Banyak sitkom yang telah mengangkat kisah suka (dan duka) persahabatan di tempat kerja, seperti Jane, Sutton, dan Kat dalam The Bold Type, atau Max dan Caroline dalam 2 Broke Girls. Namun, memiliki 'teman kerja' atau kelompok kolega dekat semakin menjadi fantasi di televisi.
BACA JUGA: Berapa Persen Jati Diri Anda yang Harus "Dibawa" Ke Kantor?
Riset dari LinkedIn’s Workplace Confidence Index menemukan bahwa lebih dari separuh karyawan di Inggris (52 persen) tidak memiliki teman di tempat kerja. Ini bukan karena sikap dingin dari para responden, karena riset menunjukkan bahwa kita memang menginginkan kelompok pertemanan di kantor, dengan 42 persen dari kita ingin menjalin hubungan baru di tempat kerja, hanya saja hal itu semakin sulit ditemukan. Masalah ini dirasakan lebih tajam di kalangan pekerja muda; 61 persen dari Gen Z melaporkan menginginkan teman kerja dibandingkan dengan 31 persen dari generasi baby boomer, dengan perempuan tampaknya lebih mencari koneksi di tempat kerja daripada rekan pria mereka.
“Persahabatan di tempat kerja dapat membuat perbedaan besar dalam perasaan kita sehari-hari,” jelas Charlotte Davies, seorang pakar karier di LinkedIn. “Teman kerja memberi kita rasa memiliki. Tanpa mereka, mudah merasa sendirian, yang dapat memengaruhi kebahagiaan dan kepuasan kerja kita.”
Jika kita semua mendambakan koneksi itu, lalu apa yang menyebabkan penurunan persahabatan di tempat kerja ini? Sebagian mungkin merupakan dampak lanjutan dari pandemi dan penguncian (lockdown) berikutnya, yang membuat banyak peran kantor beralih ke kerja hibrida atau sepenuhnya jarak jauh (diperkirakan satu dari setiap lima pekerjaan di Inggris sekarang menawarkan kerja fleksibel, sementara 14 persen dapat sepenuhnya dilakukan dari rumah). Meskipun ada banyak manfaat dari pendekatan kerja yang lebih fleksibel, salah satu dari sedikit kekurangannya adalah dapat membuat karyawan, terutama karyawan baru yang lebih muda atau mereka yang baru memulai pekerjaan pertama mereka, merasa terisolasi atau terputus dari kolega. Riset oleh Palang Merah Inggris menemukan bahwa tiga perempat (75 persen) orang yang pindah ke model kerja di rumah atau hibrida mengatakan bahwa perubahan tersebut memengaruhi hubungan kerja mereka.
Scandal
Tetapi teman kerja menawarkan lebih dari sekadar solusi untuk kesepian; Charlotte menjelaskan bahwa kelompok pertemanan di tempat kerja Anda dapat berfungsi sebagai "support system" yang vital, dan bahkan membuat Anda lebih baik dalam peran Anda.
“Memiliki teman tepercaya di tempat kerja seperti memiliki pemandu sorak pribadi di kantor,” ia berkata. “Entah itu merayakan kemenangan Anda atau membantu Anda mengatasi dilema, persahabatan ini lebih dari sekadar dukungan emosional, mereka benar-benar dapat meningkatkan kinerja Anda.
“Umpan balik yang jujur dari seorang teman sering kali lebih bermanfaat karena terasa aman. Selain itu, berbagi tantangan dan kesuksesan Anda dengan seseorang yang dekat membantu Anda merasa lebih percaya diri dengan kemampuan Anda. Ketika Anda merayakan kemenangan dengan seorang teman kerja, itu memberi Anda dorongan ekstra untuk menangani tugas Anda berikutnya dengan lebih banyak energi.”
"Teman kerja memberi kita rasa memiliki."
Persahabatan di tempat kerja juga dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda; dengan satu dari tiga karyawan di Inggris merasa "terjebak" atau "kelelahan" dalam peran mereka saat ini, kolega yang dapat Anda ajak curhat di Slack dapat menjadi penyelamat.
“Memiliki kolega dekat untuk bersandar ketika keadaan menjadi sulit dapat membuat perbedaan besar,” Charlotte menambahkan. “Teman kerja sering kali menjadi orang pertama yang memperhatikan ketika Anda merasa kewalahan dan dapat menawarkan nasihat, dukungan, atau sekadar bahu untuk bersandar. Mereka adalah orang-orang yang dapat membantu Anda mengatasi masalah kecil sebelum menjadi masalah besar. Dukungan emosional inilah yang dapat membantu Anda mengelola stres dan menghindari kelelahan."
The Bold Type
Tentu saja, tidak semua hubungan di tempat kerja bermanfaat, dengan beberapa perilaku antarteman terbukti berbahaya. Seorang teman kerja yang sering terlihat bergosip dengan Anda di dekat dispenser air minum dapat merusak karier Anda; sebuah studi terhadap 1.400 peserta yang dilakukan oleh sekolah bisnis University of Leeds menemukan bahwa mereka yang dianggap sebagai 'penggosip kantor' dipandang negatif dibandingkan dengan kolega mereka.
“Persahabatan kerja yang tidak sehat terkadang dapat mengaburkan batas antara pribadi dan profesional dengan cara yang terasa tidak nyaman,” kata Charlotte. “Misalnya, jika teman kerja Anda menjadi terlalu kompetitif, terus-menerus mencoba mengungguli Anda atau meremehkan kontribusi Anda, itu bisa berbahaya.”
“Tanda lainnya adalah jika ia gagal menghormati batasan profesional, sehingga sulit untuk mempertahankan tingkat profesionalisme yang tepat. Jika ini terjadi, penting untuk mengatasi masalah ini di tempat kerja untuk melindungi lingkungan kerja Anda dan persahabatan Anda di luar itu. Menetapkan batasan yang jelas sejak awal dapat mencegah hal ini.
"Memiliki kolega dekat untuk bersandar ketika keadaan menjadi sulit dapat membuat perbedaan besar."
“Persahabatan kerja yang sehat dibangun di atas kepercayaan, rasa hormat timbal balik, dan sedikit kesenangan! Persahabatan ini adalah tentang menciptakan ruang aman tempat Anda dapat menjadi lebih terbuka dan jujur, baik itu bertukar pikiran untuk mencari solusi, merayakan kemenangan, atau berbagi tawa.”
Jadi, bagaimana kita membangun ikatan dengan kolega, terutama jika hari-hari kita di kantor jarang? Charlotte menyarankan untuk menjadwalkan hari-hari di kantor secara teratur dengan seorang kolega, sehingga Anda dapat mengobrol sambil minum kopi atau berjalan-jalan bersama saat makan siang, tetapi ia menekankan bahwa ikatan ini juga dapat dibangun secara daring.
“Hubungi mereka untuk minum kopi virtual atau mengobrol ringan,” ia berkata. “Meskipun Anda mungkin mempertahankan beberapa batasan profesional, koneksi tersebut terasa lebih pribadi. Anda dapat berbagi wawasan tentang kehidupan kerja Anda dan mungkin bahkan sedikit tentang kehidupan pribadi Anda, menciptakan ikatan yang membuat pekerjaan lebih menyenangkan dan suportif."
BACA JUGA:
Bagaimana Gosip Kantor Dapat Merugikan Karier Anda
Bagaimana untuk Tetap Termotivasi Saat Berada di Puncak Karier?
(Penulis: Kimberly Bond: Artikel ini disadur dari BAZAAR UK: Alih bahasa: Matthew De Jano; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)