Ini adalah salah satu momen dalam hidup yang dapat membuat Anda sangat frustasi, yaitu saat Anda mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto atau video dan muncul notifikasi yang menakutkan, yakni memori penuh. Dengan panik Anda menghapus kontak-kontak lama dari jaman sekolah, dan juga menghapus tangkapan hotel-hotel yang Anda rencanakan untuk mengunjungi suatu hari nanti.
Sepertinya tidak asing? Kamu tidak sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa kebanyakan dari kita adalah penimbun digital, lebih dari apa yang kita ingin akui. Faktanya, rata-rata, orang memiliki 40 aplikasi yang di ponsel mereka. Dan dari 40 aplikasi tersebut, 89 persen waktu layar dibagi di antara 18 aplikasi saja. Artinya, lebih dari setengah dari aplikasi-aplikasi tersebut tidak digunakan, hanya menghabiskan baterai ponsel Anda, dan dapat dibilang, keinginan Anda untuk hidup.
Dari dokumen dan buku harian, hingga foto dan video, wajar untuk mengatakan bahwa kebanyakan dari kita hidup bergantungan dengan perangkat kita. Tetapi, ketika yang kita terus lakukan adalah menambah memori dan bukan merapikan, saat itulah hal tersebut menjadi sebuah masalah. "Jika Anda seorang penimbun digital, Anda terus-menerus mendapat notifikasi yang mengatakan memori ponsel atau memori cloud Anda mulai penuh," jelas Amanda Jefferson, pemilik dari Indigo Organizing dan salah satu konsultan KonMari pertama di dunia.
"Anda mungkin tidak pernah ingin menghapus foto, memiliki banyak notifikasi di layar ponsel, dan takut untuk ganti ponsel Anda karena takut kehilangan beberapa hal, atau mungkin Anda memiliki banyak pesanan aplikasi yang sudah tidak digunakan dan juga pesan-pesan yang belum terhapus dari bertahun-tahun yang lalu. Kita semua memiliki banyak kekacauan secara digital, tetapi jika Anda merasa bahwa itu benar-benar mengganggu Anda atau menghalangi kehidupan sehari-hari, ini saatnya untuk bergerak."
Desktop yang berantakan dapat menimbulkan pola stres yang sama dengan ruangan berantakan.
Meskipun menyimpan momen digital dalam hidup kita merupakan keuntungan besar dari teknologi modern, hal itu juga dapat menyebabkan sejumlah stres, kewalahan, dan biaya lebih saat kita harus membeli perangkat baru atau meningkatkan memori cloud Anda. Sebuah studi oleh Norton mengungkap bahwa 63 persen orang tidak pernah menghapus foto dari perangkat pribadi mereka, dan alasannya bermuara pada bedanya tipe-tipe penimbun.
Dibagi menjadi empat kategori, ada penimbun yang cemas, yang menyimpan barang-barang untuk berjaga-jaga, lalu ada penimbun yang tidak terlibat, ini mereka yang tidak tahu harus mulai dari mana. Ada juga yang kolektor, yang mungkin terorganisir tetapi tetap penimbun, dan terakhir ada penimbun yang patuh, yang menyimpan semuanya karena itu adalah protokol kerja.
"Desktop yang berantakan tidak hanya menimbulkan pola stres yang sama dengan ruangan berantakan, tetapi juga dapat menyebabkan stres saat Anda harus melakukan penyortiran ribuan file untuk menemukan apa yang Anda inginkan. "Ketika kekacauan digital tidak terkendali, itu dapat menyebabkan kita merasa tidak terkendali dan cemas," tutur Amanda. "Satu studi memperkirakan kita membuang 55 menit sehari (itu 12 hari setahun!) untuk mencari barang-barang yang hilang, dan sebagian besar kehilangan tersebut karena kekacauan digital. E-mail yang terlewat dapat menyebabkan hilangnya peluang bisnis, dan file yang terkubur dapat menyebabkan proses yang tidak hanya mahal tetapi juga menimbulkan stres. Dan stres yang konstan itu dapat mendatangkan malapetaka pada kesehatan mental kita."
Meskipun Anda telah membuat merapikan perangkat Anda sebagai salah satu tugas hidup yang harus Anda lakukan, Dr Elena Touroni, seorang psikolog konsultan dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic, percaya bahwa mungkin ada alasan yang lebih dalam yang perlu ditangani, yaitu, "Mempertahankan aplikasi-aplikasi yang tidak Anda gunakan atau pesan-pesan yang sudah tidak diperlukan adalah perilaku keselamatan yang sama seperti cara kita menyimpan pakaian yang sudah tidak pernah dikenakan selama bertahun-tahun," tuturnya.
"Ada kecemasan yang terlibat ketika harus melepaskan hal-hal yang mungkin Anda masih perlu jelajahi dengan lebih lanjut. Mengapa Anda merasa begitu sulit untuk menghapus email itu? Apakah foto atau video itu menghalangi Anda untuk move on dari sesuatu? Ini adalah pertanyaan yang mungkin Anda harus tanyakan kepada diri sendiri jika tugas declutter itu terasa terlalu berat."
Memutuskan apa yang harus di dilakukan dengan barang-barang sentimental seperti foto-foto sangatlah melelahkan, jadi daripada memutuskan, kita tidak melakukannya.
Dalam gaya Marie Kondo sejati, menenggelamkan kepala kita di pasir sudah tidak lagi menjadi mekanisme koping yang dapat kita hindari. Karena jejak digital terus berkembang, Amanda percaya sekarang adalah saatnya untuk mulai mengambil langkah untuk merapikan perangkat masing-masing, tidak memandang sekecil apa tugas tersebut.
"Di KonMari, kami berpikir tentang menata hidup kami berdasarkan kategori, dan 'sentimental' adalah kategori terakhir, dan tentu untuk alasan yang bagus. Memutuskan apa yang harus dilakukan dengan barang-barang sentimental seperti memo suara dan foto sangatlah melelahkan, jadi daripada memutuskan, kami tidak melakukannya. Kami hanya meninggalkan mereka di tempat yang sama dengan harapan bahwa suatu hari nanti kami dapat mengumpulkan keberanian dan memutuskan kelanjutannya.
Saya mendorong klien untuk melakukannya secara perlahan sambil bertanya, "Apakah hal itu memicu kegembiraan?". Jika demikian, maka mereka dapat mengambil langkah selanjutnya, mungkin dengan memajangnya di dinding rumah atau memasukkannya ke dalam album foto cetak. Ketika waktunya untuk menata barang-barang sentimental yang ingin kita simpan, kita harus membiarkan mereka terlihat." Siap untuk merapikan? Apakah jempol anda sudah siap…
10 Cara untuk membersihkan jejak digital Anda
Top tips dari Amanda untuk membantu Anda merapikan perangkat Anda.
1. Simpan foto-foto dari ponsel Anda menggunakan layanan seperti Flickr atau Google Photos
Jadi, Anda dapat menghapus foto dari ponsel Anda sambil mengetahui bahwa foto tersebut tetap aman.
2. Hapus 10 aplikasi saat Anda memiliki waktu luang, hanya 10 menit saja
Seperti saat Anda sedang di jalan.
3. Berhenti berlangganan surat elektronik
Daripada terus menerus menghapusnya, luangkan lima detik untuk berhenti berlangganan.
4. Sortir sosial media Anda
Ketika berbicara tentang media sosial, ajukan pertanyaan ini, "Apakah isi dari orang tersebut menginspirasi saya, membuat saya tertawa, membuat saya tersenyum?"
5. Arsip
Buatlah folder 'arsip' dan pindahkan item-item secara massal. Anda dengan mudah dapat menggunakan fungsi pencarian untuk menemukannya kembali nanti.
6. Matikan (hampir) semua notifikasi Anda
Mungkinkah ponsel, laptop, atau jam tangan Anda terus menerus mengganggu aliran hari-hari Anda.
7. Biarkan satu mewakili banyak hal
Bisakah Anda menceritakan kisah safari Afrika Anda dalam 30 foto dari pada 600 foto? Berpura-puralah seolah-olah seseorang telah memberitahu Anda bahwa Anda HARUS memilih beberapa foto tertentu saja.
8. Temukan layanan pembuat foto album
Chatbooks memungkinkan Anda untuk memilih 60 foto favorit Anda dan kemudian membuatnya ke foto album.
9. Jaga agar desktop komputer Anda tetap bersih dan rapi
Dan pilihlah foto latar belakang yang membuat Anda merasa tenang dan bahagia.
10. Gunakan aplikasi dengan kata sandi
Ini dapat menjadi tempat di mana Anda menyimpan semua kata sandi dan dokumen penting.
Baca juga:
Siasat Membatasi Kehidupan Pribadi Anda dengan Tempat Kerja
7 Rekomendasi Laptop Berkualitas untuk Menunjang Aktivitas Work from Home
9 Rekomendasi Aksesori Gadget dan Benda Pendukung Aktivitas Work From Home
(Penulis: Jessica Harris; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Aimee Mihardja; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)