Penurunan Kolagen Bukan Hanya Soal Kulit Tetapi Ini Dampaknya pada Tubuh Anda

Penurunan kolagen tak hanya berdampak pada kulit, tapi juga memengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Courtesy of Freepik


Ketika mendengar kata kolagen, banyak dari kita langsung membayangkan kulit yang kencang dan bebas kerutan. Tak heran, karena kolagen memang terkenal sebagai protein utama yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Namun, anggapan bahwa penurunan kolagen hanya berdampak pada penampilan luar sebenarnya sangat terbatas. Faktanya, kolagen adalah komponen penting dalam berbagai jaringan tubuh yang termasuk tulang, otot, sendi, hingga organ dalam. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen alami menurun, dan hal ini dapat memengaruhi fungsi tubuh secara menyeluruh, bahkan sebelum tanda-tanda penuaan muncul di wajah Anda.

BACA JUGA:5 Sinyal Kulit Kehilangan Kolagen yang Sering Tak Disadari

Penurunan kolagen tidak hanya menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan kusam, tetapi juga dapat melemahkan struktur sendi, memperlambat penyembuhan luka, hingga menurunkan kekuatan otot. Sendi terasa kaku, tulang menjadi lebih rapuh, dan rambut pun kehilangan kilau alaminya. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa kadar kolagen yang rendah bisa memengaruhi kesehatan jantung dan sistem pencernaan. Oleh karena itu, menjaga kadar kolagen tubuh bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang. Bazaar akan membahas lebih dalam tentang berbagai dampak penurunan kolagen pada tubuh Anda dan mengapa penting untuk mulai memperhatikannya dari sekarang.

Apa itu Kolagen?


Kolagen adalah protein struktural utama dalam tubuh manusia yang membentuk sekitar 30% dari total protein tubuh. Kolagen berfungsi sebagai "lem" alami yang menyatukan jaringan yang terdapat dalam kulit, tulang, tendon, otot, dan ligamen. Kolagen memberi kekuatan, elastisitas, dan struktur pada berbagai organ serta jaringan. Ada setidaknya 28 jenis kolagen, dengan tipe I, II, dan III sebagai yang paling umum. Tubuh secara alami memproduksi kolagen, namun produksinya akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 25 tahun, sehingga menimbulkan berbagai perubahan yang terlihat dan tidak terlihat di dalam tubuh.


Kenapa Penurunan Kolagen Bukan Hanya Soal Kulit

Meski kolagen sering dikaitkan dengan kecantikan kulit, perannya jauh lebih besar dari sekadar menjaga tampilan luar. Penurunan kolagen memengaruhi integritas seluruh sistem jaringan ikat dalam tubuh, termasuk sendi, tulang, dan otot. Saat kolagen berkurang, tubuh menjadi lebih rentan terhadap nyeri sendi, penurunan kepadatan tulang, bahkan gangguan pada jaringan otot. Kolagen juga terlibat dalam proses penyembuhan luka dan elastisitas pembuluh darah. Maka, penurunan kolagen bukan hanya membuat kulit tampak menua, tetapi juga berdampak nyata pada kenyamanan bergerak, daya tahan tubuh, serta kesehatan jangka panjang secara keseluruhan.


Dampak Penurunan Kolagen pada Tubuh

Penurunan kolagen dapat menimbulkan berbagai dampak serius. Secara fisik, kulit menjadi kering, keriput, dan kehilangan elastisitas. Di dalam tubuh, sendi mulai terasa kaku atau nyeri karena bantalan tulang rawan melemah. Tulang pun menjadi lebih rapuh, meningkatkan risiko osteoporosis. Otot kehilangan massa dan kekuatan, sementara rambut dan kuku tampak rapuh dan mudah patah. Bahkan, sistem pencernaan pun bisa terdampak karena kolagen juga membantu menjaga lapisan dinding usus. Tak hanya itu, elastisitas pembuluh darah juga bisa menurun, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan kardiovaskular. Semua ini menunjukkan pentingnya menjaga produksi kolagen tubuh.


Menjaga kadar kolagen dalam tubuh bukan hanya bermanfaat untuk mempertahankan penampilan, tetapi juga untuk mendukung fungsi vital organ dan sistem tubuh secara keseluruhan. Seiring bertambahnya usia, kolagen alami semakin menurun dan semakin sulit diproduksi tubuh, terutama jika dipengaruhi gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi gula berlebihan, paparan sinar UV, atau stres kronis. Oleh karena itu, penting untuk mulai memperhatikan asupan makanan yang kaya akan nutrisi pendukung kolagen, seperti vitamin C, prolin, glisin, dan zinc. Tak hanya dari makanan, banyak orang kini juga mengandalkan suplemen kolagen, baik dalam bentuk bubuk, kapsul, maupun minuman, untuk membantu mengimbangi penurunan alami tersebut. Meski hasilnya tidak instan, asupan rutin kolagen yang disertai pola hidup sehat dapat membantu menjaga kekuatan sendi, elastisitas kulit, hingga daya tahan tubuh secara menyeluruh. Dengan begitu, Anda dapat menua dengan sehat, aktif, dan tetap merasa nyaman dalam tubuh sendiri.

(Edited by EA)


BACA JUGA:

Bantu Tubuh Produksi Kolagen Lebih Banyak dengan Raspberry Segar

Ini 5 Cara Tepat Menjaga Kadar Kolagen dalam Kulit Anda