Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Segera Rengkuh Dunia Gantikan Millennial, Bagaimana Karakteristik Generasi Z?

Memahami karakter tiap generasi memang tak mudah. Apalagi jika kita harus bersinggungan dengan mereka Setiap hari. Berikut cara memahami Generasi Z sebagai generasi pengganti Millennial sebentar lagi. Ya, mereka akan rule the world dalam waktu Dekat. Sudah siap?

Segera Rengkuh Dunia Gantikan Millennial, Bagaimana Karakteristik Generasi Z?
Courtesy of Pexels/Polina Tankilevitch

Tahun depan, Generasi Z (Zoomers) mulai memasuki usia dewasa. Mereka hadir dengan membawa serangkaian karakteristik, nilai, dan perilaku unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Lahir antara tahun 1997 dan 2012, para digital native ini tumbuh dalam dunia yang didominasi oleh teknologi, media sosial, dan perubahan super cepat. Oleh sebab itu, artikel ini pun ditulis untuk mengeksplorasi karakteristik utama Generasi Z, bagaimana mereka berbeda dari generasi-generasi sebelumnya, dan bagaimana mereka pada akhirnya dapat memengaruhi masyarakat, tempat kerja, dan sistem ekonomi secara keseluruhan.

Generasi digital yang tumbuh bersama teknologi

Generasi Z tidak pernah mengenal dunia tanpa internet atau smartphone. Mereka sangat mahir dengan teknologi dan juga platform digital sehingga mereka pun sungguh piawai menggunakannya untuk komunikasi, ekspresi diri, dan juga mencari hiburan. Media sosial memainkan peran sentral dalam kehidupan mereka. Tidak hanya untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga tetapi juga untuk mengikuti tren, mengonsumsi berita, dan juga untuk melibatkan diri dalam aktivisme.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Sementara Generasi Milenial yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996 menyaksikan perkembangan internet sekaligus tumbuh selama ekspansinya, Generasi Z justru lahir dalam dunia yang sudah terdigitalisasi sepenuhnya. Hal ini lah yang kemudian membuat mereka jadi lebih nyaman dan terintegrasi dengan teknologi sejak usia muda bahkan sangat dini pada usia balita, dibandingkan dengan generasi Milenial yang mengalami transisi lebih bertahap ke era digital.

Sosial dan Inklusif

Keanekaragaman dan inklusi adalah nilai fundamental bagi Generasi Z. Mereka memperjuangkan isu-isu keadilan sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan juga kesetaraan ras. Generasi ini lebih mungkin mendukung sejumlah jenama dan perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai mereka dan menunjukkan komitmen terhadap praktik etis. Kesadaran sosial mereka meluas ke kehidupan pribadi di mana mereka memprioritaskan inklusi dan rasa hormat untuk semua individu.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Meskipun Generasi X yang lahir pada tahun 1965 hingga 1980 dan Milenial juga menghargai keanekaragaman dan keadilan sosial, namun Generasi Z telah membawa nilai-nilai ini ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka lebih vokal dan aktif dalam memperjuangkan perubahan sehingga sering menggunakan media sosial sebagai platform untuk aktivisme mereka. Tingkat keterlibatan dan advokasi yang tinggi inilah yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.

Pendekatan baru terhadap pendidikan

Courtesy of Pexels/RDNE Stock Project

Metode pendidikan tradisional ditantang oleh preferensi generasi Z untuk pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan personal. Mereka menghargai keterampilan praktis dan pembelajaran langsung sehingga mereka pun lebih sering beralih ke sumber daya online, tutorial, dan juga kursus untuk pendidikan mandiri yang dirasa lebih menguntungkan daripada belajar di sekolah biasa. Perubahan ini memiliki implikasi signifikan bagi institusi pendidikan yang harus terus beradaptasi tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dari generasi ini.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Baby Boomers (lahir 1946-1964) dan Generasi X biasanya menghargai pendidikan dan jalur karier tradisional. Di samping itu, Milenial mulai mendorong inovasi dalam pendidikan. Namun, Generasi Z telah sepenuhnya mengadopsi pembelajaran online dan model pendidikan alternatif dengan mencari pengetahuan dengan cara yang lebih non-tradisional dibandingkan generasi sebelumnya. Terlebih setelah COVID terjadi di mana segalanya sangat bergantung pada aktivitas online. Generasi Z pun dengan sangat cepat beradaptasi. Berbeda dari generasi-generasi sebelumnya yang masih perlu meraba terutama Baby Boomers yang gap nya dengan teknologi memang kelewat besar.

Semangat kewirausahaan

Banyak kaum muda dalam kelompok ini tertarik untuk memulai bisnis mereka sendiri atau mengejar usaha sampingan yang berpenghasilan nyata. Mereka memanfaatkan platform digital untuk meluncurkan dan mengembangkan usaha sembari menghargai kemandirian dan kebebasan kreatif dalam karier mereka. Semangat kewirausahaan ini kemudian membentuk gelombang baru dalam inovasi dan aktivitas ekonomi yang mengubah sistem dunia secara langsung maupun tak langsung.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Sementara Generasi X dan Milenial juga menunjukkan kecenderungan kewirausahaan, namun pendekatan Generasi Z sangat dipengaruhi oleh alat digital dan media sosial. Mereka lebih mungkin memanfaatkan platform online untuk usaha sehingga proses pengembangan bisnis akan lebih mudah diakses dan bersifat dinamis.

Kesadaran Kesehatan Mental

Generasi Z secara terbuka membahas masalah kesehatan mental dan memprioritaskan perawatan diri. Generasi ini menggunakan aplikasi dan sumber daya online untuk mengelola kesehatan mental mereka dan secara aktif mencari komunitas yang memberikan dukungan dan pemahaman terhadap apa yang sedang mereka hadapi.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Generasi sebelumnya, terutama Baby Boomers dan Generasi X, sering menghadapi stigma seputar kesehatan mental dan kurang terbuka dalam membahasnya. Milenial mulai mengatasi hambatan ini, tetapi Generasi Z telah membawa kesadaran dan advokasi kesehatan mental ke tingkat keterbukaan dan normalisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka benar-benar sangat terbuka bahkan vokal dalam melancarkan aksi bahkan melakukan kampanye-kampanye yang berkaitan dengan isu ini. Media sosial lah yang mereka jadikan platform utama. Tak jarang pula mereka mengampanyekan isu kesehatan mental lewat karya seni bahkan sampai turun ke jalan untuk lebih melantangkan suaranya.

Pragmatism Finansial

Courtesy of Pexels/Kaboompics.com

Menyaksikan ketidakstabilan ekonomi selama tahun-tahun, membuat Generasi Z lebih berhati-hati dalam pengeluaran dan rajin menabung. Mereka lebih memilih mengeluarkan uang untuk sejumlah pengalaman daripada dibelikan barang-barang material yang dianggap tak esensial. Mereka pun tampak lebih menunjukkan minat dalam investasi dan perencanaan keuangan masa depan. Pendekatan pragmatis mereka terhadap keuangan mencerminkan keinginan akan keamanan dan stabilitas jangka panjang agar bisa tetap sejahtera di hari tua.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Baby Boomers dan Generasi X biasanya menghargai kepemilikan barang dan mengikuti jalur keuangan yang lebih tradisional. Milenial menghadapi krisis keuangan 2008 dan mengembangkan pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap keuangan. Generasi Z, yang tumbuh selama ketidakpastian ekonomi ini, bahkan lebih konservatif dan strategis dalam pengelolaan uang dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Multitasker ulung

Individu Gen Z mahir menangani banyak tugas secara bersamaan. Mereka nyaman berpindah antara berbagai platform digital dan berkembang dalam lingkungan yang cepat. Kemampuan multitasking ini memungkinkan mereka menyerap dan memproses informasi dengan cepat sehingga membuat mereka sangat adaptif dalam dunia yang cepat berubah.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Sementara Milenial dikenal karena kemampuan multitasking mereka, Generasi Z telah membawa keterampilan ini ke tingkat yang lebih tinggi. Navigasi tanpa batas mereka melalui berbagai platform digital dan kemampuan mereka untuk mengonsumsi dan memproses sejumlah besar informasi dengan cepat pada akhirnya sungguh membedakan mereka dari generasi-generasi sebelumnya.

Warga global

Paparan terhadap ragam budaya dan peristiwa global telah memberikan Generasi Z pandangan dunia yang luas dan inklusif. Mereka menghargai pengalaman internasional dan interaksi lintas budaya sehingga mereka pun sering mencari kesempatan untuk bepergian dan bekerja dengan komunitas global. Perspektif ini lah yang kemudian mendorong minat mereka dalam menangani tantangan dan membangun dunia yang lebih terhubung dan harmonis.

Perbedaan dari generasi sebelumnya: Sementara Milenial juga dianggap berpikiran global, perspektif global Generasi Z bahkan lebih menonjol. Tumbuh dengan akses langsung ke informasi global dan budaya yang beragam melalui internet membuat mereka lebih sadar dan menerima perbedaan budaya dan masalah global sejak usia muda.

Jadi, adanya Generasi Z siap memberikan dampak signifikan pada masyarakat, tempat kerja, dan juga ekonomi. Kemahiran digital, kesadaran sosial, dan semangat kewirausahaan mereka sedang mengubah norma tradisional dan menciptakan peluang baru. Saat kita merangkul kontribusi generasi dinamis ini, penting untuk memahami dan mendukung kebutuhan dan aspirasi unik mereka demi memastikan masa depan yang cerah dan inklusif untuk semua.

Titik lemah Generasi Z

Meskipun Generasi Z dikenal karena kemahiran digital dan kesadaran sosial mereka, mereka juga menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Keterlibatan mendalam mereka dengan teknologi dapat menyebabkan ketergantungan berlebih, memengaruhi keterampilan interpersonal dan mengurangi rentang perhatian mereka terhadap sekitar. Generasi ini juga mengalami tingkat kecemasan, depresi, dan stres yang tinggi, diperburuk oleh tekanan media sosial dan ketidakpastian ekonomi.

Sifat kurasi media sosial sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan dan kesuksesan yang mengarah pada ketidakpuasan dan rendahnya harga diri. Selain itu, kecenderungan mereka terhadap rentang perhatian yang lebih pendek dapat menghambat kemampuan mereka untuk terlibat secara mendalam dengan tugas-tugas, memengaruhi kinerja akademis dan profesional. Tantangan ekonomi, termasuk ketidakstabilan pekerjaan dan sifat tidak pasti dari ekonomi gig, semakin memperumit jalan mereka menuju kemandirian finansial dan pertumbuhan karier jangka panjang.