Pengalaman Carys Mihardja, seorang pelajar 16 tahun yang menghadiri sebuah acara peringatan Hari Down Syndrome Sedunia, bertemu dengan anak-anak down syndrome beserta keluarga mereka menjadi inspirasi Carys untuk mendirikan Carys Care, sebuah yayasan sosial yang berdiri pada tahun 2018. Sebuah yayasan yang memperjuangkan akhir dari stigma masyarakat terhadapa anak dan remaja yang berkebutuhan khusus, secara spesifik down syndrome.
Yayasan yang bekerjsama dengan yayasan Persatuan Orang Tua Dengan Down Syndrome Indonesia (POTADS) untuk menjadi ruang bagi anak-anak dengan down syndrome untuk mengasah kreativitas mereka melalui pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan di Rumah Ceria Down Syndrome, Jakarta Selatan.
Dengan misi utama untuk menghapus stigma yang melekat pada anak-anak maupun remaja berkebutuhan khusus, Carys Care memiliki program utama yaitu mempertunjukkan bakat istimewa dari anak-anak binaan yayasan tersebut dalam berbagai bentuk seperti lukisan dan kreasi cinderamata seperti dompet, tas, masker wajah, dan berbagai barang lainnya yang dapat digunakan untuk melengkapi gaya hidup sehari-hari.
Carys Mihardja mengungkapkan bahwa pengalamannya mengikuti acara peringatan Hari Down Syndrome Sedunia mendorongnya untuk membangun sebuah usaha dan komitmen untuk mengakhir stigma pada anak-anak down syndrome, “Saya memulai usaha saya ini dengan penuh keseriusan, komitmen, dan dengan sepenuh hati saya menjalankannya. Impian saya, agar tercipta perubahan positif untuk komunitas down syndrome sehingga tercipta dunia yang penuh dengan toleransi dalam menerima perbedaan.”
Hasil tidak akan mengkhianati kerja keras yang telah ia lakukan. Sebab, berkat dedikasinya terhadap Carys Care, Carys berhasil terpilih sebagai penerima penghargaan Asia Pacific Economic Cooperation’s Business Efficiency dan Success Target atau APEC BEST Awards 2020 untuk kategori Social Impact in Society yang diumumkan pada 13 November 2020 secara virtual oleh Ketua Tim Proyek APEC BEST Awards 2020. Irina Saltykova, Ph.D.
Carys menjadi kontestan termuda tahun yang mewakili Indonesia dan bersaing dengan peserta dewasa dari berbagai negara Asia Pasifik meliputi Taipei, Jepang, Malaysia, Filipina, Rusia, dan Singapura. Kemenangan Carys pun mendapatkan banyak apresiasi, salah satunya dari Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmavati, “Carys benar-benar menginspirasi generasi muda, bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia untuk menyadari dan menggali potensi kewirausahaan sejak usia muda, dengan menjalankan usaha yang juga mempromosikan keberlanjutan kepedulian sosial.”
(Penulis: Vanessa Masli)
