Its that time of the year again! Bagi kebanyakan orang, ini momen-momen yang ditunggu–tunggu, liburan akhir tahun yang biasanya direncanakan berbulan-bulan akhirnya tiba juga. Saya juga senang melihat perkembangan tren turis Indonesia yang makin eksperimental dan bepergian ke destinasi – destinasi eksotik dan anti mainstream.
Namun, di balik itu, bagi sebagian orang yang mengalami “fear of flying”, its also the most frightening time of the year. Bayangan akan terperangkap di dalam pesawat selama berjam-jam perjalanan (apalagi if its long haul flight) must be really daunting and intimidating for them.
Let me tell you something calming from statistic, risiko Anda mengalami kematian di perjalanan itu lebih tinggi saat berada di dalam mobil ke bandara dibanding pada saat di pesawat itu sendiri. So, nothing to be worried at, pastikan saja Anda well prepared sebelum perjalanan, lalu baca tip dari saya untuk Anda yang takut bepergian dengan pesawat terbang:
1. Jangan berkemas di waktu mepet
Packing jauh-jauh hari, untuk memastikan tidak ada barang esensial yang tertinggal, dan memberikan Anda ease of mind. Untuk rule of thumb kapan sebaiknya Anda mulai packing, hitung mundur hari dari berapa lama Anda akan berangkat, and mark in your calendar! (Contoh: bila Anda akan pergi untuk 10 hari, pastikan Anda sudah siap 10 hari sebelumnya).
Packing pada saat last minute, apalagi menyadari ada sesuatu yang tertinggal pada saat perjalanan ke airport, akan memberikan anxiety yang unnecessary kepada Anda sebelum terbang.
2. Berangkat ke airport lebih awal
Its always a good idea untuk berangkat lebih awal ke airport (apalagi kondisi traffic dan airport saat musim liburan pasti luar biasa padat). Saat tiba lebih awal, Anda bisa menenangkan diri terlebih dahulu and familiarize yourself with the airport.
Datang terlambat apalagi mepet-mepet waktu keberangkatan dijamin akan membuat jantung Anda berdegup kencang, which i can guarantee your fear of flying akan terasa lebih akut.
3. Pilih penerbangan malam
Selalu pilih penerbangan malam hari atau dini hari, agar bisa membuat Anda lebih mudah untuk terlelap secara natural tanpa bantuan pil tidur. Walaupun mengonsumsi pil tidur atau obat anti mabuk juga bisa menjadi salah satu solusi agar membuat anda tenang selama perjalanan, just make sure obat – obat tersebut dikonsumsi setelah pesawat take off, untuk keselamatan Anda.
Keuntungan lain untuk penerbangan malam hari adalah dikarenakan gelap, Anda tidak perlu melihat ke daratan bila “terpaksa” duduk di window seat.
4. Pilih pesawat yang lebih besar
Bila Anda memiliki opsi, selalu pilih pesawat yang lebih besar (Anda bisa cek jenis pesawat untuk flight Anda melalui aplikasi Flight Radar 24 atau Expert Flyer), dikarenakan desain yang lebih stabil untuk goncangan dan cuaca buruk.
Sebagai contoh, Airbus A380 memiliki mesin pesawat yang sangat tenang, selain itu, proses take off dan landing juga relative lebih mulus dibandingkan pesawat-pesawat yang lebih kecil.
Dijamin Anda akan lebih tidak merasakan goncangan atau goyangan di dalam nya. Terbukti juga melalui statistik, bahwa jenis pesawat yang lebih besar lebih jarang mengalami kecelakaan.
5. Posisi duduk di lorong
Keuntungan lain dengan pesawat besar adalah lebih banyak kemungkinan Anda mendapat aisle seat, dan bukan window seat (jadi Anda tidak perlu melihat jendela pesawat, yang dijamin membuat anxiety lebih tinggi). Usahakan juga untuk mendapat seat sejauh mungkin dari mesin pesawat (agar bunyi yang ditimbulkan tidak membuat Anda lebih tegang).
6. Pakai earphone
Untuk mengurangi exposure dari bunyi mesin pesawat, Anda bisa consider menggunakan earphone atau headset, pastikan untuk tidak menggunakannya di saat-saat kritis yang dikenal dengan critical 11, yaitu 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing, menurut statistik, mayoritas kecelakaan pesawat fatal terjadi pada periode ini.
7. Perjalanan panjang, hindari budget air
Saya juga menyarankan untuk naik flight non budget air bila memang perjalanan cukup panjang. Cabin crew dari penerbangan premium lebih terlatih untuk menangani penumpang-penumpang yang mengalami kondisi fear of flying.
Belum lagi dengan fasilitas-fasilitas inflight entertainment (hibur dan tenangkan diri Anda dengan menonton film favorit atau mendengar musik kesukaan). Belum lagi pilihan comfort food yang bisa Anda minta ke cabin crew, seperti teh hangat (please hindari kopi, karena kafeinnya bisa membuat jantung Anda berdegup lebih kencang), red wine (untuk membantu Anda tidur), atau juga pilihan comfort food (seperti es krim atau coklat, once in a while, please make your guilty pleasure useful).
8. Sedia aromaterapi!
Anda juga bisa membawa aromatherapy favorit ke pesawat, untuk menenangkan selama perjalanan. Ada beberapa aromatherapy favorit saya yang mungkin bisa membantu menenangkan Anda, seperti bergamot, mint, tea tree, dan lavender.
9. Cari benda untuk 'diremas'
Bila traveling dengan orang kesayangan, pegang tangan atau peluk mereka untuk menekan level anxiety. Bila kebetulan solo traveling, bawa bola karet atau stress ball yang banyak dijual di toko mainan anak-anak, untuk Anda remas-remas bila memang anxiety timbul.
10. Kurangi minum
Kurangi minum air sebelum masuk ke pesawat. Ketika mengalami ketegangan, sangat natural untuk seseorang minum berkali-kali (yang sebenarnya akan mengganggu bila ujungnya mereka berkali-kali ke toilet, dan meningkatkan anxiety).
Hindari juga makanan-makanan pedas atau yang potensial menyebabkan Anda mules di pesawat (nothing worse to have stomach issue di dalam pesawat, apalagi saat long haul flights).
11. Antisipiasi ke toilet
When nervous, you have higher tendency to go back and forth to toilet, saran saya adalah lakukan sebelum boarding, jadi pada saat duduk di pesawat, Anda sudah tenang dan tidak panik lagi.
Again, esensi Anda berlibur adalah untuk refreshing dari kehidupan yang hectic, bukan malah membuat Anda stres. Nikmati perjalanan Anda di “the most wonderful time of the year”, and please, enjoy your flight, ke manapun Anda terbang.
(Foto: ightfieldstudios@123rf)
- Tag:
- Pesawat