Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Rekomendasi Langkah Perawatan dan Nutrisi Kulit Selama Ramadan

Ini semua tentang bersikap lembut pada diri sendiri dan banyak menghidrasi diri.

Rekomendasi Langkah Perawatan dan Nutrisi Kulit Selama Ramadan
Courtesy of Bazaar UK

Setiap tahun, banyak umat Muslim di seluruh dunia merayakan bulan Ramadan. Di mana puasa berlangsung dari fajar hingga matahari terbenam selama 29 atau 30 hari sebelum merayakan Idul Fitri. Ini berarti tidak makan, minum (kecuali untuk mereka yang sedang menstruasi, sakit dan mengandung, tergolong lemah, dan lanjut usia), merokok, dan berhubungan seks. Mereka yang berpuasa juga didorong untuk mempraktikkan kebiasaan baik, beramal, dan secara umum menunjukkan kebaikan dan empati pada diri sendiri, dan orang lain dengan harapan hal ini akan terus berlanjut setelah bulan puasa.

BACA JUGA: Tiga Cara Menghitung Berat Badan Ideal

Setiap pencinta kesehatan dan perawatan kulit akan menyadari bahwa rutinitas dan kebiasaan makan dapat berubah selama bulan puasa. Beberapa orang bahkan mungkin memanfaatkannya untuk melakukan detoksifikasi. Namun, kata ahli diet dan nutrisi berlisensi, Nirvana Abou-Gabal (@intuitive.muslimah): "Sangat penting untuk tidak membiarkan Ramadan disamakan dengan budaya diet atau berubah menjadi diet lain. Puasa adalah ibadah, dan bukan latihan untuk menurunkan berat badan," katanya kepada Bazaar. "Ini bukanlah waktu untuk membatasi makanan secara suka-suka. Sebaliknya, penting untuk mengonsumsi makanan yang memberi kita kegembiraan dan kepuasan, yang menurut penelitian dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik."

Berikut ini, dua pakar berbagi tips terbaik tentang bagaimana menjaga kesehatan Anda dengan makanan selama Ramadan sekaligus memastikan kulit Anda tetap sehat sepanjang bulan.

Bagaimana perubahan kulit selama Ramadan?

"Penelitian tentang puasa telah menunjukkan efek yang berbeda pada kulit, dan tidak semuanya negatif," kata konsultan dermatologis dan ahli psikodermatologi, Dr. Alia Ahmed, yang menawarkan konsultasi melalui kliniknya dan GetHarley.

"Salah satu fungsi terpenting dari kulit adalah menyediakan penghalang permeabilitas untuk melindungi kulit dari kehilangan air secara berlebihan. Puasa dapat menyebabkan fungsi penghalang tersebut terganggu melalui berkurangnya kemampuan kulit untuk mempertahankan dan mengembalikan kadar lipidnya." Hal ini berarti air dapat keluar dari kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan dehidrasi. Menurut Dr. Alia, sintesis kolagen juga berkurang selama berpuasa, meskipun penelitian telah menunjukkan respon yang berbeda dalam hal penyembuhan luka.

"Beberapa penelitian melaporkan efek positif melalui peningkatan sistem kekebalan tubuh dan penelitian lain melaporkan respon yang tertunda, mungkin melalui efek pada sintesis kolagen," jelasnya. Bagi mereka yang memiliki kondisi kulit seperti psoriasis, Dr. Alia mencatat bahwa ada penelitian yang menunjukkan efek anti-inflamasi dari puasa memiliki dampak positif pada masalah ini.

Apa cara terbaik untuk merawat kulit selama bulan puasa?

Membersihkan kulit adalah kunci untuk menghilangkan semua kotoran dan meningkatkan penetrasi produk, kata Dr. Alia. Ia merekomendasikan eksfoliator kimiawi mingguan atau dua mingguan dengan menggunakan AHA, PHA, atau asam buah dan menambahkannya dengan bahan-bahan yang menghidrasi seperti asam hyaluronic atau gliserol. Berikan perhatian ekstra untuk restorasi pelindung kulit dan melindunginya dengan antioksidan.

Ramadan
Courtesy of Bazaar UK

"Melapisi perawatan kulit sangat penting selama Ramadan. Oleskan asam hyaluronic pada kulit yang lembap, lalu serum, diikuti dengan krim," saran Dr. Alia, yang merupakan penggemar Skingredients Skin Good Fats dan menggunakan face mist (The Body Shop Edelweiss Bouncy Jelly Mist adalah favoritnya).

"Karena volume kulit yang berkurang sepanjang hari, saya biasanya melihat area bawah mata saya sedikit cekung. Hal ini biasanya akan hilang di pagi hari dengan hidrasi oral yang cukup dan penggunaan krim mata." Bagi mereka yang rentan terhadap noda, pilihlah yang bertekstur ringan dan bahan-bahan yang tidak menyumbat.

Skingredients
Courtesy of Bazaar UK

Skingredients Skin Good Fats Ultra-Hydrating Ceramide Moisturiser
£49 (sekitar 913.085 Rupiah) tersedia di Boots

The Body Shop
Courtesy of Bazaar UK

The Body Shop Edelweiss Bouncy Jelly Mist
£18 (sekitar 335.419 Rupiah) tersedia di The Body Shop

Luminous Ceremony
Courtesy of Bazaar UK

Ranavat Luminous Ceremony Cream Cleanser
£45 (sekitar 838.547 Rupiah) tersedia di Cult Beauty

Ulé
Courtesy of Bazaar UK

Ulé Envie de Calm Restoring Serum
£80 (sekitar 1.490.751 Rupiah) tersedia di Space NK

Bagaimana cara nutrisi dari makanan terpenuhi selama Ramadan

Mungkin terlihat logis untuk mengonsumsi apa saja dan kapan saja begitu matahari terbenam, tetapi makan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat menyebabkan kembung yang tidak nyaman. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengatur kecepatan makan Anda tanpa membatasi asupan makanan dan minuman.

"Makanlah dengan sukacita," kata ahli gizi, Nirvana. "Melalui siklus puasa dan berbuka puasa selama sebulan penuh, kita akan merasakan berkah makanan dan nutrisi dengan lebih konkret. Memberi makan diri kita sendiri tidak lagi menjadi rutinitas biasa, tetapi menjadi aktivitas yang jauh lebih bermakna," ujarnya.

"Karena 'jendela makan' terbatas, saya mencoba untuk memastikan bahwa setiap makanan yang saya makan cukup bergizi. Saya suka makan makanan yang mengandung cukup lemak, protein, dan serat untuk memberikan energi yang saya butuhkan selama puasa," jelasnya. Hidrasi adalah yang terpenting, jadi konsumsilah air dalam jumlah yang cukup dan masukkan buah-buahan yang segar dengan kandungan air yang tinggi seperti semangka dan jeruk ke dalam menu makanan Anda.

Haruskah Anda mengonsumsi suplemen selama Ramadan?

Berpuasa atau tidak, masalah suplemen adalah masalah yang dapat menimbulkan kontradiksi. Dr. Alia mencatat bahwa suplemen ceramide dapat membantu meningkatkan hidrasi. Di sisi lain, Nirvana bukan penggemar suplemen makanan kecuali disarankan oleh seorang profesional medis, karena diet yang sehat harus memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan. Meskipun demikian, jika Anda merasa sangat lesu, ada baiknya berbicara dengan dokter untuk memeriksa apakah Anda kekurangan nutrisi atau vitamin tertentu.

Makanan apa yang paling baik untuk disantap selama Ramadan?

Tidak ada aturan yang baku. Pilihlah makanan yang membuat Anda merasa kenyang, berenergi, dan bahagia. Dr Alia memilih makanannya berdasarkan "bagaimana makanan ini dapat menambah hidrasi dan energi sepanjang hari." Ia juga berfokus pada antioksidan dan probiotik untuk menjaga kesehatan usus dan mengurangi peradangan. Secara alami, makanan ini juga bermanfaat bagi kulit.

Telur dadar, pisang, biji chia dan kacang-kacangan adalah pilihannya untuk sahur karena mengandung semua vitamin, omega dan mineral penting yang dibutuhkan. Sementara itu, Nirvana lebih menyukai semur dan sup yang lezat untuk berbuka puasa. "Saya suka variasi, tapi saya hampir selalu membuat sepanci besar harira (sup buncis dan daging Moroccan yang lezat) bersama dengan salad, saus lemon, minyak zaitun serta roti," katanya. "Makanan seperti ini terasa bergizi, padat nutrisi, dan sangat memuaskan setelah berpuasa seharian."

Apapun bentuk makanan yang mengenyangkan menurut Anda, entah itu semangkuk tagliatelle atau hidangan yang Anda impikan hari itu (salmon bagel, misalnya?), cobalah untuk menikmatinya sepenuh hati. Anda layak mendapatkannya.

BACA JUGA:
Bagaimana Tidur Nyenyak Kini Menjadi Sebuah Bisnis Besar
14 Manfaat Berendam di Air Dingin

(Penulis: Medina Azaldin; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Celine Setiawan; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)