
Apa yang tersembunyi di balik sepasang kacamata? CHANEL menjawab pertanyaan itu lewat kampanye Kacamata Musim Semi-Musim Panas 2025, yang mengangkat karakter kuat dari empat wajah generasi ini: aktris Lupita Nyong’o, Margaret Qualley, Nana Komatsu, dan musisi peraih Grammy dan Pulitzer, Kendrick Lamar.
Difoto oleh Karim Sadli, keempat sosok ini mewakili semangat kreativitas dan keberanian. Kacamata dalam kampanye ini bukan sekadar aksesori, melainkan jendela yang memperlihatkan jiwa para bintang ini. Setiap potret menampilkan talenta mereka dalam bentuk paling murni, sambil memadukan keberanian ekspresi dengan gaya khas CHANEL yang elegan.

Dalam kampanye ini, para duta mengenakan serangkaian bingkai ikonis hingga model terbaru yang memadukan keanggunan klasik dengan sentuhan modern. Desain kacamata CHANEL tetap setia pada warisan rumah mode ini, menampilkan detil hardware yang mencuri perhatian dan bentuk yang menggabungkan nuansa retro dengan gaya kekinian.
Lupita Nyong’o, aktris pemenang Oscar dan sahabat lama CHANEL, kini resmi menjadi duta merek. Bagi Lupita, kolaborasi ini adalah momen bersejarah. “CHANEL sudah mendukung saya sejak awal karier, dan kini menjadi bagian dari keluarga besar ini terasa sangat membanggakan,” ujarnya. Ia juga memuji kualitas kacamata CHANEL yang nyaman dan mampu mengekspresikan beragam sisi dirinya, dari kasual hingga formal. "Kacamata memberi sentuhan sikap dan misteri pada penampilan," tambahnya.
Margaret Qualley, yang film terbarunya The Substance menuai pujian, juga berbagi kisahnya. Ia mengingat masa-masa pertama kali menjadi model CHANEL di usia 16 tahun. "Saya merasa sangat spesial saat itu, dan tetap merasa terhormat sampai sekarang," katanya. Bagi Margaret, kacamata adalah cara untuk menambahkan aura misterius: “Dengan kacamata CHANEL, Anda bisa menjadi Audrey Hepburn atau Grace Kelly. Anda menunjukkan bahwa Anda punya rahasia.”

Nana Komatsu, aktris asal Jepang yang dikenal lewat film World of Kanako dan The Last 10 Years, menyoroti peran kacamata dalam membentuk gaya. “Kacamata menambah ‘bumbu’ pada penampilan saya dan sering kali menyeimbangkan outfit yang terlalu formal,” katanya. Ia juga merasa terhubung dengan konsep paradoks CHANEL perpaduan kekuatan dan kelembutan, modern dan klasik yang juga tercermin dalam ekspresinya.
Sementara itu, Kendrick Lamar membawa energi berbeda. Dikenal karena karya-karyanya yang mendalam dan penuh makna, Kendrick merasa cocok dengan nilai-nilai CHANEL yang abadi. “CHANEL memiliki warisan yang tak lekang oleh waktu, sesuatu yang selalu saya dukung,” katanya. Meskipun CHANEL tak memproduksi pakaian pria, Kendrick mengaku menemukan caranya sendiri lewat kacamata sebagai bentuk ekspresi.

Kampanye ini memperlihatkan bahwa kacamata bukan hanya pelengkap gaya, tetapi bagian dari identitas. Di tangan CHANEL, sebuah bingkai sederhana berubah menjadi pernyataan berani tentang karakter, kreativitas, dan kepribadian.
Lewat wajah-wajah kuat ini, CHANEL sekali lagi membuktikan kemampuannya merangkul tradisi sekaligus mendorong batasan-batasan baru dalam dunia mode.
Foto: Courtesy of Chanel