maria menjadikan cintanya pada musik sebagai cara untuk menghidupkan kembali suasana rumah tangga yang suram. Bersiaplah disuguhi nyanyian, tarian, dan pemandangan Austria yang memukau.
17. The Parent Trap (1998)
Film klasik garapan Nancy Meyers ini berjasa melambungkan nama Lindsay Lohan ke tingkat popularitas global. Saat itu masih berusia anak-anak, Lindsay memerankan Annie dan Hallie, dua saudari kembar yang dipisahkan sejak lahir akibat perceraian pahit orang tua mereka. Ketika tanpa sengaja bertemu kembali di sebuah perkemahan musim panas, keduanya merancang rencana untuk bertukar tempat, satu kembali ke ibunya di London dan yang lain ke ayahnya di Napa, dengan harapan bisa menyatukan kembali kedua orang tua mereka. Jika Anda bisa melewati premisnya yang agak mustahil, The Parent Trap tetap bertahan sebagai salah satu film comfort terbaik sepanjang masa, diperkuat dengan soundtrack penuh nostalgia, akting memikat Lindsay, serta sentuhan estetika khas Nancy.
18. When Harry Met Sally (1989)
Tentu saja, When Harry Met Sally wajib ada dalam daftar ini. Rom-com klasik tentang persahabatan yang berujung menjadi cinta ini dikenal bukan hanya karena chemistry luar biasa antara Meg Ryan dan Billy Crystal, tetapi juga berkat visual serta kisahnya yang hangat. Bayangkan sweter rajut tebal yang nyaman, dedaunan keemasan yang menghiasi Central Park, dan dialog cemerlang karya Nora Ephron.
19. Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001)
Tidak semua film Harry Potter terasa sama. Jika sekuel-sekuelnya semakin banyak mengeksplorasi sisi gelap, film-film awal justru lebih ringan, meski tetap menampilkan Golden Trio yang harus berhadapan dengan troll raksasa dan buku harian terkutuk. Secara khusus, The Sorcerer’s Stone menempati tempat istimewa sebagai film paling cozy dalam waralaba Harry Potter. Di sini kita pertama kali bertemu sang tokoh utama, Harry, yang diperankan Daniel Radcliffe, sebagai bocah penuh rasa ingin tahu setelah lama hidup terkungkung oleh bibi dan pamannya yang kejam. Perkenalan magis dengan dunia Hogwarts juga menjadi fondasi yang menentukan arah seluruh seri berikutnya.
20. Waiting to Exhale (1995)
Whitney Houston dan Angela Bassett membintangi rom-com hangat khas era ’90-an ini tentang empat sahabat yang bersama-sama menghadapi lika-liku kehidupan cinta mereka. Savannah (Whitney) dan Robin (Lela Rochon) sama-sama terjebak sebagai kekasih pria beristri, sementara Bernie (Angela) dan Gloria (Loretta Devine) belajar membuka hati kembali setelah mengalami perceraian tak terduga. Para pria mungkin datang dan pergi, tetapi persahabatan mereka tetap menjadi hal yang abadi.
21. My Best Friend’s Wedding (1997)
Sulit menentukan pihak mana yang layak didukung dalam My Best Friend’s Wedding, yang mengisahkan Julianne (Julia Roberts), seorang kritikus kuliner, saat ia berusaha menggagalkan pernikahan sahabatnya, Michael (Dermot Mulroney), dengan Kimmy (Cameron Diaz), seorang perempuan muda nan memesona. Keserasian antara Julianne dan Michael terasa begitu kuat, namun di sisi lain sulit pula untuk menolak kenyataan bahwa Kimmy hanyalah korban tak bersalah dari rencana cinta sepihak Julianne. Secara keseluruhan, film ini menjadi tambahan menawan dalam deretan rom-com era keemasan.
22. The Holiday (2006)
Musim liburan adalah latar sempurna untuk sebuah film cozy, dan The Holiday membuktikannya. Rom-com ini mengikuti kisah dua perempuan yang kurang beruntung dalam urusan cinta, Iris (Kate Winslet) dan Amanda (Cameron Diaz), yang masing-masing tinggal di London dan Los Angeles. Setelah sama-sama mengalami patah hati, keduanya memutuskan untuk bertukar rumah demi mendapatkan suasana baru yang sangat dibutuhkan. Tak heran, pertukaran itu justru membawa mereka menemukan cinta di tempat yang tak terduga, dengan dua pemeran utama pria yang dimainkan oleh Jude Law dan Jack Black.
23. Matilda (1996)
Diadaptasi dari novel anak-anak karya Roald Dahl tahun 1988 dengan judul yang sama, Matilda dibintangi Mara Wilson sebagai tokoh utama, yaitu seorang gadis kecil dengan kecerdasan luar biasa namun memiliki orang tua yang lalai dan kasar. Ketika Matilda menyadari kekuatan telekinetik yang dimilikinya, ia memutuskan untuk menggunakan kemampuan itu demi melawan Miss Agatha Trunchbull, kepala sekolah tiran yang tampaknya mendapatkan kepuasan dari menindas murid-muridnya.
24. Ratatouille (2007)
Siapa pun bisa memasak, bahkan makhluk terkecil sekalipun. Pixar menghadirkan kebenaran sederhana itu ke layar lebar lewat kisah Remy (disuarakan oleh Patton Oswalt), seekor tikus yang mengidolakan koki ternama dunia, Auguste Gusteau, dan bermimpi suatu hari bisa mengelola dapurnya sendiri. Ketika sebuah kecelakaan membuat Remy terpisah dari koloninya dan tersesat di jalanan Paris, ia justru bertemu dengan Linguini (Lou Romano), seorang anak magang canggung di restoran milik Auguste bernama Gusteau. Dari situlah keduanya berkolaborasi untuk mewujudkan mimpi yang tampaknya mustahil.
25. Before Sunrise (1995)
Film yang indah sekaligus sederhana ini menyuguhkan potret tulus tentang kemungkinan cinta muda. Ethan Hawke dan Julie Delpy berperan sebagai Jesse, seorang pemuda asal Amerika, dan Céline, mahasiswi yang tinggal di Paris. Keduanya bertemu secara kebetulan di dalam kereta menuju Wina, lalu memutuskan turun bersama dan menghabiskan satu malam tak terlupakan dengan berkeliling kota.
BACA JUGA:
12 Film Korea Action Comedy Terbaik yang Bikin Tegang Sekaligus Tertawa Lepas
26 Film Bergenre Aksi Terbaik yang Harus Anda Tonton Setidaknya Sekali Seumur Hidup
(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Syiffa Pettasere ; Foto: Courtesy of BAZAAR US)