Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Momen Artistik Terbaik di Bulan Mode

Dari instalasi set yang spektakuler hingga desain yang terinspirasi dari pelukis ternama, sorotan ini mengubah catwalk menjadi galeri seni.

Momen Artistik Terbaik di Bulan Mode
COURTESY OF BAZAAR UK

Tidak hanya sebulan, peragaan busana musim gugur/musim dingin 2023 merupakan pesta inspirasi artistik di keempat kota tersebut.

Mulai dari mahakarya surealis yang dapat dikenakan di Paco Rabanne hingga perunggu berusia 2.000 tahun. Yang menghiasi lokasi di Bottega Veneta (belum lagi instalasi tekstil di Dior), kolaborasi seni rupa menjadi salah satu pernyataan gaya yang menonjol pada musim ini.

BACA JUGA: Sejumlah Aktivitas yang Dapat Anda Nikmati di Pameran Seni Kontemporer Agus Suwage Bertajuk The Theater of Me

Di sini, Bazaar telah memilih 10 momen yang berhasil menggabungkan seni dan mode terbaik:

1. Nina Ricci: lukisan dan cetakan karya seniman Jerman, Jeanine Brito

Nina Ricci
COURTESY OF BAZAAR UK

Untuk menandai dimulainya babak baru di Nina Ricci dengan Harris Reed sebagai pemimpin, rumah mode Prancis ini menugaskan tiga lukisan. Yang menafsirkan ulang ikonografi klasik merek tersebut oleh seniman Jerman, Jeanine Brito. Berbagai simbol arsip Nina Ricci, termasuk apel, bunga, dan burung merpati, tampil dengan bentuk baru yang indah dalam nuansa warna merah muda dan biru. Beberapa cetakan koleksi dan gambar promosi juga diadaptasi dari seri khusus Jeanine.

2. Miu Miu: video kolaborasi dengan seniman Korea Selatan, Geumhyung Jeong

Koleksi musim gugur Miuccia Prada untuk Miu Miu "berfokus pada proses naluriah," menurut catatan peragaan. Untuk melengkapi konsepnya, Prada menggandeng seniman pertunjukan asal Korea Selatan, Geumhyung Jeong, untuk membuat video intim yang diputar secara terus menerus di puluhan layar yang mengelilingi panggung peragaan. Geumhyung melipat pakaian dengan hati-hati, membelai manset kemeja, dan menyelipkan jari-jarinya secara sugestif ke dalam celana panjang dan menuntut untuk ditonton.

3. Loewe: Instalasi kubus confetti oleh seniman Italia, Lara Favaretto

Loewe
COURTESY OF BAZAAR UK

Jonathan Anderson berkolaborasi lagi dengan seniman Italia, Lara Favaretto, yang karyanya berskala besar ditampilkan di runway SS19 Loewe. Kali ini, Lara mengubah interior Château De Vincennes menjadi sebuah ruang yang mencolok yang diselingi oleh 21 kubus confetti khasnya. Menggunakan 10 ton confetti yang dikompresi, instalasi ini merupakan instalasi terbesar Lara hingga saat ini dan mengambil inspirasi warna dari film Midsommar karya Ari Aster tahun 2019.

4. Bottega Veneta: rangkaian perunggu Italia yang berharga

Dalam instalasi terakhir dari trilogi 'Italia' Bottega Veneta, Matthieu Blazy selaku direktur kreatif, memiliki tujuan untuk "merayakan dan memadukan masa lalu, masa kini, dan masa depan negara ini dengan karya seni yang bergerak". Untuk menekankan gerakannya, Matthieu memasukkan tiga patung perunggu Italia yaitu 'Bentuk Unik Kesinambungan dalam Ruang' (1913) karya Futuris revolusioner Umberto Boccioni dan dua pelari dari abad ke-1 Sebelum Masehi. Yang dimasukkan ke dalam peragaan busananya yang terinspirasi dari gelato.

5. Louis Vuitton: latar imersif karya seniman Prancis, Philippe Parreno

Louis Vuitton
Courtesy of Bazaar UK

Nicolas Ghesquière mempertahankan pengalaman atmosfer Louis Vuitton yang terkenal berkolaborasi dengan seniman Prancis, Philippe Parreno. Yang membayangkan 'monster flower' di peragaan SS19 rumah mode tersebut. Dengan menunjukkan kemampuannya, Philippe dengan mahir mengontraskan kemegahan Musée d'Orsay yang penuh hiasan dengan garis-garis geometris yang tajam. Didesain untuk meniru jalanan berbatu di Paris, instalasi peragaan busana ini menampilkan pertunjukan cahaya dan suara yang menyimulasikan hiruk pikuk kota.

6. Chloé: terinspirasi oleh pelukis Barok, Artemisia Gentileschi

Untuk koleksi AW23 Chloé, Gabriela Hearst menemukan inspirasi dari pelukis abad ke-17, Artemisia Gentileschi. Mengangkat suara wanita yang gigih dari masa lalu, Gabriela menyandingkan tiga kutipan dari Artemisia dengan karya-karya masterpiece sang pelukis yaitu 'Esther before Ahasuerus' (c.1629), 'Allegory of Inclination' (1615-16), dan 'Conversion of the Magdalene' (c.1617) dalam video promosi rumah mode ini. Berbagai lukisan yang dipilih menggambarkan wanita yang memiliki kebebasan sehingga memperkuat misi Gabriela untuk menampilkan kekuatan wanita.

7. Roksanda: terinspirasi dari seniman Jepang, Atsuko Tanaka

Roksanda Ilincic
Courtesy of Bazaar UK

Koleksi Roksanda Ilincic yang mencekam "terinspirasi oleh seniman visual Jepang, Atsuko Tanaka, seorang anggota penting dari gerakan artistik pasca perang Gutai," menurut catatan pameran. Roksanda mengedipkan mata pada karya Atsuko dengan menyandingkan warna hitam dengan warna-warna berani. Namun, pada tampilan akhir koleksi yang lebih konseptual. Sang perancang menawarkan sentuhan modern pada 'Electric Dress' (1956) karya Astuko yaitu busana pertunjukan yang dikenakan oleh sang seniman dengan menggunakan tabung lengkung.

8. Paco Rabanne: Mahakarya surealis dari Salvador Dalí

Koleksi Julien Dossena menyalurkan persahabatan bersejarah antara Monsieur Rabanne dan pelukis surealis Salvador Dalí. "Dari wanita yang mengenakan baju besi kontemporer hingga lanskap yang tidak terikat oleh hukum alam, mereka menciptakan dunia yang paralel dan, terkadang, tumpang tindih," demikian catatan pameran menjelaskan. Ditumpangkan di atas gaun berpotongan, lima karya ikonis Dalí yaitu 'Sun-table' (1935), 'The Shades of Night Descending' (1931), 'Dream Caused by the Flight of a Bee Around a Pomegranate a Second Before Awakening' (1944), 'Meditative Rose' (1935), dan 'Flying Mocca Cup with an Unexplainable Five Meter Appendage' (1946) menjadi karya yang dapat dikenakan.

9. Dior: instalasi tekstil karya seniman Portugis, Joana Vasconcelos

Dior
Courtesy of BAZAAR UK

Mungkin momen artistik yang paling berkesan di bulan mode ini adalah karya skenografi Joana Vasconcelos yang mengagumkan, 'Valkyrie Miss Dior'. Dipesan oleh direktur kreatif Dior, Maria Grazia Chiuri, instalasi tekstil raksasa ini menggabungkan motif bunga tahun 1950-an dari arsip Maison sebagai bentuk penghormatan kepada Catherine Dior. Yaitu 'Miss Dior' yang asli, seorang pencinta tanaman yang terkenal, dan juga kecintaannya pada alam yang tak lekang oleh waktu.

10. Jason Wu: terinspirasi oleh fotografer Jerman, Karl Blossfeldt

Jason Wu
Courtesy of BAZAAR UK

"Musim ini, saya terpesona oleh karya-karya seniman abad ke-20, Karl Blossfeldt," jelas perancang Jason Wu dalam catatan peragaan busananya. "Fotografi botani miliknya memiliki kerapuhan dan kekuatan yang kontras dengan kemurungan." Secara khusus, Jason mendapatkan inspirasi dari gambar-gambar flora dan fauna yang tidak diedit dari Karl, yang diterjemahkan ke dalam siluet, cetakan, dan desain koleksi.

BACA JUGA:
Panduan Utama Mengoleksi dan Berinvestasi dalam Seni
Pelukis Indonesia dengan Down Syndome, Diego Luister Berel, Menjuarai Seni Rupa Artfusion di Pameran The Holy Art Gallery London

(Penulis: Maya Asha McDonald; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Celine Setiawan; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)