
Bagi pencinta kuliner, keju bukan hanya sekadar pelengkap adalah elemen penting yang bisa mengubah rasa sebuah hidangan secara drastis. Tapi, tahukah Anda bahwa tidak semua keju diciptakan sama? Dari yang lembut dan creamy hingga yang keras dan tajam, setiap jenis keju memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk hidangan tertentu. Sayangnya, banyak orang masih kebingungan membedakan keju satu dengan lainnya. Alhasil, rasa atau tekstur masakan jadi tidak sesuai harapan hanya karena salah pilih keju.
BACA JUGA: 5 Jenis Makanan Pendamping Wine Terbaik dan Paling Lezat!
Memahami jenis keju berdasarkan tekstur dan rasa bukan hanya penting untuk para koki profesional, tapi juga berguna bagi siapa pun yang gemar memasak atau sekadar menikmati camilan berkualitas. Ada keju segar seperti mozzarella yang cocok untuk salad, ada pula keju keras seperti parmesan yang ideal untuk taburan pasta. Bahkan ada keju biru dengan rasa tajam yang justru jadi favorit para pecinta keju sejati. Dengan mengenal karakteristik masing-masing, Anda bisa memilih keju yang paling pas untuk setiap kesempatan, entah itu untuk dipanggang, dicampur dalam saus, atau disantap langsung. Yuk, kenali lebih dalam berbagai jenis keju agar pengalaman kuliner Anda makin kaya rasa dan tepat sasaran!
1. Mozzarella

Mozzarella termasuk keju segar dengan tekstur lembut, kenyal, dan mudah meleleh. Rasanya ringan, sedikit creamy, dan tidak terlalu asin, membuatnya cocok untuk berbagai hidangan. Keju ini biasanya dibuat dari susu sapi atau kerbau. Karena sifatnya yang mudah meleleh, mozzarella sangat cocok digunakan pada pizza, lasagna, atau sebagai isian sandwich dan panini. Untuk sajian segar, mozzarella juga nikmat disantap bersama tomat dan daun basil dalam salad Caprese. Cocok dikonsumsi saat hangat agar rasa lembutnya lebih terasa.
2. Cheddar

Cheddar merupakan keju bertekstur keras hingga semi-keras, tergantung usia pematangannya. Rasanya gurih dan sedikit tajam, yang semakin intens seiring waktu. Warna kuning cerahnya berasal dari tambahan annatto alami. Cheddar cocok digunakan untuk sandwich, burger, mac and cheese, hingga saus keju. Keju ini juga enak dikonsumsi langsung sebagai camilan atau pendamping wine. Karena rasanya cukup kuat, cheddar dapat menjadi bintang utama dalam masakan tanpa memerlukan banyak tambahan bumbu.
3. Brie

Brie adalah keju lunak asal Prancis dengan tekstur creamy di dalam dan kulit putih lembut di luar. Rasanya ringan, sedikit earthy, dan semakin kuat saat matang. Keju ini cocok disantap pada suhu ruang agar teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih kaya. Brie ideal disajikan bersama buah segar, biskuit, atau roti artisan dalam piring keju. Karena tampilannya elegan dan rasanya halus, brie sering jadi pilihan utama dalam jamuan atau pesta kecil yang ingin menghadirkan nuansa gourmet.
4. Parmesan (Parmigiano-Reggiano)

Parmesan adalah keju keras dengan tekstur padat dan rasa tajam, asin, serta sedikit nutty. Proses pematangannya bisa mencapai 12 hingga 36 bulan, membuat rasanya sangat kaya dan kuat. Parmesan biasanya digunakan sebagai topping atau taburan pada pasta, sup, dan salad. Karena mudah diparut dan tidak mudah meleleh, keju ini jarang dipakai untuk masakan panggang. Selain itu, potongan kecil parmesan bisa dijadikan camilan gurih yang mewah, terutama saat disajikan dengan anggur merah.
5. Blue Cheese (Keju Biru)

Keju biru memiliki ciri khas bercak-bercak jamur berwarna biru kehijauan yang tumbuh alami selama proses fermentasi. Teksturnya bisa lembut hingga semi-keras, tergantung jenisnya, dengan rasa tajam, asin, dan sedikit menyengat. Blue cheese cocok disantap langsung, dikombinasikan dalam salad, atau dilelehkan ke dalam saus steak. Karena aromanya kuat, keju ini biasanya dinikmati oleh pencinta keju yang menyukai sensasi rasa ekstrem dan berkarakter. Pas juga disandingkan dengan madu atau buah kering untuk keseimbangan rasa.
6. Ricotta

Ricotta adalah keju segar bertekstur lembut dan halus, mirip dengan krim, namun lebih ringan. Rasanya creamy, sedikit manis, dan tidak asin, cocok untuk hidangan gurih maupun manis. Ricotta biasanya digunakan dalam lasagna, ravioli, pancake, atau dijadikan topping pada roti bakar. Dalam makanan penutup, keju ini cocok dicampur dengan madu, buah segar, atau coklat. Kandungan lemaknya yang rendah juga membuat ricotta jadi pilihan sehat bagi mereka yang ingin menikmati keju tanpa rasa bersalah.
7. Gouda

Gouda adalah keju semi-keras asal Belanda dengan tekstur elastis dan rasa gurih manis yang semakin tajam seiring usia. Keju muda gouda lembut dan creamy, sementara versi tua memiliki rasa lebih kompleks dan sedikit pedas. Gouda sangat serbaguna bisa dilelehkan dalam sandwich, dicampur dalam masakan, atau dipotong-potong sebagai camilan keju. Cocok juga disajikan di papan keju bersama kacang dan buah kering. Rasanya yang seimbang membuat gouda disukai banyak orang dari berbagai usia.
BACA JUGA: