Mampu menciptakan sebuah aksesori yang kemudian didefinisikan sebagai 'It' bag adalah fantasi sebagian besar desainer di dunia fashion. Tidak hanya menjadi bagian dari perbincangan mode, tetapi tas itu sendiri dapat menjadi penghasil utama selama beberapa dekade.
Meskipun beberapa 'It' bag yang paling terkenal dirancang pada tahun 1950-an, konsep ini sebenarnya baru mulai dibicarakan pada tahun ‘90-an. Yaitu ketika merek fashion mulai dibeli, konglomerat mewah terbentuk, dan para seniman dituntut untuk berpenghasilan lebih. Bagi banyak rumah mode, tas tangan menjadi jawaban atas keuntungan besar. Tidak hanya aksesori yang menjadi pemersatu, karena tas, sepatu, dan perhiasan tidak terlalu membatasi dibandingkan dengan ukuran kebanyakan koleksi pakaian siap pakai. Tetapi juga nilai jual tas tangan desainer sangat besar. Menciptakan tas yang menjadi must-have item menjadi suatu keharusan bagi para merek.
BACA JUGA: Model Tas Era 1990-an dan 2000-an yang Sekarang Kembali Jadi Tren
Namun, kapan tas tangan yang laris manis menjadi 'It' bag? Apa maksud sebenarnya? Apakah ini hanya menjadi istilah yang terlalu sering digunakan? Apakah cukup untuk menarik perhatian kita selama beberapa musim? Apakah cukup untuk menjadi aksesori kultus yang mendefinisikan era atau, apakah mereka benar-benar harus melampaui tren selama beberapa dekade? Bagaimana kita tahu kapan sebuah tas mencapai status tersebut?
"Mendefinisikan sebuah it bag sama seperti menemukan cinta, ini adalah sesuatu yang Anda rasakan di dalam hati," kata Libby Page, direktur pasar di Net-a-Porter. "Tidak ada ukuran yang cocok, ini bukanlah sesuatu yang disengaja. Seorang desainer mungkin merasa bahwa mereka telah membuat tas 'It', tapi Anda tidak akan tahu sampai melihatnya dipakai pelanggan. Ide utamanya adalah memiliki fitur desain yang kuat, yang membuatnya langsung dikenali. Bisa berupa logo, jepitan, bentuk atau ukurannya."
'It' bag adalah tas mewah yang diidamkan semua orang.
Ceanne Fernandes-Wong, CEO dan salah satu pendiri platform penyewaan dan penjualan kembali tas mewah, Cocoon, setuju. "Tas-tas ini memiliki desain yang baru dan mereka memiliki bentuk atau siluet yang unik, atau bahan yang menjadi statement."
Setiap 'It' bag harus dapat langsung dikenali, tidak boleh terlalu mirip dengan yang sudah ada, harus membuat "pernyataan" uniknya sendiri. Pikirkan bagaimana tas City dari label Balenciaga, Saddle dari label Dior, atau tas Baguette milik Fendi berdiri. Penentu pertama dari sebuah tas 'It' adalah memiliki desain yang inovatif.
Tentu saja, desain yang bagus tidak berarti apa-apa jika tas tersebut tidak menjadi populer. Setiap it bag harus menciptakan sebuah momen. "Tas 'It' adalah tas mewah yang diinginkan semua orang, yang populer karena merupakan tas musim ini," juru bicara situs jual-beli, Vestiaire Collective, menjelaskan. Sementara Fernandes Wong menambahkan bahwa tas tersebut harus menjadi "bagian dari semangat zaman".
Memang, beberapa tas 'It' yang paling tak terbantahkan hanya mencapai tingkat popularitas yang dibutuhkan. Karena telah menjadi identik dan bahkan diberi nama sesuai dengan berbagai nama seperti Putri Diana, Jane Birkin, Grace Kelly, dan Jackie Kennedy Onassis.
"Budaya mendefinisikan dan menentukan tas 'It' pada saat itu," tutur Rachel Glicksberg dari The RealReal. "Kami melihat hal ini di tahun ‘90-an dengan Sarah Jessica Parker dan Fendi Baguette. Kini, nama-nama berpengaruh seperti Bella Hadid, Kendall Jenner, dan Hailey Bieber sering kali memainkan peran besar dalam menentukan 'It' bag."
Dan tentu saja, sekarang ini, sebuah tren dapat terbentuk dalam sekejap.
"Di era media sosial, tren bergerak begitu cepat sehingga pelanggan hampir tidak bisa berpindah ke tren baru sebelum digantikan oleh tren lainnya. Tetapi, menjadi viral di Instagram atau TikTok dapat menggeser sebuah gaya menjadi status tas 'It'," ucap Fernandes Wong. Ia menambahkan bahwa beberapa label telah menavigasi hal ini. Contohnya Cleo lansiran Prada, yang terlihat di tangan setiap influencer dan tastemaker, membuat permintaan melonjak. "Kita dapat melihat dampaknya terhadap penjualan dan juga kenaikan harga untuk tipe ini, tetapi apakah model ini akan bertahan dalam jangka panjang, masih harus dilihat."
Budaya mendefinisikan dan menentukan it bag saat ini.
Hal ini juga dapat dikatakan untuk berbagai tas lain yang telah dibuat selama sekitar satu dekade terakhir. Tidak dapat disangkal bahwa Loewe berhasil dengan Puzzle, Jacquemus menciptakan momen dengan Chiquito, atau Cassette milik Bottega yang sangat populer, tapi apakah terlalu dini untuk menyebut berbagai tas ini sebagai 'It' bag?
"Agar sebuah gaya dapat dinobatkan sebagai tas 'It', padu padan tersebut harus mencapai puncak popularitas dan melampaui siklus koleksi musiman dari waktu ke waktu," ujar Laura Fletcher, selaku manajer di Open For Vintage. "Tas ini harus menjadi produk yang timeless dan selalu dicari." Penata busana, Tilly Wheating, setuju: "Sebuah tas 'It' harus bertahan dalam ujian waktu. Beberapa tas paling populer diciptakan lebih dari 30 tahun yang lalu, dan masih memegang posisi teratas. Keabadian adalah hal yang penting."
Namun, sebuah tas tidak harus tetap populer sejak peluncurannya untuk dianggap sebagai 'It' bag. Banyak tas yang kembali populer dari waktu ke waktu. Mereka dihidupkan kembali dan mengalami 'momen mode' lainnya.
Tas tersebut harus menjadi produk yang timeless dan selalu dicari.
"Ketika sebuah tas telah memiliki popularitas dan menjadi ikon, maka secara alamiah, tas tersebut akan memiliki umur yang panjang," ujar Tiffany Hsu dari MyTheresa. "Namun mungkin saja produk tersebut perlu dihidupkan kembali."
Hal ini tentu saja terjadi pada beberapa tas tangan paling populer dalam beberapa tahun terakhir yang telah dirilis ulang. Contohnya adalah pertunjukan Fendi di New York September lalu, yang sepenuhnya dikhususkan untuk Baguette, atau kampanye tas Jackie 1961 dari Gucci baru-baru ini.
Beberapa 'It' bag terasa sangat inklusif terhadap era atau tren tertentu.
"Minat baru terhadap mode tahun ‘90-an telah menyebabkan lonjakan permintaan terhadap tas Saddle ikonis Dior dan Baguette dari Fendi. Keduanya merupakan gaya vintage yang telah mendapatkan kembali status tas 'It' mereka," jelas Fernandes Wong. "Dengan media sosial yang kini mendorong kebangkitan tren dari tahun 2000-an dan 2010-an, kita dapat mengharapkan Celine Luggage Tote dan Louis Vuitton dengan Speedy untuk kembali populer di masa mendatang."
Dalam hal ini, mungkin sulit untuk menilai apa yang akan benar-benar mencapai status tas 'It'. Beberapa tas mungkin melambung tinggi dalam popularitas, hanya untuk kemudian turun, tetapi muncul kembali beberapa dekade kemudian.
"Sebuah 'It' bag harus mencakup kombinasi dari berbagai faktor ini," Libby berpendapat. "Tas ini bisa sangat populer dan terasa relevan dengan gaya musiman, tetapi juga melampaui tren. Beberapa tas 'It' terbaik terasa sangat inklusif pada era atau tren tertentu, namun kemudian menjadi ikon di lemari Anda yang masih terasa relevan hingga saat ini."
Oleh karena itu, mungkin tidak mudah untuk menilai apakah sebuah tas telah menjadi ‘It’ bag, dan mungkin kita tidak dapat melabelkan apa pun dengan kata ini hingga beberapa dekade berlalu. Namun, jika desainnya sangat unik, dan laris manis di pasaran, kita dapat berasumsi bahwa tas tersebut sedang dalam perjalanan untuk mencapai label 'It' bag.
BACA JUGA:
11 Model Tas Ikonis Terkini yang Harus Anda Ketahui
Beberapa Tren Tas dari Runway Fashion Week yang Akan Marak Tahun Depan!
(Penulis: Amy De Klerk; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Celine Setiawan; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)