Didirikan di Cologne pada tahun 1898, kini Rimowa sudah menjadi salah satu rumah klasik untuk koper bergengsi. Label asal Jerman ini terkenal dengan desain ikonis dengan keunggulannya. Sebuah tolok ukur industri untuk keahlian dan inovasi negeri Jerman, Rimowa terus berusaha untuk menginspirasi para pelancong yang canggih untuk menemukan jutaan cakrawala baru.
Koper aluminium khas Rimowa telah menjadi lambang budaya perjalanan mewah saat ini, beberapa koper pertama yang diproduksi oleh pabrik tidak selalu terlihat seperti sekarang. Bahkan koper pertama Rimowa justru terbuat dari kayu, dan menjadi pilihan para penjelajah dunia di tahun 1920-an.
Kali ini, Bazaar akan mengulik beberapa fakta dan sejarah dari brand asal Jerman yang memiliki latar belakang unik penuh inspirasi.
SEJARAH
Sejak didirikan oleh Paul Morszeck pada tahun 1898, Rimowa telah memupuk semangat kepeloporan yang terlihat dalam setiap koper yang dibuat. Mewarisi pendekatan visioner ayahnya, Richard Morszeck, terinspirasi untuk menemukan aluminium beralur sebagai bahan ringan yang ideal untuk koper Rimowa.
Sebuah desain klasik lahir dengan kecerdasan dan keberanian yang sama seperti ayah dan kakeknya, pemilik generasi ketiga, Dieter Morszeck, membuka jalan bagi kesuksesan Rimowa. Berkat fokusnya pada teknologi tercanggih, kualitas tanpa kompromi dan desain yang tak lekang oleh waktu.
Rimowa berasal dari dua huruf pertama Richard dan Morszeck, dengan tambahan Warenzeichen yang diterjemahkan menjadi 'merek dagang' dalam bahasa Jerman.
Pada tahun 1930-an, pabrik asli dan seluruh isinya terbakar, habis tidak tersisa kecuali aluminium. Uniknya, Rimowa justru berkembang pesat sejak peristiwa tersebut. Saat itulah revolusi dimulai, karena ini memberikan inspirasi untuk koper aluminium ikonis Rimowa. Perusahaan yang berbasis di Jerman memulai produksi koper ringan yang terbuat dari aluminium pada tahun 1937.
Pada tahun 1950, peluncuran lini aluminium baru dengan struktur beralur yang khas menegaskan kepopuleran model Rimowa, menjadi simbol budaya perjalanan kelas atas yang masih kita kenal sampai sekarang. Terlebih lagi, karena dimiliki oleh grup LVMH (Louis Vuitton Moët Hennessy).
Pada tahun 1976 sebuah inovasi baru lahir dengan pengembangan bagasi tahan air pertama untuk kamera, yang melindungi peralatan rapuh dari air dan kelembaban, cukup menarik dan sangat maju. Pada tahun 2017, generasi baru model Topas beralur diluncurkan, tonggak tambahan untuk koper aluminium ikonis Rimowa.
ICON
Rimowa mengatakan bahwa aluminium memiliki Persönlichkeit, atau dalam bahasa Indonesia, kepribadian. Sama seperti Anda, seiring bertambahnya usia, koper ini pun berkembang. Ini adalah bahan yang mencerminkan karakter para penggunanya, termasuk catatan perjalanan pribadi. Dirancang di Jerman, koper ini telah merekam kehidupan dan sejarah di Cologne.
INSPIRASI
Selain keberanian dan rasa ingin tahu, setiap ide yang dirintis juga memiliki hubungan erat dengan sumber inspirasinya sendiri. Salah satu inspirasi Rimowa adalah Junkers F13 yang legendaris – pesawat penumpang berbahan logam pertama di dunia. Simbol untuk era baru perjalanan, dibangun setelah perang dunia pertama oleh insinyur visioner Hugo Junkers pada tahun 1919. Bukan hanya aluminium ringan dengan desain alur ikonisnya yang menginspirasi Rimowa, tetapi pada saat yang sama warisan Hugo Junkers untuk menyatukan orang dari berbagai negara juga terus berlanjut. Itulah yang menjadi inspirasi bagi Rimowa.
Sekarang tepat 124 tahun sejak bisnis kecil yang dijalankan oleh keluarga di Cologne, Rimowa telah berkembang menjadi salah satu merek koper yang paling menonjol dan digemari seluruh dunia. Baru-baru ini, perusahaan tersebut baru saja mengeluarkan kampanye terbarunya bertajuk “The Art Of German Engineering” yang mengungkapkan orisinalitas Rimowa. Baca lebih lengkap di sini.
Created for Rimowa Indonesia by Harper's Bazaar Indonesia
Penulis: Diah Pithaloka; Foto: Courtesy of Rimowa, LVMH
- Tag:
- Rimowa
- Koper
- Travelling