Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengapa Pria Cenderung Tidak Suka Memakai Tabir Surya?

Tingkat kanker kulit meningkat pada pria muda, dan tidak untuk penggunaan tabir surya.

Mengapa Pria Cenderung Tidak Suka Memakai Tabir Surya?
Courtesy of Bazaar US

Ini bukan generalisasi untuk mengatakan bahwa pria tidak terlalu pintar tentang perlindungan matahari. "Saya bertanya ke setiap orang yang saya lakukan pemeriksaan kulit, apakah mereka memakai tabir surya setiap hari atau tidak. Dengan mudah 70 persen pasien pria mengatakan tidak," kata dokter kulit bersertifikat, Corey L. Hartman, pendiri Skin Wellness Dermatology, kepada BAZAAR.com. "Menurut laporan, hanya sekitar 14 persen pria yang menggunakan tabir surya di wajah mereka dan kulit lainnya yang terpapar sinar matahari saat keluar rumah."

Baca juga: 20 Sunscreen yang Cocok untuk Pemilik Tipe Kulit Sensitif

Pakar kulit dengan bulat setuju bahwa rutinitas perawatan kulit yang paling minimalis sekalipun membutuhkan perlindungan UV spektrum luas setidaknya SPF 30 setiap hari. Ini direkomendasikan untuk masalah kosmetik seperti mencegah bintik hitam, melasma, dan photoaging. Tetapi yang lebih penting, untuk pencegahan kanker kulit yang adalah penyebab kematian paling umum keempat, untuk orang dewasa antara usia 24 dan 29, menurut dokter kulit bersertifikat Eva Simmons-O'Brien, salah satu pendiri Simmons-O'Brien & Orlinsky LLC, dan direktur medis Disco Skincare.

Kanker kulit dapat berdampak pada semua jenis kelamin, usia, dan ras, data menunjukkan bahwa pria merupakan populasi yang sangat berisiko karena faktor genetik dan gaya hidup. Dokter kulit terpercaya, Antony Nakhla, yang juga seorang ahli bedah kanker kulit dan pendiri Eighth Day Skincare, mengatakan, "Diperkirakan melanoma (radang hitam pada kulit) akan mempengaruhi 1 dari 27 pria dan 1 dari 40 untuk wanita dalam hidup mereka." Datanya juga meningkat, antara 1995 dan 2014, diagnosis melanoma naik 51 persen, dan Simmons-O'Brien menunjukkan bahwa lebih dari separuh kematian adalah pria muda. "Penelitian baru menunjukkan lonjakan kasus melanoma di antara pria berusia antara 15 dan 39 tahun," katanya, mengutip penelitian dari Universitas Oxford yang telah mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang mungkin membuat pria lebih rentan untuk mengembangkan melanoma, seperti peningkatan kadar testosteron dalam darah.

Bahkan secara anekdot, para ahli melaporkan bahwa pria didiagnosis menderita kanker kulit lebih dari sebelumnya. "Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan besar dalam jumlah kanker kulit pada pria," kata ahli bedah plastik wajah bersertifikat Benjamin Talei dari Beverly Hills Center. "Karsinoma (tumor menular) sel basal sangat umum, dan semakin banyak ditemukan dengan pengawasan yang lebih baik pada pasien kami. Tetapi jenis kanker kulit yang lebih menakutkan adalah melanoma, dan penderitanya juga meningkat." Masalahnya sangat jelas, tetapi tampaknya, sulit untuk menerapkan solusinya. "Delapan puluh enam persen melanoma dapat dikaitkan dengan paparan sinar matahari ultraviolet, sementara penggunaan SPF setiap hari dapat mengurangi risiko pengembangan melanoma hingga 50 persen," kata Corey. Tetapi membuat pria mulai memakai tabir surya secara rutin seperti wanita, terbukti sangat menantang, meskipun akibatnya benar-benar membunuh mereka.

MENGAPA PRIA TIDAK MENGGUNAKAN SUNSCREEN?

Secara demografis, perempuan dikategorikan lebih patuh dalam mematuhi peringatan ahli mengenai tabir surya dibandingkan dengan pria, dan ini tercermin dalam tren konsumen. Sejak Januari, pencarian tabir surya di kalangan wanita meningkat 27 persen dibandingkan dengan 0 persen di antara pria di aplikasi belanja Klarna.

Tapi mengapa? "Iklan memainkan peran, tapi itu tidak menggambarkan keseluruhan," jelas psikiater bersertifikat W. Scott West, kepala petugas medis dari Nashville NeuroCare Therapy dan konsultan untuk NeuroStar Advanced Therapy. Scott mencatat bahwa selain tabir surya, dan produk perawatan kulit pada umumnya, telah dipasarkan untuk wanita, masyarakat juga sebenarnya telah mengelompokkan SPF sebagai sesuatu yang feminin melalui pesan yang menarik (dan melestarikan) norma gender stereotip wanita. Sebagai contoh, ia menyinggung tabir surya yang dikaitkan dengan melindungi kulit "halus" atau diperlukan untuk mencapai kecantikan ideal, daripada sebagai sumber perlindungan yang direkomendasikan dokter terhadap karsinogen. "Iklan adalah representasi dari norma gender yang berpengaruh, dan ketika tabir surya dikelompokkan sebagai sesuatu yang feminin, tidak hanya laki-laki cenderung tidak mendengarkan pesan tersebut, tetapi mereka juga cenderung tidak menganggapnya relevan," katanya. "Dalam beberapa kasus, mereka mungkin menganggap pesan itu bertentangan dengan maskulinitas mereka."

"Pria umumnya kurang handal dalam perawatan kulit, dan beberapa pria merasa seolah-olah mereka waria jika mereka khawatir tentang perawatan kulit," Benjamin mengatakan, melihat perbedaan pasar dan kebutuhan untuk jangkauan yang lebih mudah diakses oleh pria. Kekhawatiran seperti inilah yang mendorong Benjamin Smith untuk mendirikan Disco Skincare, lini produk yang diciptakan dan dipasarkan langsung untuk pria. "Selalu ada merek perawatan kulit yang netral (gender) dan berpusat pada perempuan, tetapi sangat sedikit yang dibuat khusus untuk pria. Saya merasa kebutuhan perawatan kulit saya sebagai pria tidak terpenuhi, dan karena itu, saya memulai Disco," katanya. "Tujuan kami adalah bertemu dengan pria di mana mereka berada seperti sering tidak mendapat informasi, umumnya tidak tertarik, dan tidak yakin mengapa mereka harus menggunakan produk perawatan kulit. Dengan peluncuran Mineral Sun Block kami, kami secara khusus berfokus pada beberapa keluhan utama di antara pria terkait SPF yaitu berminyak, lengket, kilau putih pada pengaplikasian, dan tahan air."

1. SPF 30 Mineral Sunblock

Courtesy of Disco
Courtesy of Disco

Disco

letsdisco.com

28.00 US Dolar (399,217 rupiah)

Tabir surya mineral ini menampilkan seng mikro untuk menghindari white cast, serta peptida reparative dan niacinamide untuk menyeimbangkan, meminimalkan pori, dan dukungan koreksi pigmentasi.

2. SPF 50 Natural Mineral Sunscreen Lotion

Courtesy of Standard Dose
Courtesy of Standard Dose

Standard Dose

standarddose.com

24.00 US Dolar (342,186 rupiah)

Jika Anda lebih suka non-nano zinc karena potensi masalah lingkungan, coba lotion mineral pelindung UVA dan UVB merek indie yang menarik ini, yang mengandung minyak biji rosehip yang merawat kulit. Suncare Kit lengkap mereka juga termasuk lip balm dengan pelindung matahari dan stik SPF. 

3. City Skin Age Defense Broad Spectrum SPF 50 PA++++

Courtesy of Murad
Courtesy of Murad

Murad

sephora.com

68.00 US Dolar (969,527 rupiah)

Formula mineral ini adalah multitasker, lengkap dengan perlindungan cahaya biru melalui lutein dan tambahan vitamin C untuk perlindungan yang lebih baik dan manfaat perawatan kulit.

4. Hydrating Antioxidant SPF 50 Spray

Courtesy of Oars + Alps
Courtesy of Oars + Alps

Oars + Alps

oarsandalps.com

16.00 US Dolar (228,124 rupiah)

Corey merekomendasikan produk dari Oars and Alps, yang mencakup SPF semprot spektrum luas yang diresapi dengan vitamin C dan Alpine Caribou Moss untuk meningkatkan fotoproteksi.

5. The Daily 3-in-1 face lotion

Courtesy of The Daily
Courtesy of The Daily

The Daily

getmr.com

39.99 US Dolar (570,167 rupiah)

Dikembangkan oleh dokter kulit bersertifikat, bentuk 3-in-1 SPF 30 ini dapat menenangkan pasca bercukur dan menghidrasi kulit saat aplikasi.

6. Eryfotona Actinica Mineral Sunscreen SPF 50+ Zinc Oxide

Courtesy of ISDIN
Courtesy of ISDIN

ISDIN

amazon.com

55.00 US Dolar (784,176 rupiah)

Tabir surya mineral favorit merek ini dikenal karena teksturnya yang unik yang bekerja pada semua warna kulit. Formulanya juga menggabungkan DNA Repairsomes untuk membantu mengembalikan kerusakan akibat sinar matahari sebelumnya.

7. Classic Lotion SPF 30

Courtesy of Vacation
Courtesy of Vacation

Vacation

vacation.inc

20.00 US Dolar (285,155 rupiah)

Jika Anda tertarik dengan tabir surya kimia (sans oxybenzone) yang menyerap dan juga wangi, Vacation Classic Lotion SPF 30 adalah jawabannya. Mengandung ekstrak minyak kelapa, lidah buaya, Niacinamide, dan vitamin E untuk manfaat tambahan.

8. ManFace MD Formulated Skincare: The Essential Collection

Courtesy of ManFace
Courtesy of ManFace

ManFace

manface.com

129.00 US Dolar (1,839,249 rupiah)

Direkomendasikan oleh Benjamin, ini adalah seluruh rangkaian perawatan kulit anti-penuaan dengan formula all-in-one, AM (pagi) hingga PM (malam). Rutinitas pagi menggabungkan SPF 44 tahan air dari seng, bersama dengan peptida anti-penuaan, vitamin C, dan asam hialuronat untuk menambah hidrasi.

BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN PRIA DALAM HIDUP ANDA UNTUK MENGGUNAKAN SPF

Pertimbangkan untuk melakukan pendekatan konsumen yang menginformasikan dan membantah informasi umum yang salah tentang SPF, tanpa menggunakan taktik menakut-nakuti. Kemudian perkenalkan perilaku baru menggunakan teknik yang disebut habit stacking. "Saya pikir penting untuk berbagi, bahaya nyatanya dan objektif yang ditimbulkan oleh kerusakan akibat sinar matahari dengan orang-orang dalam hidup Anda. Namun, Anda dapat melakukan percakapan itu tanpa memangsa rasa takut," kata Scott. "Ketika seseorang dihadapkan dengan fakta, mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang membangun kebiasaan baru yang mementingkan kesehatan."

Membiasakan untuk tetap berpegang teguh melalui pemikirannya sendiri yang berfungsi menerapkan dan mengulangi perilaku baru, dengan perubahan kognitif yang terjadi sebagai fungsi otak. "Dalam hal memulai kebiasaan baru, salah satu strategi paling sukses yang saya bagikan dengan pasien saya disebut habit stacking," kata Scott, mencatat penelitian telah menunjukkan bahwa, rata-rata, dibutuhkan sekitar 66 hari agar kebiasaan baru menjadi otomatis. "Meskipun kebanyakan pria mungkin tidak memiliki rutinitas perawatan yang intens seperti wanita, kemungkinan mereka memiliki beberapa kebiasaan yang bersifat alami, seperti menyikat gigi atau menyeduh kopi di pagi hari. Jalur saraf untuk kebiasaan ini sudah berkembang dengan baik di otak kita, dan kita dapat memanfaatkan fondasi kuat itu untuk memulai kebiasaan baru," jelasnya.

Untuk melakukannya, mereka hanya akan mulai menerapkan tabir surya pada saat yang sama dengan kebiasaan yang sudah ada. "Setiap kali ia menyikat gigi di pagi hari, atau keluar dari kamar mandi pagi, ia juga harus mengoleskan tabir surya," instruksi Scott. "Ia juga bisa memadukan penggunaan tabir surya dengan kebiasaan yang ia lakukan sebelum pergi ke luar. Simpan sebotol tabir surya di dekat sepatu atau kacamata hitamnya, dan setiap kali ia bersiap untuk pergi ke luar, ia juga bisa mengoleskannya." Ini mungkin terdengar mainstream, tetapi berhasil (dan dapat menyelamatkan nyawa).

"Saya lupa memakai tabir surya."

Seperti yang dijelaskan oleh Scott, penelitian menunjukkan bahwa wanita jauh lebih memungkinkan daripada pria untuk menerima dorongan dari orang tua dan rekan-rekan mereka sejak usia muda tentang mempraktikkan perlindungan sinar matahari. Sementara Benjamin menyamakan ritual kecantikan sebagai "sifat alami kedua" bagi banyak pasien perempuannya, hal itu tidak berlaku untuk pasien prianya. Karena, banyak pria tidak menyadari bahwa itu ditujukan untuk menjadi produk sehari-hari, jendela memungkinkan sinar UV masuk saat bekerja, dan saat di perjalanan, Anda juga dapat terpapar sinar UV.

"Saya tidak memakai tabir surya setiap hari. Tidak terlintas bahwa saya akan membutuhkannya, dan itu bukan bagian dari rutinitas harian saya," Tom Yacko, seorang pengacara berusia 34 tahun yang berbasis di California Selatan, berkata. "Saya biasanya akan mengoleskan tabir surya sebelum saya melakukan aktivitas di luar ruangan di mana saya berada di tempat terbuka dan di bawah sinar matahari untuk jangka waktu yang lama." Dalam situasi ini, Tom adalah kandidat yang jelas untuk habit stacking, menggabungkan aplikasi tabir surya setelah menyikat gigi dan menyisir rambutnya. "Mengingat bahwa saya kemungkinan besar akan terkena kanker dalam beberapa tahun jika saya tidak mulai memakai tabir surya setiap hari, cukup untuk membuat saya memakainya setiap hari," kata Tom.

"Tapi kulitku tidak terbakar!"

Felipe Nasr, 28 tahun, adalah seorang pembalap mobil profesional dari Brazil. Seperti Tom, ia ingat untuk memakai tabir surya saat berada di pantai atau di kolam renang, tetapi lupa untuk mengaplikasikannya sehari-hari. "Anda bahkan tidak menyadari berapa banyak sinar matahari yang Anda dapatkan ketika Anda berada di luar lintasan selama berjam-jam," katanya. "Kami sebagai pria berpikir kacamata hitam akan menjadi solusi, tetapi pada kenyataannya, saya tahu betapa pentingnya memakai tabir surya dan merawat kulit Anda dari masa muda dan seterusnya. Sebagai orang Brazil, kami menghabiskan begitu banyak waktu di pantai dan di bawah sinar matahari, tetapi kami secara tidak sadar hanya menggunakannya dengan baik di bawah sinar matahari." Ketika ditanya apakah kanker kulit atau masalah kosmetik kulit akan menjadi faktor motivasi yang lebih baik untuk memakai tabir surya, Felipe mengatakan, "Saya akan mengatakan anti-penuaan atau umur panjang pada kulit akan terdengar lebih baik untuk menarik lebih banyak perhatian."

Keyakinan bahwa ketika Anda tidak terbakar sinar matahari, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang perlindungan sinar matahari adalah alasan umum lainnya di antara pria untuk menghindari tabir surya. "Berlawanan dengan pendapat umum, cokelat adalah luka bakar," balas Eva. Ini bisa menjadi sulit dideteksi pada warna kulit yang lebih gelap, tetapi sama pentingnya. "Orang dengan warna kulit lebih gelap dan kulit kaya akan melanin memiliki perlindungan matahari yang melekat dalam kisaran level 8 hingga 13, jadi kita tidak mudah terbakar. Dan akan mengalami penuaan kulit yang dimulai pada usia yang lebih tua dengan cara yang berbeda serta tidak menentu," Corey menambahkan. "Oleh karena itu, ada mitos yang tersebar luas di komunitas kulit berwarna bahwa tabir surya tidak diperlukan dan hanya untuk orang berkulit putih. Hal ini perlahan-lahan dibantah karena semakin banyak orang kulit berwarna terkena kanker kulit."

Antony juga menjelaskan bahwa pada populasi itu, kanker kulit juga bisa lebih sulit dideteksi, dan dengan demikian ditemukan pada tahap selanjutnya ketika lebih sulit untuk diobati. Selain itu, orang dengan kulit lebih gelap rentan terkena kanker kulit di area yang tidak biasa terkena sinar matahari, seperti telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, bagian dalam mulut, dan di bawah kuku," ia menambahkan.

"Saya tidak suka nuansa tabir surya."

Philippe Til, 47 tahun, adalah seorang makelar atau pialang yang berbasis di Los Angeles, dan tidak memakai tabir surya secara teratur kecuali ia akan berselancar. "Saya kadang-kadang menggunakan lotion wajah SPF, tetapi belum menemukan yang bagus, dan ketika saya mendapatkannya, saya lupa untuk mengisinya kembali," katanya. Ketika ditanya apa yang akan membuat formula menarik, Philippe merujuk pada tekstur dan tidak adanya white cast yang sering ditinggalkan oleh formula mineral. Tabir surya impiannya? "Produk yang tidak meninggalkan residu lengket, mungkin sedikit warna untuk kulit zaitun saya, tahan lama, dan itu didukung oleh pihak yang saya percaya," katanya.

Dalam hal ini, penggunaan alternatif tabir surya bisa menjadi suatu solusi yang disarankan. "Penggunaan semprotan dan stik daripada krim, bisa menjadi alternatif yang lebih baik bagi pria yang tidak menyukai rasa tabir surya," kata Antony. Ia menjelaskan bahwa penggunaan SPF tumbuh secara proporsional dengan kemudahan aplikasi. Ia juga merekomendasikan menggunakan pakaian pelindung UPF 50 seperti topi dan kemeja jika pria tidak dapat menemukan formula yang mereka sukai.

PRIA YANG MENGGUNAKAN SUNSCREEN

Kabar baiknya adalah bahwa tren tampaknya berubah, dengan para milenium sebagai generasi pertama yang mengekspresikan diri untuk lebih memilih perawatan kulit daripada kosmetik. Benjamin mencatat bahwa pasien pria tertentu telah mulai menunjukkan minat yang lebih besar untuk melindungi kulit mereka dalam jangka panjang. Antony juga berbagi bahwa mereka yang miliki kemungkinan kanker kulit dalam keluarga, umumnya lebih tertarik memakai tabir surya atas pencegahan kanker. "Orang-orang ini, pria dan wanita, cenderung lebih patuh dengan tabir surya menurut pengalaman saya," katanya.

Selain mencegah kanker kulit adalah motivasi yang jelas, beberapa pria yang kami ajak bicara mengkhawatirkan tanda-tanda photoaging (yaitu, bintik hitam, garis-garis halus, kerutan) dan minat untuk mendapatkan umur panjang pada kulit. "Semakin banyak pasien pria datang kepada saya untuk meminta prosedur kosmetik," kata Eva. "Baru-baru ini, saya bahkan melihat peningkatan pada pasien pria yang tertarik dengan krim mata, karena mereka cenderung akan menilai kondisi area mata mereka ketika mencari tanda-tanda penuaan atau kelelahan."

Perawatan kulit terbaik yang akan Anda beli bukanlah krim mata tetapi sejumlah produk pencegahan. Tidak masalah tabir surya mana yang Anda pilih, karena Anda yang akan memakainya setiap hari.

Baca juga:

Cara Benar Mengaplikasikan Produk Tabir Surya atau Sunscreen ke Wajah Anda

Tabir Surya, Sahabat Kulit Wajah Sehat

(Penulis: Jessica Ourisman; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Gracia Sharon; Foto: Courtesy of Bazaar US)