Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kunci Sukses Diet: Buah yang Banyak Mengandung Serat

Simak beberapa rekomendasi buah yang banyak mengandung serat, masukkan ke dalam menu harian, dan rayakan suksesnya program diet Anda.

Kunci Sukses Diet: Buah yang Banyak Mengandung Serat
Courtesy of Daria Liudnaya, pexels

Serat merupakan salah satu komponen penting dalam makanan yang seringkali terabaikan. Padahal, nutrisi ini memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, mengontrol kadar gula darah, hingga membantu menjaga berat badan ideal. Salah satu sumber serat terbaik berasal dari buah-buahan. Selain rasanya yang menyegarkan, buah kaya serat juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh.

Untuk menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan jangka panjang, memahami jumlah kebutuhan serat harian dan memilih jenis buah yang tepat adalah langkah penting. 

Jumlah Kebutuhan Asupan Serat Harian

Kebutuhan serat harian setiap orang berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas. Namun, World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI memiliki panduan umum dan merekomendasikan:

  • Pria dewasa: sekitar 30-38 gram per hari
  • Perempuan dewasa: sekitar 25-30 gram per hari
  • Anak-anak dan remaja: antara 15-25 gram per hari, tergantung usia dan kebutuhan kalori harian

Sayangnya, survei menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi serat masyarakat Indonesia masih jauh di bawah angka tersebut, yakni hanya sekitar 10-15 gram per hari. Kekurangan asupan serat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sembelit, kadar kolesterol tinggi, hingga meningkatnya risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Untuk mencapai kebutuhan tersebut, disarankan agar setiap orang mengonsumsi berbagai sumber serat, terutama dari buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Namun, buah menjadi pilihan yang paling praktis karena mudah diperoleh, bisa dikonsumsi mentah, dan memiliki rasa yang menyenangkan.

Manfaat Buah Berserat Tinggi untuk Kesehatan

Mengonsumsi buah yang kaya serat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh. Berikut ini adalah sederet manfaat buah berserat tinggi yang bisa Anda nikmati untuk kesehatan:

1. Melancarkan Pencernaan

Serat membantu meningkatkan volume dan kelembutan feses sehingga proses buang air besar menjadi lebih lancar. Jenis serat tidak larut, seperti yang terdapat pada kulit apel dan pir, berfungsi sebagai “sapu alami” yang membersihkan saluran pencernaan dan mencegah sembelit.

2. Menurunkan Kadar Kolesterol

Serat larut, terutama pektin yang banyak terdapat pada buah seperti apel, jeruk, dan jambu biji, mampu mengikat kolesterol jahat (LDL) di dalam usus dan mengeluarkannya dari tubuh. Dengan demikian, risiko penyakit jantung koroner dapat ditekan secara alami.

3. Menstabilkan Gula Darah

Serat memperlambat proses penyerapan gula di dalam darah, sehingga kadar glukosa tidak naik secara tiba-tiba setelah makan. Ini sangat penting terutama bagi para penderita diabetes atau mereka yang ingin mencegah resistensi insulin.

4. Membantu Mengontrol Berat Badan

Buah berserat tinggi umumnya rendah kalori tetapi memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membantu mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan, sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalani program diet.

5. Menjaga Kesehatan Usus

Serat berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik akan meningkatkan sistem imun sehingga seseorang tidak mudah sakit dan membantu memperbaiki metabolisme tubuh.

6. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Riset menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi buah dan makanan tinggi serat memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, obesitas, dan kanker usus besar. Antioksidan alami dalam buah juga membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini dan penyakit degeneratif.

Berikut adalah daftar buah yang banyak mengandung serat tinggi:

1. Apel

Courtesy of Freepik

Apel memiliki kandungan serat sekitar 4,4 gram per 100 gram. Apel juga mengandung pektin, yaitu jenis serat larut air yang membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga keseimbangan gula darah. Konsumsilah apel beserta kulitnya karena sebagian besar serat justru terdapat pada bagian kulit.

2. Pisang

Courtesy of Freepik

Pisang juga sangat direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam menu Anda karena memiliki kandungan serat sekitar 2,6 gram per 100 gram. Selain kaya serat, pisang mengandung prebiotik alami berupa inulin yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Pisang juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi seperti kalsium.

3. Pir

Courtesy of Freepik

Buah yang memiliki kandungan serat sekitar 3,1 gram per 100 gram ini juga memiliki kadar air tinggi yang juga mengandung serat tidak larut cukup banyak. Kombinasi ini membantu melancarkan pencernaan dan menghidrasi tubuh.

4. Alpukat

Courtesy of Freepik

Buah ini sangat populer untuk mendukung program diet Anda karena mengandung serat sekitar 6,7 gram per 100 gram. Alpukat tidak hanya kaya serat tetapi juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung. Kombinasi serat dan lemak sehat menjadikannya buah ini banyak dipilih dalam menu diet maupun dikonsumsi sehari-hari. Untuk menghindari gula berlebih, konsumsilah alpukat tanpa pemanis atau cukup dengan madu untuk menambah cita rasa.

5. Raspberry

Courtesy of Freepik

Bentuknya kecil namun memiliki kandungan serat tidak kalah dengan alpukat, yaitu sekitar 6,5 gram per 100 gram. Meskipun tidak sepopuler buah tropis, raspberry memiliki salah satu kandungan serat tertinggi di antara semua buah, serta antioksidan kuat seperti flavonoid yang membantu melawan peradangan. Buah ini dapat Anda campurkan pada salad atau dikonsumsi bersama yoghurt.

6. Jeruk

Courtesy of Freepik

Rasanya yang asam-manis menandakan bahwa jeruk kaya dengan vitamin C. Kandungan seratnya sekitar 2,4 gram per 100 gram mengandung pektin yang baik untuk membantu menurunkan kolesterol dan menjaga gula darah tetap stabil.

7. Kiwi

Courtesy of Freepik

Kiwi juga bisa menjadi pilihan buah di menu Anda karena mengandung serat sekitar 3,0 gram per 100 gram. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kiwi secara rutin dapat memperbaiki pola buang air besar tanpa efek samping.

Tips Konsumsi Buah Berserat Tinggi

Agar manfaat serat dari buah dapat diperoleh secara optimal, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Konsumsi Buah dalam Bentuk Utuh
    Mengonsumsi buah secara utuh jauh lebih baik dibandingkan dalam bentuk jus. Buah lebih baik dikunyah langsung karena prosesnya membantu penyerapan nutrisi lebih sempurna, menstimulasi produksi enzim pencernaan seperti amilase, dan mempertahankan serat utuh yang membuat kenyang lebih lama. Proses jus juga memecah gula buah menjadi fruktosa yang lebih cepat diserap tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko lonjakan gula darah, terutama jika ditambah pemanis tambahan seperti gula atau kental manis.
  • Variasikan Jenis Buah
    Setiap buah memiliki jenis dan jumlah serat yang berbeda. Kombinasikan berbagai buah setiap hari agar asupan serat dan mikronutrisi lebih seimbang.
  • Penuhi Kebutuhan Cairan
    Saat meningkatkan asupan serat, pastikan kamu juga cukup minum air putih. Kekurangan cairan dapat menyebabkan sembelit karena serat membutuhkan air untuk bekerja secara efektif dalam proses pencernaan.
  • Konsumsi Secara Bertahap
    Jika belum terbiasa dengan makanan tinggi serat, tingkatkan porsi secara perlahan agar tubuh dapat menyesuaikan dan mencegah gangguan perut seperti kembung.

Buah-buahan bukan hanya sumber vitamin dan mineral, tetapi juga penyumbang serat alami yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Mengonsumsi buah berserat tinggi secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, menstabilkan gula darah, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan memenuhi kebutuhan serat harian melalui variasi buah, gaya hidup sehat menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Mulailah hari dengan satu buah apel atau camilan siang dengan potongan alpukat. Langkah kecil ini bisa memberikan perubahan besar untuk kesehatan jangka panjang.

(Edited by SS)