
Pada 17 April lalu, di tengah dekor artistik yang memikat di Bimasena, Wilsen Willim mempersembahkan koleksi kapsul spesial untuk merayakan Hari Kartini. Koleksi ini tampil memukau dengan palet warna kehijauan yang dipadukan dengan struktur tajam dan siluet arsitektural, menciptakan kesan yang kuat dan modern.
Alih-alih mengikuti gaya kebaya tradisional yang identik dengan renda dan sentuhan lembut, Wilsen memilih pendekatan yang berbeda. Ia merayakan esensi Kartini lewat luaran dan kemeja bersiluet kontemporer yang terinspirasi dari busana tradisional. Hasilnya adalah koleksi yang tidak hanya mencerminkan semangat perempuan Indonesia masa kini, tetapi juga menghadirkan reinterpretasi gaya tradisional yang berani dan relevan untuk dikenakan sehari-hari.



Potongan beskap, kebaya encim, dan kebaya janggan tampil segar dalam koleksi kapsul terbaru Wilsen Willim yang memadukan siluet tradisional dengan estetika modern. Menggunakan material suiting dan kemeja yang lekat dengan gaya kontemporer, koleksi ini dirancang agar mudah dikenakan dalam keseharian tanpa menghilangkan identitas budaya. Pilihan motif klasik khas Eropa seperti plaid, tartan, hingga Prince of Wales check, memperkaya narasi visual koleksi ini. Sebuah peleburan nilai budaya lokal dan Eropa yang mencerminkan elegansi Kartini: perempuan Indonesia yang menjunjung tinggi akar budaya sembari melangkah maju dengan gaya modern.



Koleksi ini dirancang sebagai bentuk pernyataan. Dalam presentasinya, Wilsen Willim menggandeng elemen budaya lainnya, seperti aksesoris Subeng Klasik, wastra pilihan dari Aguna Kaya, dan jinjingan dari Lokallocal. Sentuhan akhir dari tata rias dan rambut oleh Philips Kwok menggunakan produk Dear Me Beauty memperkuat kesan elegan dan berkarakter. Sebuah sinergi lintas kreator yang merayakan identitas perempuan Indonesia masa kini. Berani, berbudaya, dan penuh gaya.
BACA JUGA:
Eksplorasi Warisan Nusantara dalam Desain Modern
Intip 5 Label Fashion Lokal yang Meleburkan Kain Tradisional ke Dalam Gaya Modern