Bvlgari kembali meluncurkan koleksi High Jewely, sebuah perhelatan prestisius tahunannya yang selalu diadakan di lokasi yang berbeda.
BACA JUGA: Melihat Langsung Koleksi High Jewelry Terbaru Bvlgari Bertajuk Polychroma di Taorrmina, Sisilia
Tahun ini diadakan di Taormina, Sisilia, Italia. Pemilihan kota kecil di Selatan Italia itu memiliki banyak alasan. “Pertama karena Taormina sangat polikromatik (multi warna). Kota itu bagaikan permata dengan keberadaan laut, langit, gunung berapi, kota yang penuh warna dan aroma bunga yang memikat. Disamping itu Taormina ditemukan oleh seorang Yunani, begitu pula Bvlgari yang didirikan seorang Yunani sebelum kemudian dialihkan ke pada figur Romawi. Jadi Taormina memiliki kisah yang mirip dengan kami,“ jelas Laura Burdese, Deputy CEO Bvlgari.
Tidak heran pula bila tema tahun ini adalah Polychroma. Pergelarannya yang megah dihelat di Teatro Greco, diiringi oleh contemporary performance oleh The Royal Ballet, setelah sebelumnya dipamerkan di San Domenico Palace. Sebanyak 600 koleksi high jewelry diterbangkan dari Roma, termasuk di dalamnya 250 koleksi terbaru yang terdiri dari perhiasan, jam tangan, tas, eyewear, dan koleksi one of a kind fragrance. Di dalam 250 high jewelry terbarunya itu terdapat 5 milestone High Jewelry Wonders dan 60 milionaire products, yaitu kreasi high jewelry dan haute-horlogerie yang paling mewah berharga minimal satu juta dolar dengan menggunakan permata-permata langka yang menembus rekor, dan desain serta pekerjaan tangan yang luar biasa.
Menurut Laura, Bvlgari telah melampaui segala keterbatasan dan melewati semua tantangan setelah koleksi Eternal tahun lalu, lalu meningkatkan standar untuk menciptakan koleksi yang lebih baik, lebih powerful dibandingkan sebelumnya.
Bvlgari benar-benar ingin menunjukkan identitas dan DNA-nya melalui lensa warna, melalui kecanggihan craftsmanship yang belum pernah ada, serta menggunakan keragaman dalam materi dan bentuk tanpa batas.
Laura menambahkan bahwa Polychroma merupakan sebuah perspektif yang lain dalam merayakan keberagaman. Value keberagaman itu pula yang diusung oleh CEO-nya, Jean-Christophe Babin. Laura mengakui bahwa sang CEO adalah figur yang visioner dan selalu percaya bahwa keberagaman adalah kekuatan. Karena itu di dalam perusahaan berusia 140 tahun ini, Bvlgari memiliki komposisi yang seimbang antara karyawan pria dan wanita, bahkan 65 persen manajer adalah wanita.
Laura adalah deputy CEO pertama yang ditunjuk untuk mendampingi Jean-Christophe Babin. Dalam peran barunya itu ia telah berhasil menciptakan strategi inovasi dan menawarkan pembaruan secara holistik dalam meberikan brand experience. Untuk mengetahui lebih dalam tentang visinya, Harper’s Bazaar Indonesia berkesempatan berbincang dengannya di suatu sore di San Domenico Palace, Taormina.
HB (Harper's Bazaar): Bagaimana peran dan strategi Anda dalam pembaruan tersebut?
Laura Burdese (LB): Peran saya adalah mengawasi dan memimpin secara keseluruhan departemen pemasaran yang saya lakukan sebelumnya, dan juga 4 unit bisnis: jewelry, watches, aksesoris, dan fragrances. Saya harus memastikan bahwa semua yang kami lakukan sangat koheren dan konsisten dalam sebuah narasi besar yang sama. Yang penting adalah dalam unit yang berbeda kami harus berbicara dalam bahasa yang sama dan dilakukan untuk memperkuat DNA, untuk setiap butik, dan story telling Bvlgari.
"Kami selalu bertanya apa arti kemewahan bagi konsumen kami. Jawabannya adalah: tentang craftsmanship, keaslian (authenticity), bahan, dan artistry."
HB: Konsumen high jewelry kebanyakan membeli Bvlgari tak hanya melulu karena desain dan craftsmanship-nya, tatapi juga karena citra merek yang telah memiliki sejarah 140 tahun yang bisa bernilai investasi. Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?
LB: Absolutely, legacy is important. Sekarang, orang mencari nilai yang sesungguhnya. Kami selalu bertanya apa arti kemewahan bagi konsumen kami. Jawabannya adalah: tentang craftsmanship, keaslian (authenticity), bahan, dan artistry. Saya rasa Bvlgari memberikan nilai emosi ke pada klien kami. Koleksi kami adalah ekspresi dari crafsmanship Italia yang luas biasa dengan batu-batu permata yang unik, langka, dan indah. Karena itu seperti yang Anda katakan setiap piece-nya jadi bernilai. Disamping itu klien sadar bahwa perhiasan adalah sesuatu yang abadi dan tak lekang oleh waktu, serta dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Saya rasa semakin hari itu yang membuat perbedaaan.
HB: Bagaimana Anda memastikan bahwa high jewelry diterima oleh generasi mendatang?
LB: High jewelry adalah produk yang melibatkan emosi. Jadi klien kami membeli perhiasan yang sangat mahal karena selain menjadi investasi yang sangat bernilai, juga emosional. Selain itu bagi banyak klien, mereka membeli perhiasan yang ingin dikenakan karena memiliki power untuk mengekspresikan kepribadian. Perhiasan memiliki kekuatan transformatif dan hal itu menarik bagi kaum muda. Mungkin bukan high-end pieces dan tidak berlaku di semua negara. Namun kami juga memiliki koleksi yang lebih bisa dikatakan terjangkau yang bisa diakses untuk memulai perjalanannya bersama Bvlgari. Mereka bisa mulai membeli cincin Viper atau liontin Diva yang kecil. Hal ini artinya mereka mulai masuk ke dalam dunia Bvlgari. Sejalan dengan peningkatan hidup mereka, mereka bisa mencapai pieces yang lebih tinggi nilainya. Kami punya banyak pelanggan muda yang membeli Bvlgari karena mengapresiasi brand value, desain, dan apa yang ditampilkan oleh Bvlgari
HB: Bagaimana untuk mengedukasi konsumen muda untuk menginvestasi perhiasan high-end bernilai? Bukankan ini harus diperkenalkan?
LB: Ya, Anda benar sekali. Kami telah membuat banyak konten. Kami juga menginvestasikan waktu dan orang untuk melakukan edukasi semacam ini. Kami memiliki video behind the scene tentang craftsmanship dan menelusuri cerita di balik sebuah karya. Banyak sisi edukasi melalui generasi muda yang sangat haus akan informasi, tetapi hal ini agak transversal. Faktanya memang semakin banyak orang yang ingin informasi yang lebih mendalam. Mereka ingin tahu tentang desain, cerita di balik kreasi, sumber permata, pekerjaan tangannya. Hal ini menyenangkan karena mereka tertarik akan inspirasi dan sisi artistik, sehingga kami juga jadi bisa memberikan story telling melalui berbagai saluran dan cara yang berbeda.
HB: Apa saran Anda bagi mereka yang tertarik untuk mengoleksi high-end jewelry? Apa yang harus dipertimbangkan ?
LB: Untuk kolektor hal pertama: memastikan batu permata adalah yang terpenting. Mulai dari ukuran misalnya pada berlian, safir, atau emerald. Biasanya kolektor akan mulai dengan big important piece yang memiliki value yang tak lekang waktu. Lalu selanjutnya menurut saya memiliki jenis batu permata yang berbeda dengan piece yang berbeda akan memperkaya koleksi. Saat ini, Bvlgari mulai menggunakan batu-batu perhiasan atau batu-batu mulia lain yang sebelumnya tidak digunakan oleh semua toko perhiasan. Saya harus mengatakan bahwa melalui batu-batu perhiasan ini, kami mengedukasi untuk memastikan mereka memahami kalau batu-batu ini sangat berharga. Terkadang batu-batu permata ini juga sangat langka. Jadi, tidak hanya batu-batu berukuran besar saja yang penting, tetapi juga jenis batu lain bisa menjadi bagian penting dari koleksi ini.
HB: Seperti apa sosok kolektor baru Bvlgari?
LB: Biasanya sebagian besar dari mereka terinspirasi oleh keluarga mereka, atau lingkungan mereka yang merupakan kolektor seni. Jadi mereka mencintai seni secara umum. Sehingga mereka juga merasakan dan memahami sisi artistik dari perhiasan. Perhiasan adalah sebuah karya seni. Perbedaannya adalah Anda tidak memajangnya di dinding rumah, tetapi memakainya. Jadi, menurut saya, logikanya sama dengan kolektor seni.
BACA JUGA:
Visi Direktur Kreatif Mary Katrantzou untuk Bvlgari
Bvlgari Luncurkan Koleksi Polychroma dalam Perayaan Megah di Taormina, Sisilia