Kita sering kali terpapar dengan promo-promo skincare yang menggiurkan sampai menjanjikan beragam solusi untuk masalah kulit yang sedang dialami. Serum wajah untuk mengatasi penuaan dini, pelembap yang menjanjikan hidrasi sepanjang hari, tabir surya yang mampu melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari langsung, dan krim-krim wajah lain yang menawarkan solusi bebas jerawat, mengurangi bintik hitam, menghilangkan mata panda, mencerahkan, hingga mengencangkan wajah.
Tentu ini hal yang wajar. Penggunaan perawatan kulit wajah memang bertujuan untuk merawat kulit agar tetap sehat, cerah, dan terhidrasi. Namun, tidak semua produk cocok untuk setiap orang. Kandungan dalam skincare yang seharusnya memberi manfaat justru bisa menimbulkan iritasi jika kulit tidak cocok atau jika cara pemakaiannya kurang tepat.
Reaksi ini umum terjadi, terutama pada orang dengan kulit sensitif, memiliki riwayat alergi, atau yang baru mencoba bahan aktif seperti retinol, AHA BHA, atau vitamin C. Untuk itu, penting memahami ciri-ciri iritasi, berapa lama tanda ketidakcocokan biasanya muncul, serta cara mengatasinya.
Berapa Lama Mengetahui Skincare Cocok Atau Tidak di Kulit?
Setiap orang mengalami waktu adaptasi yang berbeda ketika mencoba produk perawatan baru. Namun secara umum, ada patokan waktu yang bisa dijadikan acuan:
1. Tanda Ketidakcocokan Cepat (1-3 hari)
Jika kulit sangat sensitif atau produk mengandung bahan yang keras, tanda iritasi dapat muncul dalam beberapa jam hingga 3 hari. Reaksi cepat biasanya meliputi kemerahan, sensasi panas atau terbakar, gatal atau perih, muncul bintik-bintik kecil mirip biang keringat, dan kulit mengelupas dalam periode waktu yang panjang. Reaksi seperti ini menunjukkan bahwa produk tersebut kurang cocok atau kadarnya terlalu kuat untuk kulit Anda.
2. Purging (1-6 minggu)
Purging adalah kondisi di mana kulit "membuang" sel-sel kulit mati lebih cepat akibat penggunaan bahan aktif seperti AHA BHA, retinoid, atau vitamin C. Biasanya berlangsung 4-6 minggu. Ciri purging biasanya berupa jerawat muncul di area yang biasa berjerawat, tekstur kulit terasa kasar pada awalnya dan tidak disertai rasa panas, perih berlebihan, atau sensasi gatal yang intens. Jika jerawat muncul di area yang tidak pernah berjerawat sebelumnya, bisa jadi itu bukan purging, melainkan tanda iritasi atau alergi.
3. Adaptasi yang Normal (1-2 minggu)
Untuk produk yang melembapkan atau perawatan dasar seperti pelembap dan pembersih wajah, biasanya kulit membutuhkan 1-2 minggu untuk beradaptasi. Selama masa ini kulit dapat sedikit terasa kering atau ketarik, namun tidak menimbulkan rasa sakit atau ruam.
Ciri-ciri Muka Iritasi Karena Skincare
Agar tidak salah menilai, Anda perlu mengenali tanda-tanda paling umum.
Berikut ciri-ciri muka iritasi karena skincare:
1. Kemerahan
Ini adalah tanda paling sering muncul. Kulit tampak memerah pada area tertentu atau merata di seluruh wajah, terutama di pipi, hidung, dan dagu. Kemerahan biasanya juga diikuti rasa panas, apalagi bila berlangsung lama.
2. Kulit Terasa Panas atau Terbakar
Jika setelah memakai skincare kulit terasa panas seperti terbakar atau menyengat kuat, itu tanda kuat bahwa kulit tidak menerima bahan dalam produk tersebut. Anda perlu mengecek kembali apakah Anda alergi terhadap kandungan-kandungan yang terdapat pada produk tersebut.
3. Gatal dan Sensasi Menyengat
Rasa gatal yang intens yang membuat ingin terus menggaruk merupakan indikasi iritasi. Sensasi menyengat yang berlangsung lebih dari 10-15 detik juga patut diwaspadai.
4. Kulit Mengelupas Berlebihan
Meskipun beberapa bahan aktif memang menyebabkan eksfoliasi, namun jika kulit sampai terkelupas parah, pecah-pecah, atau terasa kencang hingga sakit, itu sudah termasuk dalam indikasi Anda terkena iritasi.
5. Muncul Ruam Kecil
Bintik-bintik mirip biang keringat atau ruam bertekstur muncul sebagai reaksi alergi ringan atau dermatitis kontak.
6. Jerawat Muncul di Area yang Tidak Biasa
Jika selama ini jerawat tidak pernah muncul di dahi, tetapi setelah memakai produk tertentu jerawat muncul di sana, itu bisa menjadi tanda ketidakcocokan.
7. Kulit Terasa Sangat Kering atau Dehidrasi
Penggunaan bahan aktif yang terlalu keras dapat merusak skin barrier dan menyebabkan kulit menjadi sangat kering, terasa ketarik, dan tidak nyaman.
Jika dua atau lebih gejala ini muncul sekaligus, besar kemungkinan itu adalah iritasi dan Anda perlu memeriksakan ke dokter sehingga mendapat panduan dan saran penggunaan skincare yang lebih tepat.
Berapa Lama Iritasi Wajah Bisa Hilang?
Lama pemulihan kulit yang iritasi biasanya tergantung tingkat keparahan iritasi dan kondisi skin barrier. Berikut gambaran waktu pemulihan yang umum:
1. Iritasi Ringan (1-3 hari)
Biasanya hanya berupa kemerahan atau sedikit gatal. Jika produk dihentikan, kulit bisa pulih dengan cepat.
2. Iritasi Sedang (3-7 hari)
Meliputi kemerahan, kulit kering atau mengelupas, dan sensasi panas yang berlangsung beberapa hari.
3. Iritasi Berat (1-3 minggu)
Jika skin barrier sudah rusak, pemulihan bisa berlangsung lama. Kulit mungkin sangat kering, memerah, perih, atau bahkan timbul dermatitis kontak.
Jika kulit tidak membaik setelah 7-10 hari, atau justru semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapat penanganan dan perawatan yang tepat.
Cara Mengatasi Muka Iritasi Karena Skincare
Segera melakukan penanganan sangat penting agar kulit tidak semakin rusak. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Hentikan Pemakaian Produk
Ini langkah pertama yang paling penting. Hentikan semua pemakaian produk atau bahan aktif yang Anda curigai menjadi penyebab iritasi. Kembali ke basic skincare yang biasa Anda gunakan sehari-hari sampai kulit pulih.
2. Gunakan Produk yang Menenangkan
Pilih produk perawatan dengan kandungan lembut yang membantu menenangkan kulit, misalnya lidah buaya, Centella asiatica, chamomile, mugwort, panthenol, allantoin, atau niacinamide dosis rendah (maksimal 2-4%). Hindari produk yang mengandung alkohol, parfum kuat, atau essential oil.
3. Jaga Skin Barrier dengan Moisturizer Tebal
Gunakan pelembap dengan tekstur tebal yang mengandung ceramide, squalane, hyaluronic acid, glycerin dan shea butter. Menggunakan pelembap yang cukup membantu mempercepat regenerasi kulit.
4. Hindari Bahan Aktif Sementara
Hentikan penggunaan produk perawatan yang mengandung retinol, AHA/BHA, vitamin C, benzoyl peroxide dan produk perawatan yang bertujuan untuk eksfoliasi. Tunggu hingga kulit benar-benar membaik sebelum memulai kembali dengan frekuensi yang lebih rendah.
5. Kompres Dingin Jika Kulit Terasa Panas
Gunakan handuk lembut yang direndam air dingin, lalu tempelkan 5-10 menit. Ini membantu meredakan kemerahan, sensasi terbakar, dan memberi efek menenangkan pada kulit wajah.
6. Jangan Menggaruk atau Mengelupas Kulit
Menggaruk area iritasi hanya akan memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko infeksi.
7. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari
Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30. Hindari panas matahari langsung karena dapat memperparah kemerahan.
Tips Mencegah Iritasi Skincare di Masa Mendatang
Agar tidak terulang, ada cara-cara yang bisa Anda ikuti untuk mencegah iritasi. Berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Lakukan Patch Test
Oleskan sedikit produk di area rahang atau belakang telinga. Tunggu 24-48 jam.
- Mulai dengan Frekuensi Rendah
Untuk bahan aktif:
- Retinol: mulai 1-2 kali seminggu
- AHA/BHA: 1-2 kali seminggu
- Vitamin C: mulai dengan konsentrasi rendah (5-10%)
- Jangan Campur Banyak Produk Baru
Perkenalkan produk satu per satu selama 5-7 hari.
- Pilih Produk Sesuai Jenis Kulit
Hindari produk terlalu keras jika memiliki kulit sensitif. Biasakan menggunakan produk perawatan sesuai dengan jenis kulit Anda.
Menggunakan produk perawatan wajah dengan berbagai manfaat yang ditawarkan tidak serta merta menjadi solusi masalah kulit. Anda perlu teliti membaca kandungan yang ada di dalamnya, mengecek apakah Anda alergi terhadap kandungan-kandungan ini, atau bahkan mengkonsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan arahan penggunaan yang tepat.
