Baru saja kembali ke Amerika Serikat setelah menghadiri kompetisi Invictus Games kelima, Pangeran Harry terus membicarakan cedera dan kesehatan mental.
Baca juga: Pangeran Harry Berbagi Archie Tampaknya Mewarisi Sifat "Cerewet"-nya
Pada episode terbaru dari podcast yang dibuat oleh salah satu pendiri LinkedIn, Reid Hoffman bertajuk Masters of Scale, Harry bercerita tentang perbedaan antara kesehatan mental di Amerika dan Inggris, dan mengapa perlu lebih banyak fokus yang harus diberikan terhadap isu kesehatan mental.
"Anda membicarakannya di sini di California, 'Saya akan meminta terapis saya untuk memanggil terapis Anda.' Sedangkan di Inggris, itu seperti, 'Terapis? Terapis apa? Terapis siapa? Saya tidak punya terapis. Tidak, saya tidak pernah berbicara dengan terapis,'" ceritanya kepada Reid, yang telah sering berbicara tentang pentingnya berinvestasi dalam kesehatan mental dan kekuatan wirausahawan masa depan.
Berbicara bersama Alexi Robichaux, CEO dari platform pelatihan profesional BetterUp, Harry juga menyinggung pentingnya mengubah bahasa dan pola pikir seputar penyakit mental untuk membantu orang-orang dalam perjalanan mereka menuju pemulihan.
"Mengapa kita terus menyebutnya 'PTSD?' Mengapa kita terus menyebutnya sebagai 'gangguan'? Jika Anda akan menunjuk seseorang dan melabeli mereka dengan 'gangguan', itu berarti mereka 'kacau' selama sisa hidup mereka," ujarnya. "Mengapa kita tidak menyebutnya 'PTSI?' Itu hanya sebuah cedera. Dan jika Anda memberi tahu seseorang bahwa mereka cedera, coba tebak apa yang akan mereka lakukan? Mereka akan mencoba untuk sembuh dan menjadi lebih baik."
Itu salah satu dari banyak alasan Duke of Sussex mendirikan Invictus Games, yang dihadiri oleh lebih dari 100.000 orang di Belanda awal bulan ini. "Bagi saya, bagian dari pengorganisasian Invictus adalah kesempatan untuk menggunakan pengaruh saya, platform saya, dan kemampuan saya untuk dapat menemukan obat untuk tidak hanya individu, tetapi juga keluarga," katanya. "Kami memiliki ribuan email yang masuk. Orang-orang benar-benar berkata, 'Saya mengalami patah tulang punggung selama tiga tahun. Saya belum bisa turun dari sofa sampai saya melihat seseorang yang diamputasi berlari 100 meter. Jadi terima kasih atas inspirasinya. Sekarang saya berjuang bangun dari sofa, dan sekarang saya akan, menaklukkan hidup.'"
Ia kemudian melanjutkan, "Itulah kekuatan dari olahraga. Ia benar-benar memiliki kemampuan untuk mengubah seseorang sepenuhnya."
Harry sendiri telah menjabat sebagai chief impact officer dari BetterUp sejak Maret 2021, peran yang membuatnya memiliki kekuatan yang signifikan dalam inisiatif perusahaan dan terlibat dalam strategi produk. Melalui kedudukannya, Harry mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk mengubah "seluruh perbincangan" seputar penyakit mental menjadi tentang kesehatan mental.
"Peran chief impact officer bagi saya di BetterUp adalah 100 persen tentang mendorong advokasi dan kesadaran untuk kesehatan mental—99,9 persen orang di planet Bumi menderita beberapa bentuk kehilangan, trauma, atau kesedihan," katanya. “Tidak peduli berapa usia Anda, tetapi sebagian besar dari kita telah mengalami banyak hal di masa muda kita. Walaupun kita merasa sudah melupakannya, tetapi tubuh kita tidak lupa. Dan karena itu, selain ada aspek kesehatan mental di dalamnya, ada juga aspek emosional di dalamnya. Dan saya pikir semakin banyak kita membicarakannya, maka akan semakin kita memahaminya. Semakin banyak kami memahaminya, yah, semakin kami memahami satu sama lain."
Harry kemudian melanjutkan, "Kesehatan mental, sejauh yang saya mengerti, lebih merupakan kasus berdiri di depan. Apa yang dapat Anda lakukan untuk proaktif, untuk mencegah situasi terjadi?"
Baca juga:
Dukungan Meghan Markle dan Pangeran Harry Terhadap Jurnalis Ukraina Melalui Donasi
(Penulis: Omid Scobie; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)