Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

10 Cara Efektif untuk Hilangkan Hiperpigmentasi

Meski tidak membahayakan secara medis, hiperpigmentasi sering kali menjadi keluhan estetika yang mengganggu rasa percaya diri. Bagaimana mengatasinya?

10 Cara Efektif untuk Hilangkan Hiperpigmentasi
Foto: Freepik

Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak atau area kulit yang lebih gelap dibandingkan bagian lainnya akibat produksi melanin yang berlebihan. Masalah ini dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti paparan sinar matahari, peradangan, bekas jerawat, perubahan hormon, hingga cedera pada kulit. Meski tidak membahayakan secara medis, hiperpigmentasi sering kali menjadi keluhan estetika yang mengganggu rasa percaya diri. Berbagai metode alami maupun klinis kini tersedia untuk membantu memudarkan hingga menghilangkan noda hitam ini secara bertahap.

Ini Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi Secara Efektif

1. Perlindungan Terhadap Sinar Matahari 

Courtesy of Pexels/Maggie Zhan

Langkah paling krusial dalam menangani hiperpigmentasi adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Paparan matahari yang tidak terlindungi tak hanya memperburuk noda gelap yang sudah ada, tetapi juga memicu munculnya bercak baru. Oleh karena itu, penggunaan broad-spectrum sunscreen dengan SPF minimal 30, sangat dianjurkan setiap hari bahkan saat cuaca sedang mendung. Mengenakan topi lebar dan menghindari aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–16.00 pun turut membantu mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.

Baca Juga: Cara Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat Hitam di Pipi Lebih Cepat

2. Gunakan Kandungan Topikal 

Courtesy of Pexels/Cottonbro Studio

Sejumlah bahan aktif dalam produk perawatan kulit terbukti mampu memudarkan hiperpigmentasi. Di antaranya adalah vitamin C, niacinamide, retinoid, asam azelaic, kojic acid, serta ekstrak licorice. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang membantu mencerahkan kulit dan menghambat produksi melanin. Sementara niacinamide diketahui efektif mengurangi peradangan sekaligus memperbaiki warna kulit. Retinoid yang berasal dari vitamin A pun dapat mempercepat regenerasi sel kulit dan mengikis pigmentasi secara bertahap. Penggunaan rutin selama beberapa minggu hingga bulan diperlukan untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

3. Chemical Peeling 

Courtesy of Jakarta Aesthetic Clinic

Perawatan chemical peeling dilakukan dengan mengoleskan larutan kimia tertentu untuk mengelupas lapisan kulit terluar Anda. Teknik ini diyakini ampuh mengatasi melasma yaitu noda akibat sinar matahari, maupun hiperpigmentasi pasca jerawat. Asam glikolat, asam salisilat, dan asam laktat termasuk jenis yang paling sering digunakan. Namun, prosedur ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional untuk menghindari iritasi, luka bakar, atau justru memperparah pigmentasi terutama pada individu dengan warna kulit lebih gelap.

Baca Juga: 16 Serum Antioksidan Terbaik untuk Semua Jenis Kulit!

4. Laser Treatment 

Courtesy of Dr. Ashwini's Derma Care

Jika hiperpigmentasi tergolong parah atau sudah berlangsung lama, terapi laser menjadi pilihan yang lebih intensif. Teknologi seperti laser fraksional atau Q-switched laser mampu menargetkan pigmen gelap dan menghancurkannya agar diserap tubuh secara alami. Meski hasilnya bisa sangat efektif, prosedur ini memiliki risiko serta biaya yang lebih tinggi sehingga konsultasi dengan dokter kulit sangat dianjurkan sebelum menjalani terapi laser.

5. Microneedling untuk Merangsang Regenerasi Kulit

Courtesy of Medicare.ae

Microneedling atau terapi jarum mikro merupakan metode yang melibatkan tusukan halus pada permukaan kulit untuk merangsang produksi kolagen dan meningkatkan penyerapan produk perawatan. Teknik ini secara bertahap dapat memecah pigmen gelap dan memperbaiki tekstur kulit. Meskipun tidak memberikan hasil instan, terapi ini dapat memberikan perbaikan nyata setelah beberapa sesi berkala.

6. Gunakan Bahan Alami

Courtesy of Pexels/Cecília O. Tommasini

Bagi sebagian orang, cara alami menjadi pilihan untuk mengatasi hiperpigmentasi. Bahan seperti lidah buaya, ekstrak teh hijau, kunyit, dan cuka apel dikenal memiliki efek mencerahkan kulit. Meski umumnya lebih aman dan minim iritasi, metode alami membutuhkan waktu lebih lama dan hasilnya cenderung kurang optimal untuk kondisi hiperpigmentasi yang parah.

Baca Juga: Perawatan Kulit Dengan Caviar? Ini 5 Manfaatnya yang Wajib Anda Ketahui!

7. Hindari Kebiasaan Memencet atau Menggaruk Kulit

Courtesy of Pexels/Anna Nekrashevich

Hiperpigmentasi sering muncul sebagai akibat trauma pada kulit, seperti kebiasaan memencet jerawat atau menggaruk luka. Untuk mencegah munculnya bercak baru, penting untuk membiarkan kulit sembuh secara alami dan menjaga kebersihan serta kelembapannya agar proses penyembuhan berlangsung optimal.

8. Disiplin Diri

Courtesy of TigerCampus Hong Kong

Baik menggunakan krim topikal, produk resep dokter, maupun prosedur klinis, konsistensi Dan disiplin diri sangat penting dalam pengobatan hiperpigmentasi. Kondisi ini tidak akan membaik dalam semalam, melainkan membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk menampakkan hasil nyatanya. Oleh karena itu, disiplin dalam perawatan adalah langkah terbaik menuju perbaikan kulit yang merata.

9. Konsultasi dengan Dermatolog 

Courtesy of Pexels/Stephanie Lima

Jika hiperpigmentasi tergolong berat atau tak kunjung membaik, konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan. Ahli dermatologi dapat mendiagnosis jenis hiperpigmentasi dengan tepat dan merancang perawatan yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit Anda. Mereka juga dapat memantau perkembangan kulit serta menyesuaikan metode perawatan apabila diperlukan.

Baca Juga: Kenali Jenis Bedak Wajah Menurut Kegunaannya

10. Rawat dengan Rutin

Courtesy of Pexels/Moose Photos

Setelah warna kulit kembali merata, penting untuk menjaga hasil tersebut dengan perawatan preventif. Lanjutkan penggunaan tabir surya setiap hari, hindari produk yang terlalu agresif, dan gunakan eksfoliator ringan secara berkala. Penambahan antioksidan serta bahan pelembap dalam rutinitas harian juga membantu mencegah hiperpigmentasi muncul kembali.

Meski hiperpigmentasi bisa menjadi masalah jangka panjang, dengan perawatan yang tepat, disiplin, dan dukungan profesional, kondisi ini dapat membaik secara signifikan atau bahkan hilang sepenuhnya. Perawatan yang konsisten bukan hanya memperbaiki penampilan kulit, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan kesehatan kulit secara menyeluruh.