Banyak dari kita mungkin pernah berpikir untuk memulai bisnis bersama teman sambil menikmati segelas anggur. Namun, hanya sedikit yang benar-benar melakukannya, apalagi hingga sejauh Claire Ferrini dan Nathalie Morrison. Percakapan santai mereka di tengah beberapa gelas anggur berubah menjadi kisah sukses semalam. Astrea, merek berlian yang dibuat di laboratorium, telah menjadi satu-satunya perhiasan sejenis yang dikenakan di karpet merah Cannes tahun ini.
BACA JUGA:Indonesia Turut Serta Dalam Cannes Film Festival
“Ia tidak suka jika saya mengatakan ini, tetapi kami berdua cukup mabuk…” tutur Nathalie sambil tertawa, sebelum Claire dapat menyelanya. “Saya membuat banyak anggur, oke?” tambahnya, merujuk pada pekerjaannya sebagai manajer perkebunan anggur keluarganya di Prancis.
Kedua wanita ini memiliki puluhan tahun pengalaman bekerja di bidang keuangan: Claire di Investec dan Stonehenge, dan Nathalie di Coutts dan Hay Hill, baik sebagai bankir pribadi maupun spesialis manajemen kekayaan. Saat itu tidak ada satupun dari mereka yang pernah meluncurkan merek, dan keduanya saat itu berpikir untuk memperlambat kehidupan mereka, apa lagi dengan banyaknya anak-anak mereka. Namun, faktanya, melalui anak-anak mereka lah, mereka dapat bertemu. Sebuah pertemuan klasik di gerbang sekolah yang menghasilkan persahabatan sejati.
"Saya mengambil cuti kerja dengan anak bungsu saya, yang sekarang berusia lima tahun," kata Claire. "Dan kami sedang berbicara tentang apa yang ingin saya lakukan selanjutnya. Saya mengatakan kepada Nathalie, saya punya ide gila yang nenek saya berikan bertahun-tahun lalu, yaitu mulai memproduksi berlian dari laboratorium. Dan pada waktu itu, Nathalie tidak mengerti, jadi saya menjelaskannya, dan seluruh cerita gila dibaliknya."
Nenek Claire, Margaret Coglin, adalah style icon yang dikenal sebagai ‘Grace Kelly’ dari Kenya, tempat keluarga Claire berasal. Ia adalah pengguna awal berlian hasil laboratorium, bahkan ia memberikan kalungnya kepada cucunya yang kini masih dimiliki Claire hingga hari ini dan ia kenakan di pernikahannya. Terlebih, sang nenek memberinya pesan bahwa suatu hari nanti ia harus menjualnya. "Mereka adalah masa depan," katanya kepada saya, tentang prediksi luar biasa dari matriarkat keluarganya.
"Kami berdua sangat menghormati dan mencintai keluarga kami," tutur Nathalie. "Itulah yang membuat Claire berbeda, saya belum pernah bertemu teman wanita dengan nilai yang sangat mirip dengan saya, apalagi berbisnis dengan mereka." Ia menyinggung proyeknya sendiri, mengelola kebun anggur keluarganya di Prancis. Anda dapat melihat bahwa, bagi keduanya, usaha bisnis adalah cara mereka untuk melanjutkan warisan keluarga.
"Dia adalah mitra bisnis terbaik yang pernah saya miliki."
Nathalie langsung tertarik dan sekarang bersama-sama mereka mendukung berlian hasil laboratorium. Dan nenek Claire benar, berlian-berlian tersebut bisa saja menjadi masa depan. Pasar yang bernilai sekitar 3 triliun Rupiah ($224 miliar) pada tahun 2024, diperkirakan akan melonjak menjadi sekitar 5 triliun Rupiah ($345 miliar) pada tahun 2032. Mereka juga diakui secara resmi sebagai berlian asli, yang tidak dapat dibedakan oleh ahli geologi dari jenis berlian yang ditambang secara alami.
Selain itu, mereka tentu saja jauh lebih ramah lingkungan. Penambangan berlian sering kali melibatkan deforestasi, pencemaran air, dan penghancuran ekosistem. Sangatlah kontras dengan dampak minimal berlian hasil laboratorium. Dan bahkan, sekarang berlian lab-grown dapat diproduksi dengan energi terbarukan, alias renewable energy.
Merek ini diluncurkan tahun ini setelah berbulan-bulan penelitian ekstensif di seluruh dunia oleh kedua wanita tersebut. "Sangat menyenangkan," Claire berseru. "Petualangan bersama!". Bagian dari keunikan Astrea adalah hubungan Claire dan Nathalie, dan oleh karena itu, mereka bersikeras untuk mengendalikan perusahaan mereka. "Saat ini, kami adalah satu-satunya pemegang saham, dan kami menyukainya seperti itu," kata Claire.
Setelah puluhan tahun bekerja di bidang keuangan dan menjalankan bisnis mereka sendiri, mereka sangat menyadari apa yang ingin dan tidak ingin mereka lakukan. Namun, tetap ada banyak yang mereka belajar saat mendirikan Astrea. Secara logistik dan finansial, mereka merasa yakin dengan pengetahuan mereka, tetapi dari sisi pencitraan merek, itulah sebuah bidang baru.
"Membangun merek tidak mudah!" jelaskan Nathalie. "Tetapi kami mendapatkan bantuan PR [atau lebih dikenal sebagai hubungan masyarakat], dan sepertinya, belum ada merek yang telah dikenakan di karpet merah sebanyak empat kali hanya dalam waktu dua bulan setelah peluncuran. Kami juga mendapat panggilan dari orang-orang dari seluruh dunia. Jadi, kami akan terus maju, semoga."
Benang merah lain adalah penekanan pada memberi kembali. Bagi kedua wanita tersebut, ini sudah tertanam dalam diri mereka sejak kecil dan mereka bersikeras bahwa perusahaan mereka harus mempunyai tujuan yang kuat. Percaya atau tidak, ibu baptis Claire adalah Ibu Teresa, dan Nathalie sendiri menjalankan sebuah yayasan amal di Afrika Selatan. Sebagai merek berlian hasil laboratorium, keberlanjutan tentu menjadi nilai inti, dengan salah satu slogan mereka merupakan "berlian indah yang tidak merugikan bumi". Terlebih, Astrea juga memiliki sisi filantropis, mereka menginvestasikan sebagian dari keuntungan mereka dalam organisasi kesehatan dan pendidikan di Afrika.
Jadi, bagaimana rasanya menjalankan bisnis dengan salah satu sahabat Anda? "Kami menelepon satu sama lain 20 kali sehari, jika tidak lebih; anak-anak dan suami kami lebih dekat dari sebelumnya; dan sejauh ini kami tidak pernah memiliki masalah," tutur Nathalie. "Sejujurnya, dia adalah mitra bisnis terbaik yang pernah saya miliki."
BACA JUGA:
11 Selebriti Berbusana Terbaik di Festival Film Cannes 2024
Jelang Akhir Tahun, Berikut 15 Rekomendasi Hadiah untuk Sahabat Baik Anda!
(Penulis: Marie-Claire Chappet; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Aimee Mihardja; Foto: Courtesy of BAZAAR US dan Astrea London)