Di tengah dinamika dunia kecantikan yang terus berkembang, penting untuk sebuah brand dapat terus adaptif dan berevolusi mengikuti perubahan zaman. Apalagi untuk sebuah merek kecantikan yang telah berdiri sejak tahun 1909. Berjumpa di sela-sela agenda padatnya selama Cannes Film Festival beberapa saat yang lalu, Delphine Viguier-Hovasse yang menahkodai brand ini sejak dipercaya tahun 2019 berbincang dengan saya secara eksklusif mengenai positioning L’Oréal Paris di Indonesia, peran penting perempuan dalam komunitasnya, serta komitmen berkelanjutan merek ini terhadap pemberdayaan wanita.
BACA JUGA: Perjalanan 24 Jam Bazaar di Cannes Film Festival Bersama L'Oréal Paris
Mari simak percakapannya dengan sosok yang berhasil menjadi wanita pertama yang memegang tongkat kepemimpinan sebagai Global Brand President di L'Oréal Paris:
"... kami benar-benar berdiskusi dan mendengarkan para wanita Indonesia sehingga kami mengerti apa yang harus kami lakukan di wilayah ini."
Harper’s Bazaar Indonesia (HBI): Kehadiran Indonesia di panggung global semakin menguat, tak terkecuali di dunia seni dan hiburan. Bagaimana pandangan L'Oréal Paris terhadap pengaruh Indonesia yang semakin diperhitungkan di kancah internasional, khususnya dalam acara seperti Cannes Film Festical?
Delphine Viguier-Hovasse (DVH): Di L'Oréal Paris, kami punya sejarah panjang dengan Asia secara global dan Asia juga punya cerita panjang dengan kecantikan. Memang benar bahwa kami sangat memperhitungkan hubungan yang sangat kuat antara wanita Asia terutama wanita Indonesia dalam dunia kecantikan.
Maksud saya dalam mengatur strategi menciptakan produk yang dapat meratakan warna kulit dan riasan mata pendekatannya sangat berbeda dengan apa yang kita lakukan di negara-negara yang ada di kawasan barat. Jadi kami telah belajar banyak 25-30 tahun sejak kami pertama kali hadir di pasar Indonesia. Yang kami sukai di Indonesia adalah kami bisa terkoneksi dengan konsumen untuk memahami apa yang mereka butuhkan untuk kulit mereka. Misalnya, kami meluncurkan produk Glycolic Bright, yaitu produk yang mampu meratakan warna kulit tanpa benar-benar mengubah warna kulit Anda. Produk ini sangat sukses di Indonesia saat ini. Kami bangga karena kami berkata, oke, kami telah melakukannya secara khusus untuk Indonesia dan bahkan tidak tersedia di negara-negara kawasan barat. Kami berhasil melakukannya. Jadi saya berkata, "ya, kami berhasil mengerti konsumen saya." Saya senang dan bangga.
Ini juga tentang mengelevasi kecantikan alami. Kami telah melakukan banyak diskusi kelompok dan penelitian di Indonesia dan saya juga kagum dengan aksi yang diambil oleh para wanita di Indonesia, dalam obrolan itu mereka menggambarkan diri mereka sebagai sebuah "kipas angin", yang berarti para wanita melakukan segala hal yang ada di sekitarnya, untuk dirinya, keluarga, pekerjaan, uang, anak, hingga suami. Jadi kami sangat memahami bahwa mereka perlu memiliki produk kecantikan yang bagus sebagai pendukung yang baik dalam hidup mereka karena padatnya aktivitas keseharian. Dan itulah mengapa koleksi riasan sangat sukses di Indonesia. Kami baru saja meluncurkan produk long wear cushion,kami benar-benar berdiskusi dan mendengarkan para wanita Indonesia sehingga kami mengerti apa yang harus kami lakukan di wilayah ini.
HBI: Menurut Anda, apa peran Indonesia dalam misi L'Oréal Paris yang lebih luas dalam hal pemberdayaan perempuan dan keberagaman budaya?
DVH: Saya pikir menjadi kuat dan besar di Indonesia juga membuktikan bahwa kami berhasil membuat produk yang bagus. Karena wanita sangat menuntut diri mereka sendiri dalam hal penampilan untuk selalu tampil sempurna dan itulah mengapa rutinitas kecantikan sangat penting baik untuk rambut, kulit, hingga tata rias. Saya pikir penting untuk membangun diri yang Anda butuhkan untuk memiliki kepercayaan diri.
Jadi saya berterima kasih untuk sesi wawancara ini karena saya berharap lebih banyak wanita akan mencoba produk L'Oréal Paris dan juga penting karena ini adalah negara yang besar, di mana saya pikir wanita benar-benar dapat mengambil ruang lebih banyak untuk beraksi, saya juga ingin melihat lebih banyak wanita terlibat dalam ranah politik. Jadi, saya harap saya memiliki peran kecil untuk memastikan para wanita merasa berharga dan mereka benar-benar dapat memegang kendali dalam dunia sosial maupun politik.
Itulah mengapa sangat penting untuk terus melanjutkan ekspansi ke negara Anda, negara ini penuh energi, ada banyak orang di sana dan negara ini masih muda, usia rata-rata penduduknya bisa dibilang tergolong cukup muda dan ini sangat berbeda dengan negara-negara di kawasan barat. Jadi ketika Anda mulai mendampingi para wanita saat mereka berusia 20-30 tahun, ini akan menjadi strategi yang sangat bagus karena kita berjalan mengiringi setiap langkah para wanita dalam membangun harga diri dan kepercayaan diri, kita sedang membangun fondasi bagi para wanita yang kelak akan menjadi sosok yang sukses. Jadi, itulah mengapa produk kecantikan tidak hanya untuk visual, tetapi juga menjadi fondasi yang saya harap dapat membawa Anda untuk membantu pribadi yang semakin lebih kuat.
"Itu karena kami benar-benar dapat menemani Anda sepanjang perjalanan hidup Anda."
HBI: Apa tantangannya menghadirkan produk untuk generasi muda khususnya di pasar Indonesia dibandingkan dengan negara-negara barat?
DVH: Sebenarnya secara umum tidak jauh berbeda. Generasi muda ini sangat cermat dalam hal memilih produk yang ingin mereka gunakan, mereka mencoba segalanya. Mereka mungkin tidak terlalu loyal terhadap merek Anda, kesulitan terbesarnya adalah mempertahankan brand ini dan untuk menjelaskan bahwa L'Oréal Paris benar-benar dapat mendukung rutinitas kecantikan Anda tidak hanya hari ini tetapi juga akan menjadi investasi produk yang sangat bagus untuk masa depan ketika masalah penuaan muncul. Saya pikir kesulitannya di kelompok usia muda bukanlah membuat mereka mencoba produk baru tetapi meyakinkan mereka bahwa kita akan tetap dapat bertahan menemani selamanya karena kami akan ada untuk Anda dari usia 20 hingga 80 tahun. Itu karena kami benar-benar dapat menemani Anda sepanjang perjalanan hidup Anda.
HBI: Bagaimana Anda memastikan L’Oréal Paris tetap relevan dalam lanskap global yang bergerak cepat seperti ini?
DVH: Yang pasti kami sangat percaya pada tim lokal kami yang ada di Indonesia karena kami tidak dapat mengembangkan merek ini untuk pasar Indonesia dari Paris, saya tahu itu tidak mungkin. Kami memiliki banyak hal untuk disampaikan, saya pikir kami memiliki representasi yang dapat dipercaya, laboratorium yang sangat bagus, dan formula yang keduanya berbasis di Paris dan juga di Asia Tenggara. Jadi kami menggabungkan kedua pengetahuan tersebut. Kami memproduksi di Indonesia untuk Indonesia, artinya kami memiliki orang Indonesia yang bekerja untuk L'Oréal Paris, kami menyediakan peluang bisnis dan ladang pekerjaan. Jadi kami melakukan banyak hal, kami sangat berdedikasi kepada Indonesia untuk menjadi otonom dalam hal produk yang kami luncurkan dan produk yang kami produksi. Kami menggunakan semua sumber daya kami dari Singapura, laboratorium di Tiongkok dan India, kami juga memiliki pengetahuan dari Korea dan Jepang jadi ketika Anda mencampur semua itu, ini akan menjadi hal yang sangat menarik.
"Menurut saya, ketika Anda memiliki kulit dan rambut yang bagus, setengah dari pekerjaan sudah selesai."
HBI: Tagline “Worth It” telah menjadi mantra global. Bagaimana Anda memastikan tagline ini diterima oleh generasi muda, khususnya Gen Z saat ini?
DVH: Ini benar-benar menjadi fondasi dari merek kami. Frasa "I’m worth it" pertama kali tercetus pada tahun 1971 di Amerika Serikat. Semua orang di L'Oréal Paris pada saat itu merasa ini adalah "AHA moment". Kalau di Indonesia Anda menyebutnya sebagai “Karena Anda begitu berharga”. Itulah sebabnya kami telah membuat film dokumenter untuk menjelaskan kembali bagaimana “How I’m Woth It” lahir dan mengapa ini masih penting untuk diceritakan kepada para wanita bahwa mereka memang pribadi yang berharga. Jadi kami membuat film dokumenter berjudul The Final Copy Of Ilon Specht yang menceritakan perjalanan seorang wanita yang menciptakan slogan "I'm Worth It". Ia berprofesi sebagai copywriter di agensi periklanan dan slogan itu awalanya hanya untuk sebuah kampanye, satu produk, namun akhirnya menjadi global untuk semua produk dan semua kategori. Ialah yang menciptakannya, itu benar-benar tindakan feminis. Itu adalah manifesto feminisme dunia dan itu sangat penting bagi saya untuk terus memelihara makna inti dari "I'm Worth It".
HBI: Jika Anda dapat memberikan 3 rekomendasi produk L'Oréal Paris untuk konsumen Indonesia yang dipersonalisasi sesuai dengan iklim tropis kita, apakah saja rekomendasi Anda?
DVH: Menurut saya, ketika Anda memiliki kulit dan rambut yang bagus, setengah dari pekerjaan sudah selesai. Jadi jika saya dapat memberi rekomendasi tiga produk, nomor satu adalah L’Oréal Paris Glycolic Bright Serum yang benar-benar mampu meratakan warna kulit. Saya bisa katakan hasilnya akan terlihat setelah tiga hari pemakaian dan Anda akan mulai merasakan bintik-bintik menghilang dan kulit tampak berseri dan merata. Kedua, perlindungan UV. Jadi bagi saya, produk L’Oréal Paris UV Defender Invisible Resist karena benar-benar memiliki tekstur yang ringan dan cepat meresap, serta didukung dengan SPF 50 PA+++, tahan air, tidak lengket atau terlalu berminyak di kulit. L’Oréal Paris Infallible 24H Tinted Serum Foundation mungkin cocok untuk pemakaian jangka panjang dan memberikan coverage yang dibutuhkan. L’Oréal Paris Elseve Hyaluron Pure 72H Purifying Shampoo yang berwarna ungu muda juga benar-benar bagus karena dapat mengangkat akar rambut. Anda akan merasa sangat bersih dan tetap terhidrasi, rambut juga terasa bouncy.
BACA JUGA:
L'Oreal Paris Menunjuk Kendall Jenner Sebagai Global Brand Ambassador
72 Jam di Paris dengan Cinta Laura dan Enzy Storia
(Foto: Courtesy of L'Oréal Paris)