Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Istana Buckingham Meminta Maaf Setelah Skandal Rasisme yang Terjadi di Acara Ratu Camilla

"Anda berasal dari bagian Afrika mana?" seorang pembantu utama bertanya kepada direktur amal Sistah Space, Ngozi Fulani.

Istana Buckingham Meminta Maaf Setelah Skandal Rasisme yang Terjadi di Acara Ratu Camilla
(Foto: Courtesy of Bazaar US)

Lady Susan Hussey, mantan tangan kanan Ratu Camilla dan ibu baptis dari Pangeran William, menyebabkan kegemparan tadi malam di resepsi Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak Perempuan. Dan sekarang, keluarga kerajaan meminta maaf atas tindakannya.

Baca juga: Ratu Camilla Mendobrak Tradisi Kerajaan dengan Menunjuk 6 Sahabatnya sebagai Queen’s Companions

Ngozi Fulani, direktur badan amal dari area London Timur bertajuk Sistah Space yang menghadiri acara Istana Buckingham sebagai tamu undangan Camilla mengungkapkan tadi malam bahwa ada percakapan mengganggu yang ia lakukan dengan Lady Susan (83 tahun)  saat bertemu.

"Saya merasakan perasaan campur aduk tentang kunjungan kemarin ke Istana Buckingham. 10 menit setelah tiba, seorang anggota staf, Lady SH mendekati saya dan menyampirkan rambut saya untuk melihat lencana nama saya," tulis Ngozi di Twitter, menambahkan dugaan transkripsi tentang bagaimana pembicaraan itu berlangsung.

Kasus rasisme yang terjadi di Istana Buckingham

Pada dasarnya, Ngozi mengatakan "Lady SH" berulang kali dan dengan agresif bertanya dari mana asalnya. Karena ia berkulit hitam, ia tampaknya menolak untuk menerima kenyataan bahwa ia juga orang Inggris dan lahir di Inggris Raya.

"Tidak, tapi dari mana asalmu, dari mana orang-orangmu berasal?" tanya Lady Susan. "Anda berasal dari Afrika bagian mana?"

Ngozi merenung, "Sungguh mengejutkan saya dan dua wanita lainnya sehingga kami tertegun hingga terdiam sementara. Saya hanya berdiri di tepi ruangan, tersenyum dan terlibat dalam percakapan sebentar dengan siapa yang berbicara kepada saya sampai saya bisa pergi."

Menyusul cuitan Ngozi, Istana Buckingham merilis pernyataan yang diperoleh Bazaar.com, meminta maaf atas insiden tersebut.

"Kami menangani insiden ini dengan sangat serius dan segera menyelidiki untuk mendapatkan rincian lengkap. Dalam hal ini, komentar yang tidak dapat diterima dan sangat disesalkan telah dibuat. Kami telah menghubungi Ngozi Fulani mengenai masalah ini, dan mengundangnya untuk membahas semua elemen dari pengalamannya secara pribadi jika ia bersedia," ujar juru bicara Istana Buckingham.

Meskipun mereka tidak menyebutkan nama Lady Susan dalam pernyataan itu, sumber kerajaan mengonfirmasi kepada sebuah media bahwa mantan anggota staf senior itu mengundurkan diri hari ini dari perannya sebagai pendamping Ratu Camilla. Seorang juru bicara Wales mengonfirmasi dalam pernyataan yang dibagikan kepada Bazaar.com bahwa staf yang bertanggung jawab atas insiden rasis tersebut tidak lagi berada di Istana.

"Sementara itu, individu yang bersangkutan ingin menyampaikan permintaan maafnya yang mendalam atas luka yang ditimbulkan dan telah turun dari peran kehormatannya dengan segera," lanjut pihak istana. "Semua anggota Household diingatkan tentang kebijakan keragaman dan inklusivitas yang harus mereka junjung tinggi setiap saat."

Juru bicara Pangeran William dan Putri Catherine, yang bersama pasangan itu di Boston menjelang hari pertama agenda kerja mereka untuk upacara Earthshot Prize juga membahas insiden tersebut.

"Akhirnya, saya ingin membahas kisah yang berkaitan dengan seorang tamu yang menghadiri resepsi di Istana Buckingham tadi malam," tutur juru bicara itu kepada wartawan hari ini. "Ini adalah masalah serius untuk Istana Buckingham, tetapi sebagai juru bicara Pangeran Wales, saya menghargai Anda semua di sini dan mengerti bahwa Anda ingin menanyakannya. Jadi izinkan saya menyampaikannya secara langsung. Saya sangat kecewa mendengar pengalaman para tamu di Istana Buckingham tadi malam. Jelas, saya tidak ada di sana, tetapi rasisme tidak memiliki tempat di antara masyarakat kita. Komentarnya tidak dapat diterima, dan memang benar bahwa individu tersebut telah turun dari jabatannya segera."

Sayangnya, ini bukan satu-satunya tuduhan rasisme di antara keluarga kerajaan dan staf yang pernah dilaporkan. Pangeran Harry dan Duchess Meghan terkenal menyinggung berbagai insiden rasisme yang ditujukan kepada putra mereka, Archie, dalam wawancara mereka dengan Oprah Winfrey tahun lalu.

Baca juga:

Ratu Camilla Mengunjungi Badan Amal Anak-anak untuk Menyumbangkan Boneka Paddington Bear

Pengunjuk Rasa Melemparkan Telur ke Raja Charles dan Ratu Camilla

(Penulis: Rosa Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of BAZAAR US)