Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Alasan Jakarta Menjadi Destinasi Terbaru Bacha Coffee
Bacha Coffee Plaza Senayan telah buka!

Alasan Jakarta Menjadi Destinasi Terbaru Bacha Coffee

Sambil menikmati kopi dan croissant di ruang privat Bacha Coffee Plaza Senayan, Bazaar berbincang dengan Maranda Barnes, CCO dari V3 Gourmet.

Setelah 40 negara, akhirnya kedai kopi yang bermula dari Dar el Bacha ini tiba di Tanah Air. Seperti istana tempatnya berasal, lokasi pertama Bacha Coffee di Jakarta harus tak kalah prestise, Plaza Senayan. 

Terletak di lantai dasar, Anda tidak akan mungkin melewati atau kelewatan gerai Bacha Coffee. Selain panjangnya antrean pengunjung yang mau mencoba satu (atau dua!) dari 200 varian kopi Arabika ini, interior Bacha Coffee yang diselimuti warna-warna ochre yang menjadi representasi Maroko tak akan luput dari pandangan Anda. Ada juga lantai marbel yang merupakan ode pada istana Dar el Bacha, belum lagi sentuhan karya orisinal pada bagian dindin, hingga etalase yang menampilkan freshly baked viennoiseries.  

Exterior Bacha Coffee Plaza Senayan yang terletak di lantai dasar.

Sebutan untuk gerai Bacha Coffee adalah coffee room, takeaway counter, dan boutique. Menariknya, tidak semua butik Bacha Coffee memiliki ruang VIP. Tapi Indonesia beruntung, karena butiknya di Plaza Senayan memiliki satu ruang VIP yang dapat diisi dengan enam pencinta kopi. Sedikit bocoran, apabila Anda duduk menikmati kopi di dalam VIP room Bacha Coffee Plaza Senayan, perhatikan bagaimana ini akan memberikan Anda pengalaman yang berbeda. Bukan dari rasa, melainkan suasana.


Suasana Bacha Coffee di Plaza Senayan, Jakarta Selatan.

Bacha Coffee memberikan segalanya yang terbaik, termasuk untuk Anda yang hanya mempunyai waktu untuk take-away. Bukan memasang kopi hingga seorang barista meneriakkan nama Anda, Bacha Coffee menyediakan counter untuk Anda menunggu sambil menikmati varian kopi yang tersusun apik di belakang counter. Belum lagi packaging take-away yang juga memberikan krim Chantilly vanilla bean flecked, raw sugar stick, atau sedotan kaca untuk Anda gunakan kembali. Tak ada satupun yang terlewatkan di Bacha Coffee.

Tampilan packaging Bacha Coffee yang selalu ditemani Chantilly vanilla bean flecked dan raw sugar stick.

Tak perlu menunggu lama, dan berkat media sosial, portofolio terbaru dari Erajaya Food & Nourishment (EFN) di Plaza Senayan ini instan menjadi destinasi must-visit. Mulai dari opening day yang dihadiri oleh H.E. Ambassador dari Kerajaan Maroko, H.E. Ambassador dari Kerajaan Bahrain, H.E. Ambasador Uni Emirat Arab, dan Gabrielle Halim selaku CEO dari EFN. Tentu saja hari istimewa ini turut dihadiri oleh Taha Bouqdib sebagai presiden sekaligus CEO V3 Gourmet, dan sang istri, Maranda Barnes, yang menjabat sebagai CCO dari V3 Gourmet. 


Maranda Barnes, CCO V3 Gourmet.


Tidak menyia-nyiakan kehadiran pendiri V3 Gourmet di Jakarta, Bazaar mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan Maranda sesaat sebelum agendanya berikutnya.


Harper’s Bazaar Indonesia (HBI): Selamat untuk pembukaan Bacha Coffee Plaza Senayan. Belum sampai satu hari, lihat saja antreannya! Ada alasan spesifik di balik menjadikan Jakarta sebagai lokasi terbaru Bacha Coffee?
Maranda Barnes (MB): Jelas karena Jakarta adalah ibukota Indonesia. Kota ini kaya akan budaya dan banyak sekali peninggalan dari zaman dahulu yang indah. It's a cultural capital. Kami membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menentukan lokasi yang tepat untuk batch pertama Bacha Coffee. Selain itu, kopi sudah menjadi warisan budaya yang ditinggalkan di sini. Kalian di sini sudah memiliki apresiasi itu sendiri terhadap kopi. I mean, java! Cup of Java? Itu saja sudah menjadi sebutan khusus untuk kopi. Orang Indonesia juga adalah warga negara yang sering berpelesir, dan tak hanya di Asia Tenggara, jangkauannya lebih luas dari itu.

HBI: Meski masih terlalu dini untuk menanyakan soal butik berikutnya, namun apakah mungkin untuk Indonesia menjadi seperti Singapura yang memiliki lebih dari sepuluh butik?
MB: It’s very possible! Hal terpenting adalah untuk membawa [Bacha Coffee] secara keseluruhan terlebih dahulu. Memastikan semua 200 varian kopi yang ditawarkan tersedia, menyiapkan setiap anggota tim dan juga para pelanggan paham tentang Bacha Coffee, sampai memastikan pengalaman dari biji kopi ke cangkir, dan proses di antaranya adalah sebagaimana harusnya yang kami inginkan. Kami tidak ingin menjadi kedai kopi yang ada di setiap sudut! Kami akan selalu memilih setiap lokasi secara detail. 

Lebih dari 200 varian kopi yang dijual sekaligus disajikan di Bacha Coffee Plaza Senayan.

HBI: Is that a yes?
MB: Mengapa tidak? Jakarta adalah kota yang besar, sulit untuk dari ujung satu ke ujung satu lagi. Jadi, mengapa tidak membuka lebih banyak butik lagi? Tapi kembali lagi, objektif awal untuk membuat orang familier akan Bacha Coffee. Mengerti setiap biji kopi, retail, takeaway, sampai coffee room experience. 

HBI: Mengunjungi setiap butik Bacha Coffee masuk dalam daftar to-go saya. Tapi itu masih jauh dari komplet. Dari segi interior, apa yang unik dari setiap butik Bacha Coffee?
MB: Konsepnya berawal dari warisan. Grand heritage. Taha [Bouqdib] memilihnya sendiri. Beberapa aksesori interior seperti foto dan lukisan di sini [Bacha Coffee Plaza Senayan] adalah orisinal. Maroko adalah tempat pertemuan beberapa budaya, seperti Eropa yang kental kebanyakan dari Spanyol, Arab, Berber (keturunan pra-Arab di Afrika Utara). Anda akan melihat orientalist style, trellis berwarna oranye, hingga warna ochre yang sangat merepresentasikan Maroko. Ruang privat ini di mana Anda bisa melihat keluar dari jendela kecil, tapi sulit untuk mereka yang di luar untuk menebak siapa yang duduk di dalam. It’s very culturally based. Bacha Coffee juga memberi pengertian untuk mereka yang belum pernah menginjakkan kaki di Northern Africa atau Maroko secara spesifik, kalau [di sana] bukan hanya unta dan pohon palem.

Bacha Coffee di Istana Dar el Bacha, Maroko

HBI: Mana yang jadi favorit Anda?
MB: Untuk sekarang, pasti Indonesia! Antara Maroko atau Indonesia. Maroko memiliki keunikannya sendiri, sejarah, dan juga efek patina yang sudah berumur, yang tidak bisa Anda tiru. Dapat dipastikan setiap lokasi akan memiliki ceritanya sendiri.

HBI: Apa rahasia di balik brand Bacha Coffee yang begitu mendunia?
MB: It’s passion. A lot of passion. Semua tidak akan terjadi tanpanya.


Setiap varian biji kopi yang mampu mengelevasi palet rasa Anda menikmati hidangan Bacha Coffee Plaza Senayan.

HBI: Deskripsikan pengalaman menikmati Bacha Coffee yang sesungguhnya.
MB: Pengalaman di coffee room akan selalu menjadi istimewa karena kami menyajikan kopi yang kami jual. Tidak ada yang disembunyikan. It’s complete transparency. Di Bacha Coffee, Anda bisa menikmati kopi seperti di rumah, sesudah setiap hidangan, atau selagi menikmati sebuah dish yang Anda pesan. Tidak banyak yang melakukan itu, tapi itu adalah Bacha Coffee. Kami justru merekomendasikannya! Jangan ragu untuk meminta kopi bagaimana Anda menikmatinya sehari-hari. Espresso grind, french press, cowboy grind, dan lainnya. Pada akhirnya ritual atau proses meminum kopi lebih dari sekadar mencari caffeine hit. Melainkan ketenangan untuk beberapa saat. Harapannya sama untuk Bacha Coffee Plaza Senayan atau manapun, para pengunjung dapat menikmati kopi dengan suasana yang ramai seperti di Maroko. 

BACA JUGA:
Ini Manfaat Luar Biasa Kopi Untuk Kulit, yang Lebih Dari Sekadar Minuman Penambah Energi
Minum Kopi Sebelum Berolahraga, Baik atau Buruk?

(Foto: Courtesy of Bacha Coffee)