Menjaga kulit wajah tetap sehat dan bercahaya bukan hanya soal penampilan, tetapi juga kesehatan. Salah satu langkah penting dalam perawatan kulit yang sering diabaikan adalah hidrasi kulit. Banyak orang mengira bahwa kulit kering dan kulit yang mengalami dehidrasi adalah hal yang sama, padahal keduanya berbeda dan penanganannya pun tidak sama.
Apakah menghidrasi kulit wajah cukup hanya dengan mengkonsumsi air putih? Tidak. Cukup mengkonsumsi air putih tentu mendukung hidrasi kulit, namun gaya hidup juga memengaruhi kesehatan kulit seseorang. Menjaga pola hidup yang sehat seperti tidur yang cukup, menjaga kadar stres, memperhatikan asupan gizi seimbang, olahraga dan menghindari rokok juga turut mendukung terjaganya hidrasi kulit wajah agar tampak segar dan berkilau sepanjang hari.
Hidrasi kulit adalah proses memberikan atau meningkatkan kadar air di dalam kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan tampak lebih segar, kenyal, dan bercahaya. Air merupakan komponen penting dalam menjaga fungsi normal sel-sel kulit. Ketika kulit kekurangan air, ia akan kehilangan elastisitas, terlihat kusam, dan bisa menjadi sensitif.
Kulit kita terdiri dari beberapa lapisan, dan air memainkan peran penting dalam menjaga lapisan terluar kulit tetap lembut dan tidak mudah pecah-pecah. Hidrasi kulit tidak hanya berasal dari luar seperti melalui produk perawatan kulit, tetapi juga dari dalam tubuh.
Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi
Meskipun terdengar mirip, kulit kering dan kulit dehidrasi adalah dua kondisi yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun cara menanganinya.
1. Kulit Kering
Kulit kering adalah tipe kulit yang disebabkan oleh kurangnya produksi minyak alami (sebum). Kondisi ini biasanya bersifat genetik dan bersifat kronis. Kulit kering terasa kasar, mengelupas, dan cenderung menimbulkan gatal. Produk yang dibutuhkan untuk mengatasi kulit kering biasanya adalah pelembap (moisturizer) yang kaya akan emolien dan oklusif. Emolien adalah bahan pelembap yang berfungsi untuk menghaluskan, melembutkan, dan menenangkan kulit. Sedangkan oklusif adalah bahan yang berfungsi menciptakan lapisan pelindung di atas kulit untuk mengunci kelembapan
2. Kulit Dehidrasi
Sementara itu, kulit dehidrasi adalah kondisi sementara yang terjadi karena kurangnya kandungan air di dalam kulit. Semua jenis kulit bisa mengalami dehidrasi, bahkan dehidrasi juga dapat terjadi pada Anda yang memiliki jenis kulit berminyak. Tanda-tandanya antara lain kulit terasa kencang, kusam, muncul garis-garis halus, dan mudah iritasi.
Perbedaan Menghidrasi dan Melembapkan
Istilah menghidrasi dan melembapkan sering digunakan secara bergantian. Namun masih banyak yang belum mengetahui perbedaannya. Secara teknis juga memiliki arti dan fungsi yang berbeda.
Menghidrasi
- Fokus utamanya adalah menambah atau menarik air ke kulit
- Bahan umum yang digunakan untuk menghidrasi adalah humektan (hyaluronic acid, glycerin)
- Tujuan menghidrasi adalah meningkatkan kadar air dalam kulit
- Ditujukan untuk mengatasi kulit dehidrasi/kurang air
Melembapkan
- Fokus utama adalah mengunci kelembapan
- Bahan umum yang digunakan adalah emolien dan oklusif
- Tujuan melembapkan adalah membentuk pelindung agar kelembapan tidak hilang
- Ditujukan untuk kulit yang kurang minyak
- Keduanya penting dan saling melengkapi.
Langkah ideal dalam ritual perawatan kulit wajah adalah dengan menghidrasi terlebih dahulu, lalu melembapkan untuk mengunci air tersebut dalam kulit.
Manfaat Hidrasi Kulit
Menghidrasi kulit wajah tidak hanya membuatnya terlihat lebih sehat secara visual, tetapi juga mendukung fungsi perlindungan alami kulit (skin barrier).
Berikut beberapa manfaat utama hidrasi kulit:
1. Menjaga Elastisitas Kulit
Kulit yang cukup air akan lebih elastis dan lentur. Ini membantu mengurangi risiko munculnya garis-garis halus dan kerutan.
2. Mencegah Penuaan Dini
Kulit dehidrasi mudah menunjukkan tanda-tanda penuaan dini seperti kusam dan keriput. Hidrasi yang baik membantu memudarkan kerutan di wajah.
3. Meningkatkan Fungsi Skin Barrier
Skin barrier yang sehat mencegah masuknya polusi, bakteri, dan iritasi dari lingkungan luar. Air dalam kulit membantu menjaga daya tahan lapisan pelindung ini.
4. Mencegah Jerawat dan Iritasi
Kulit yang kekurangan air bisa memicu produksi minyak berlebih sebagai kompensasi, yang akhirnya bisa menyumbat pori dan menyebabkan jerawat. Dengan hidrasi yang baik, keseimbangan kulit akan lebih terjaga, jerawat pun tidak akan dekat-dekat Anda.
5. Memberikan Tampilan Kulit yang Sehat, Cerah, dan Segar
Kulit terhidrasi tampak bercahaya secara alami, tidak kusam, dan lebih mudah menyerap produk perawatan lainnya. Selain itu, hidrasi yang cukup membantu meningkatkan kemampuan kulit untuk melakukan proses detoksifikasi serta membantu makeup tampak melekat baik pada wajah.
Lakukan Ini Untuk Menghidrasi Wajah
Menghidrasi kulit tidak hanya tentang menggunakan produk yang tepat, tetapi juga berkaitan dengan gaya hidup.
Berikut langkah-langkah efektif untuk menghidrasi kulit wajah:
1. Minum Air yang Cukup
Langkah pertama dan paling mendasar adalah mencukupi kebutuhan air harian. Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 2 liter air per hari. Kekurangan cairan dalam tubuh akan langsung memengaruhi kondisi kulit, kulit menjadi kusam dan merasa tidak percaya diri, mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan, hingga mengganggu produktivitas Anda.
2. Gunakan Skincare dengan Kandungan Humektan
Humektan adalah bahan yang menarik air ke dalam kulit. Beberapa humektan populer dalam skincare antara lain hyaluronic acid, glycerin, aloe vera, dan vitamin B5.
3. Gunakan Hydrating Toner atau Essence
Setelah membersihkan wajah, aplikasikan toner atau essence yang mengandung bahan-bahan penghidrasi. Produk ini membantu mempersiapkan kulit agar lebih menyerap serum dan pelembap berikutnya.
4. Gunakan Masker Wajah yang Menghidrasi
Masker wajah, terutama sheet mask atau gel mask dengan kandungan pelembap, bisa menjadi cara instan untuk menghidrasi kulit, terutama saat kulit terasa sangat kering atau kusam.
5. Pilih Pelembap yang Tepat
Gunakan pelembap yang mengandung humektan, emolien, dan oklusif untuk mengunci hidrasi dalam kulit. Misalnya, pelembap dengan kombinasi hyaluronic acid, ceramide, dan squalane bisa sangat efektif.
6. Hindari Pembersih yang Terlalu Keras
Sabun atau cleanser dengan kandungan deterjen tinggi (seperti SLS/SLES) bisa mengikis kelembapan alami kulit. Pilih pembersih wajah yang lembut, pH-balanced, dan tidak membuat kulit terasa kering, kaku, dan perih setelah dibilas.
7. Gunakan Alat Bantu seperti Humidifier
Jika tinggal di lingkungan ber-AC atau cuaca kering, gunakan humidifier di dalam ruangan untuk menjaga kelembapan udara. Ini membantu mencegah kulit kehilangan air akibat udara kering.
8. Hindari Eksfoliasi Berlebihan
Eksfoliasi memang penting untuk mengangkat sel kulit mati. Tapi jika terlalu sering, bisa merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan kehilangan air. Lakukan maksimal 1-2 kali seminggu dengan produk yang lembut dan dengan cara yang tepat.
Menghidrasi kulit wajah adalah kunci untuk menjaga kulit tetap sehat, kenyal, dan bercahaya. Perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi harus dipahami agar bisa lebih mengerti kondisi yang sedang dihadapi dan memilih produk dan perawatan yang tepat. Menghidrasi bukan hanya soal minum air yang cukup, tetapi juga menggunakan produk perawatan yang tepat guna, menjaga gaya hidup sehat, serta memahami cara kerja kulit.
Jika Anda merasa kulit terasa kusam, terasa kencang, atau mudah iritasi, bisa jadi kulit Anda sedang mengalami dehidrasi. Mulailah dengan langkah sederhana seperti memilih toner yang menghidrasi dan menambah asupan air harian. Lakukan secara rutin, bersabar, dan rasakan manfaat hidrasinya dalam hitungan minggu. Anda akan merasa kulit lebih kenyal, kencang, dan lebih percaya diri untuk tampil di mana saja.