Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mendapatkan Sensasi Cokelat Secara Sempurna dari G.B. Mantelli

Memadukan kearifan lokal Tanah Air dengan kreasi manis asal Italia.

Mendapatkan Sensasi Cokelat Secara Sempurna dari G.B. Mantelli
G.B. Mantelli, Co-Founder dan Brand Ambassador Venchi

Kelezatannya tidak berhenti dalam secangkir susu panas. Ternyata Anda juga bisa memadukan keunikan cokelat dengan kearifan lokal, seperti tape sampai gula merah. Jadi, ada yang namanya chocolate tasting. Dan Venchi baru saja menggelar acara Chocolate Sensory Soirée. Siapa lagi yang mampu melakukannya selain cokelat asal Italia, Venchi?

Acara penuh kemanisan ini juga turut mendatangkan Giovanni Battista Mantelli (G.B. Mantelli), selaku Co-Founder dan Brand Ambassador dari Venchi yang selalu berinovasi mulai dari cokelatnya sampai varian produknya.

Chocolate Sensory Soirèe persembahan Venchi yang berlangsung di Hutan Kota by Plataran

Sesaat sebelum menjelajahi berbagai cokelat premium milik Venchi, Bazaar sempat berbincang dengan G.B. Mantelli. Dalam waktu yang singkat dan dikunjungan perdananya ke Indonesia ini, ia memberi tahu Bazaar apa saja langkah untuk mendapatkan kesempurnaan dalam chocolate sensory experience.

Simak percakapan Bazaar bersama G.B. Mantelli sebelum semua orang sibuk mencoba Chocoviar dari Venchi dan sajian khas Tanah Air.

Harper’s Bazaar (HB): Bagaimana Anda jatuh hati pada cokelat?

Giovanni Battista Mantelli (GBM): Ibarat kata, saya “lahir” dalam cokelat. Bagian dari jiwa saya. So, it was impossible not to love chocolate.

Chocoviar 75%, cokelat terlaris Venchi

HB: Sebuah kesalahan di umur 15 tahun merupakan ketidaksengajaan yang membawa untung. Bagaimana Anda membuat kejadian tersebut menjadi kreasi cokelat Venchi yang paling laris?

GBM: Karena saat di umur yang masih muda, Anda mempertanyakan segalanya. Dan saya melakukan itu. Bahkan saya berpegang pada pengalaman masa kecil saya untuk membangun “rasa manis” dalam karya saya. 

Sejumlah cokelat Venchi yang dipasangkan dengan kearifan lokal

HB: Sebentar lagi kita akan melakukan chocolate tasting. Apa yang Anda harapkan dari sesi istimewa ini?

GBM: Saya mengharapkan perasaan yang sama dengan momen saya pertama kali menginjakkan kaki di kota Jakarta. Itu dia. Yang ada di bayangan saya adalah ketika seseorang dari Indonesia mendarat di Italia. That same wow effect. Lalu juga elemen kejutan di setiap gigitannya. Kejutan yang dapat saya kaitkan dengan memori saya sendiri. Jadi lebih dari sekadar menjual cokelat dan gelato, kami lebih memaknai pergolakan rasa yang terjadi di setiap gigitannya. Karena saya juga baru mencicipi pairing ini untuk pertama kalinya. Saya ingin meninggalkan impresi mendalam teruntuk tamu undangan yang hadir malam ini, dan mengaitkannya dengan sebuah momen menyenangkan.

Sebelas cokelat Venchi yang siap dipadupadan di acara Chocolate Sensory Soirée

HB: Adakah definisi the perfect sensory experience dalam kamus Anda?

GBM: Pertama, suara terbukanya wrapping paper yang Anda dengar dan juga Anda rasa. Kemudian kilau dan permukaan yang mulus ketika Anda melihatnya. You need to have a perfect texture on the chocolate. Total shine. Lalu kembali ke suara. Because you need to snap the chocolate. The snap is serious! (Untuk varian cokelat Venchi tertentu). Lalu, aromanya. You need to feel the primary note that comes from the chocolate. Kemudian Anda letakkan di atas lidah, dan gigit. You don’t melt. Anda gigit guna meningkatkan indra penciuman Anda. And the nose translates in flavor. Translates in taste. Ini semua berujung di tekstur. Seperti kain yang dapat Anda rasakan dengan sentuhan, begitu juga dengan tekstur cokelat yang dapat Anda rasakan di dalam mulut.

Chocoviar Pistachio, cokelat kesukaan G.B. Mantelli untuk sementara waktu

HB: Terakhir, ceritakan tentang satu cokelat favorit Anda.

GBM: Kami punya 150 resep. These chocolates are all my songs. Saya tidak punya satu yang jadi favorit. Namun, untuk saat ini, pistachio. Venchi punya Cubotto Chocaviar Crème Pistachio. Pure pistachio paste yang ditambahn dengan dua pistachio utuh yang dipanggang dan diasinkan bagian tengahnya. Kemudian dilapis dua kali dengan dark chocolate, ditambah dengan toffee salted nibs, dan crunchy di bagian luarnya. Can you imagine the emotion when you crunch this chocolate? Namun untuk makan malam, saya akan sebut yang mengandung cokelat sebanyak 75 persen. Anda bisa padukan dengan secangkir teh, atau liquor. Apabila Anda peminum hard liquor, maka itu cocok dengan whiskey, red wine atau sweet wine. Menurut saya, selalu ada cokelat untuk setiap momennya. Jadi mengapa harus memlih hanya satu?

HB: Good answer!

(Image: Courtesy of Venchi)