Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Detail Busana Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino yang Menyimbolkan Budaya Indonesia saat Mewakili L’Oréal Paris di Cannes Film Festival 2023

Simak detail unik dari busana Cinta Laura dan Putri Marino yang dirancang secara detail untuk menyimbolkan budaya Indonesia di Cannes Film Festival 2023.

Detail Busana Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino yang Menyimbolkan Budaya Indonesia saat Mewakili L’Oréal Paris di Cannes Film Festival 2023
Courtesy of L’Oréal Paris

Setelah 10 tahun, akhirnya L’Oréal Paris kembali mengirimkan wakilnya dari Indonesia yaitu Cinta Laura dan Putri Marino untuk tampil di Cannes Film Festival, Prancis pada tanggal 27-28 Mei 2023. Kedua aktris ini menghadiri acara red-carpet dan Lights on Women Award menggunakan desain busana dan rias dari desainer kenamaan asal Indonesia seperti Tex Saverio, Toton, Hian Tjen, dan juga ditangani makeup artist Bubah Alfian, Aditya Vagueskin. Mari bedah penampilan menawan kedua aktris ini. 

BACA JUGA: Sederet Tampilan Glamor dari Festival Film Cannes 2023 

Cinta Laura, spokesperson L’Oréal Paris Indonesia, menghadiri red carpet tesebut dengan penampilan bertema “Modern-day Indonesian Deity” menggunakan busana rancangan Tex Saverio, dan polesan Bubah Alfian untuk riasan wajahnya.

Courtesy of L’Oréal Paris

Cinta Laura memakai gaun hijau gelap dengan total berat sekitar 30kg. Penampilan ini dirancang Tex Saverio yang terinspirasi oleh salah satu ciri-ciri tokoh dewi dalam cerita legenda rakyat Indonesia. Proses pembuatan gaun tersebut membutuhkan teknik presisi dan potongan unggul dari Tex karena detail dalam gaun seperti detail rumbai berstruktur dan detail bordir sinar matahari harus dirancang secara sempurna dalam waktu produksi yang cukup singkat yaitu dua minggu sebelum keberangkatan. Penampilan ini yang dibawa oleh Cinta Laura bersama aura elegannya berhasil merepresentasikan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. 

Courtesy of L’Oréal Paris

Untuk Lights on Women Award, Cinta menghadiri acara tersebut menggunakan dress abu-abu terbuat dari fabric sequin tulle sebagai dasar gown dan organza silk sebagai aksen yang terlihat menawan di cahaya petang hari.

Dengan bantuan tangan emas Maison Met by Mety Choa, dress tersebut berhasil memeluk tubuh Cinta Laura dengan fitting yang sangat anggun. Untuk gaun ini, Mety terinspirasi oleh tokoh bidadari-bidadari elegan yang turun dari kayangan ke bumi yang sering muncul di dongeng-dongeng legendaris asal Indonesia. Secara detail, gaun ini disempurnakan oleh perhiasan Swarovski dan teknik draping yang diimplementasikan secara teliti oleh Mety di bagian bahu gaun sehingga terbentuk seperti bunga yang merepresentasikan kekayaan flora di Indonesia dan konsep elegan. 

Riasannya sendiri, Bubah mengambil konsep “The Clean French Look” dengan mengutamakan aksentuasi fitur wajah Cinta dengan cara menonjolkan pusat perhatian pada riasan mata dan menampilkan base kulit secara ringan atau “clean”. 

Di sisi lain, Putri Marino yang dikenal sebagai aktris peraih penghargaan FFI sekaligus L’Oréal Paris Worth It Squad menghadiri momen red carpet dengan penampilan bertema “The New Regal” karya desainer Hian Tjen. 

Courtesy of L’Oréal Paris

Gaun kuning ini dirancang oleh Hian sesuai dengan preferensi gaya Putri Marino yaitu gaun ber siluet dengan konstruksi modern. Teknik draping dan warna kuning terang pilihan Hian menjadi komplimen yang sempurna untuk kepribadian kuat, fitur wajah, dan tone warna kulit Putri Marino yang merepresentasikan ciri khas Indonesia. Gaun berbahan dasar jacquard silk ini tentunya mencuri perhatian momen karpet merah dan berhasil mengeluarkan aura Putri Marino sebagai seorang aktris yang bersinar. 

Courtesy of L’Oréal Paris

Di acara Lights on Women Award, Putri Marino mengenakan busana unik karya Toton, dimana atasan gaun terbuat dari breast plate berbahan paper clay sehingga menyerupai tembaga yang terukir historis. Untuk bagian bawah, Putri Marino juga mengenakan gaun strapless dengan teknik drapery di bagian pinggul yang terinspirasi dari busana tradisional dodot Jawa. Penampilan karya Toton ini secara keseluruhan terinspirasi oleh aksen ukiran dan arca di candi-candi sejarah dan cerita-cerita dewi anggun di masa kerajaan. 

Penampilan Putri Marino dalam acara ini pun dilengkapi oleh makeup bertema ‘The 24k – Drip in Gold’ dari Aditya Vagueskin di mana ia ingin menonjolkan tone warna kulit Putri yang sangat khas Indonesia melalui pemilihan shades yang tepat, sedangkan highlight contour tetap menjadi kunci aksen nuansa glamor. Dengan konstruksi gaun berbahan sequin yang dibuat dengan teknik seperti membuat patung, dan penampilan rias yang menunjukkan kepribadian elegan dan mandiri, kerjasama pertama Putri Marino dengan Toton dan kerjasamanya dengan Hian dan Aditya sesuai ekspektasi dan sejalan dengan misi L’Oréal Paris yakni ‘Feminine and Feminist

(Penulis: Vala Makki; Foto: Courtesy of L’Oréal Paris)

BACA LAGI: 

Jennifer Lawrence Menukar Hak Tingginya dengan Sandal Jepit di Karpet Merah Cannes

Kolaborasi Apik Sejauh Mata Memandang dengan Putri Marino