Dalam dunia whisky mewah, Glenfiddich kembali mencuri perhatian dengan peluncuran Grand Chateau, bagian terbaru dari Glenfiddich Grand Series. Whisky edisi terbatas ini merupakan simbol inovasi yang memadukan tradisi dan sentuhan seni modern. Dalam wawancara eksklusif Bazaar dengan Jyri Pylkkanen, Glenfiddich Regional Malts Brand Ambassador, terungkap cerita di balik keistimewaan Grand Chateau.
BACA JUGA: Mencicipi Whisky Pairing Dinner Bersama Chef Juna
Jyri memulai dengan menjelaskan apa yang membuat whisky ini berbeda. “Grand Chateau adalah whisky berusia 31 tahun yang mengalami proses finishing selama sembilan tahun di Bordeaux wine casks. Proses ini menciptakan karakter rasa yang kompleks dan mendalam, sesuatu yang jarang Anda temukan di dunia whisky,” katanya. Menurut Jyri, penggunaan cask anggur Bordeaux menghadirkan harmoni rasa antara manisnya buah-buahan matang, seperti cassis dan apel, dengan kehangatan rempah dan kayu panggang. “Hasil akhirnya adalah whisky dengan lapisan rasa yang kaya dan aroma yang benar-benar unik dan memikat,” tambahnya.
Tidak hanya dari segi rasa, Grand Chateau juga membawa elemen seni ke dalam setiap botolnya. Glenfiddich bekerja sama dengan André Saraiva, seniman Prancis ikonis yang terkenal dengan karakter khasnya, André menambahkan sentuhan kontemporer yang membuat desain packaging botol ini istimewa. Glenfiddich Grand Chateau ini hadir dalam dua edisi: Toile de Jouy, yang tersedia di Indonesia, dan Artist’s Edition, yang hanya dapat diperoleh melalui ballot internasional.
Sebagai whisky yang dirancang untuk dinikmati oleh para kolektor dan penikmat, Grand Chateau membawa cerita unik tentang dedikasi dan inovasi Glenfiddich. Jyri mengungkapkan bahwa proses pembuatan whisky ini sudah dimulai lebih dari satu dekade lalu. “Kami memulai eksperimen ini sepuluh tahun yang lalu, mencoba menggabungkan elemen tradisional Glenfiddich dengan sesuatu yang benar-benar baru. Hasilnya adalah whisky yang tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi melampauinya.”
Respon pasar terhadap Grand Chateau di Asia Tenggara terlihat sangat positif. Menurut Jyri, para konsumen kini semakin menghargai whisky sebagai pengalaman dan simbol gaya hidup. “Whisky ini adalah tentang kualitas, bukan kuantitas. Ini adalah langkah berikutnya bagi siapa saja yang ingin mengeksplorasi whisky dengan cara baru,” katanya. Dengan stok yang sangat terbatas, Grand Chateau telah menjadi barang koleksi yang diburu para kolektor.
Dalam wawancara ini, Jyri juga memberikan pandangannya tentang cara terbaik menikmati whisky. “Saya selalu merekomendasikan untuk menikmatinya murni terlebih dahulu, agar Anda benar-benar merasakan kompleksitasnya. Jika ingin pairing, saya sarankan mencoba dengan keju seperti manchego atau cheddar, atau bahkan dark chocolate,” ujarnya. Menurutnya, whisky ini adalah undangan untuk menjelajahi rasa tanpa aturan kaku.
Peluncuran Grand Chateau meneguhkan komitmen Glenfiddich untuk terus mendorong batas dalam dunia whisky. Dengan aroma vanila yang lembut, rasa caramelized cherries, dan desain artistik yang memukau, whisky ini melampaui status sebagai minuman biasa. Glenfiddich Grand Chateau, rilisan terbatas tersedia eksklusif di The Distillers Library, Bumi Pakubuwono, Jakarta.
“Whisky ini merupakan sebuah karya seni dan pengalaman. Setiap botol Grand Chateau adalah cerita tentang tradisi, inovasi, dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru,” tutup Jyri.
BACA JUGA: Menikmati Minuman Berkelas
Sesuaikah Jenis Alkohol Berikut dengan Zodiak Anda?
