Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Rencana Jan-Patrick Schmitz Sebagai CEO untuk John Hardy

“Sejarah memiliki peran besar teruntuk masa depan.”

Rencana Jan-Patrick Schmitz Sebagai CEO untuk John Hardy
Courtesy of John Hardy

Label yang berdiri sejak tahun 1975 ini dikenal akan budayanya yang begitu melekat dengan tradisi Bali. Salah satu yang menjadikan John Hardy autentik adalah proses pembuatan setiap jewelry miliknya dengan tangan.

Belum lama, John Hardy memiliki Chief Executive Officer, alias CEO baru bernama Jan-Patrick Schmitz. Kali ini, saya berkesempatan untuk duduk berbincang dengan Patrick, begitu panggilannya, seputar koleksi Naga Reimagined, strategi John Hardy kedepannya, hingga agenda berikutnya.

BACA JUGA: Inspirasi Layering Perhiasan Cincin dan Kalung Menggunakan Koleksi John Hardy

Tidak biasanya matahari di Bali seterik hari itu. Untungnya, perputaran udara di butik Kapal Bamboo yang berlokasi di Mambal berputar dengan baik. Layaknya siklus baru di John Hardy sekarang ini. Datang dengan pengalaman yang tidak sedikit, pria asal Jerman ini percaya bahwa sejarah yang tertanam begitu pekat dalam sebuah brand akan menghasilkan produk “bernyawa”. 

Jan-Patrick Schmitz
Courtesy of John Hardy

Harper’s Bazaar Indonesia (HBI): Berbekal pengalaman yang impresif, apa rencana Anda untuk John Hardy kedepannya?
Jan-Patrick Schmitz (JPS): John Hardy itu kaya akan sejarah. The brand is bigger than the product. Itu menjadi nilai penting untuk kami, dan juga pembeli. Seperti sejarah sebagai fondasi, dan tradisi yang diteruskan dari generasi ke generasi, begitu juga John Hardy yang dibuat dan dikenakan dari generasi ke generasi. Hidup adalah sebuah evolusi, begitu juga dengan brand. Saya tidak datang lalu kemudian mengubah segalanya. John Hardy sudah berdiri sejak lama dan masih ada hingga sekarang. Pasti banyak hal yang mereka sukses jalankan sehingga eksistensinya terus terdengar. Dengan memunculkan kembali koleksi Naga adalah langkah yang tepat untuk renewal. Ini adalah salah satu cara memperlihatkan kalau pembaharuan itu tidak mustahil. Koleksi Naga yang baru ini tetap berpegang pada sejarah John Hardy, tetap menghormati tradisi, sekaligus juga terus bertumbuh dengan brand dan tren. Satu hal yang akan kami tekankan kedepannya adalah kehidupan bergaya laidback luxury. Di mana setiap customer John Hardy menemukan work-life balance, sambil menikmati hidup sepenuhnya. These days, everything is about work-life balance.

Kitapoleng x John Hardy
Courtesy of John Hardy

HBI: Apa yang dapat Anda bagi mengenai koleksi Naga yang baru?
JPS: Selain desain, koleksi Naga yang baru ini merupakan sebuah interpretasi modern. Yang baru ini menyimbolkan pembaharuan yang dapat kita temukan sehari-hari pada alam, kita temukan juga di sini. Ini juga memperluas kesempatan untuk John Hardy yang memiliki pelanggan di segala penjuru, yang mana setiap consumer merupakan penganut dari gaya hidup seperti yang tadi saya sebut, laidback luxury lifestyle.

Membangun brand itu seperti sebuah maraton, bukan sprint.

HBI: Peluncuran koleksi Naga di tahun Naga. Apakah ini memang disengaja?
JPS: Tidak. Membangun brand itu seperti sebuah maraton, bukan sprint. Brand akan kehilangan orisinalitasnya apabila kreativitas itu dipacu berdasarkan faktor eksternal dan bukan internal.

Kitapoleng x John Hardy
Courtesy of John Hardy


HBI: Perasaan apa yang Anda harapkan pada customer dengan peluncuran koleksi Naga ini?
JPS: Cerita tentang kasih sayang, kemakmuran, perlindungan yang memang sudah tertanam di makhluk mitologi ini. 

Koleksi Naga kali ini merupakan hasil reimagined dari Reed Krakoff yang beberapa tahun silam diangkat menjadi Creative Chairman di John Hardy. Secara garis besar, desainnya tentu mengikuti dua pendahulunya. Namun di saat yang bersamaan memberikan “keringanan” yang terasa dari kerangka yang terbuka. Di sini, Reed berhasil menggambarkan volume di balik desainnya. Approach lebih minimalis dan modern ini juga salah satu upaya John Hardy untuk menarik perhatian generasi yang lebih muda.

Long table dinner di John Hardy
Courtesy of John Hardy

Untuk Anda yang baru berkenalan dengan John Hardy, label perhiasan ini begitu mengedepankan tradisi dan keluarga. Seperti yang tadi sudah disebut oleh Patrick, tidak hanya produk dan sejarahnya yang diturunkan dari generasi ke generasi, tapi juga nilai kekeluargaan dan kehangatan. Ini terlihat dari perkenalan koleksi Naga dan agenda makan malam yang berlangsung di John Hardy Boutique and Gallery di Seminyak. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai koleksi terbaru, archive tour, program Masterclass, hingga reservasi untuk The Long Table, silahkan mengunjungi johnhardy.com atau @johnhardybali .

BACA JUGA:
Berencana Ke Bali? Kunjungi 12 Tempat Wajib Rekomendasi Bazaar
Kilau Batu Emerald Menjadi Bintang Utama Sederet Perhiasan Terbaru Kreasi John Hardy