Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Upaya Longchamp untuk Memproduksi Koleksi yang Lebih Ramah Lingkungan

Menilik aksi nyata apa saja yang telah dilakukan oleh Longchamp untuk menghasilkan karya-karya yang berorientasi pada lingkungan.

Upaya Longchamp untuk Memproduksi Koleksi yang Lebih Ramah Lingkungan

Bergerak ke arah yang lebih ramah lingkungan memang sejatinya harus sudah mulai dilakukan oleh seluruh umat manusia serta segala hasil karyanya untuk membantu menciptakan lingkungan serta dunia yang lebih baik lagi.  

Sadar akan kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan, membuat salah satu brand mode Longchamp pun tak abai dan menanggapi secara serius urgensi global ini.

Sebagai bisnis keluarga yang memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi, beberapa tahun belakangan ini Longchamp telah bekerja tanpa lelah untuk mencari jalan keluar mengatasi dampak negatif yang mungkin dihasilkan oleh usahanya terhadap lingkungan. Dan hari ini, selain dengan bangga mempersembahan salah satu koleksi tas paling ikonisnya yaitu Le Pliage yang kini hadir dengan material yang dibuat dari bahan daur ulang, brand yang didirikan oleh Jean Cassegrain ini juga turut mengumumkan berbagai inisiatif lainnya yang akan dihadirkan oleh Longchamp guna mencapai misi besarnya yaitu di mana seluruh koleksi Le Pliage® dapat beralih menggunakan tekstil ramah lingkungan di tahun 2022 mendatang.

Memilih untuk menggunakan bahan baku yang sustainable

Rilisnya koleksi Le Pliage® Green memang telah menjadi puncak dari upaya Longchamp untuk mencari material alternatif yang tidak merusak lingkungan untuk bahan kanvas nilon yang telah menjadi bahan baku dalam menciptakan koleksi tas ikonisnya. Dan seperti yang telah kita ketahui, sejak tahun 2019 My Pliage® Signature telah dibuat dari bahan kanvas poliester daur ulang. Kemudian di tahun 2020, di susul oleh lini Green District yang juga sudah mengadopsi material kanvas poliamida (nilon) daur ulang bersertifikat ECONYL® yang sekarang turut digunakan di Le Pliage® Green. Dan komitmen besar ini juga akan terus diaplikasikan di seluruh karya produknya pada tahun 2023.

Lebih dari 80% material kulit yang digunakan oleh Longchamp telah mengantongi sertifikat LWG

Jika kita kembali ke awal mula berdirinya sang label, tak dapat dipungkiri material kulit memang telah menjadi elemen yang sangat krusial. Dan seiring berjalannya waktu, kini material kulit yang digunakan oleh Longchamp secara eksklusif merupakan produk sisa dari industri makanan yang diproduksi secara bertanggung jawab. Saat ini, lebih dari 80% kulit yang digunakan oleh Longchamp bersertifikat LWG, dan tahukah Anda bahwa Longchamp sudah tidak menggunakan material kulit atau bulu eksotis dalam koleksinya sejak tahun 2018?

Cara Longchamp mengurangi produksi Emisi CO2 di proses produksinya

Tak hanya menghadirkan material yang ramah lingkungan saja, nyatanya proses pengerjaan koleksi dari bahan baku hingga menjadi bentuk jadi di workshop juga berorientasi pada pro-lingkungan. Seperti contoh, di workshop Longchamp yang tersebar di beberapa titik (6 di Prancis, 2 di Tunisia dan Mauritius, serta lima mitra lokakarya lainnya di luar Prancis) juga telah menerapkan proses yang dapat mengurangi limbah dan konsumsi energi seperti memaksimalkan cahaya alami, hingga penggunaan lampu LED hemat energi. Spirit yang sama pun secara bertahap juga mulai diterapkan pada butik-butiknya yang tersebar di seluruh dunia.

Baca juga: Tas Ikonis Longchamp Le Pliage Mengusung Isu Ramah Lingkungan Dalam Material Nilon Daur Ulang

(Foto: Courtesy of Longchamp)