Di antara lautan para pelayat di pemakaman Ratu, sangatlah mustahil untuk mengalihkan pandangan Anda dari Putri Wales.
BACA JUGA: Kenangan Manis dari Keluarga Kerajaan Akan Ratu Elizabeth II Setelah Pemakamannya
Ia berdiri tegak bersama keluarga dekatnya, tampil rapi, memegang kedua tangan anak-anaknya yang masih kecil, wajahnya yang muram tertutup, dan lehernya dihiasi dengan mutiara sang Ratu. Kami, tentu saja, terbiasa dengan memberi pendapat tentang selera mode Kate dan rasa sopan santunnya yang rapi, namun, telah ada perubahan besar, jika tidak kentara, dalam 10 hari terakhir. Bukan hanya karena Duchess of Cambridge telah menjadi seorang putri yang telah berkembang banyak, ada sebuah aura negarawan dari dirinya.
Tidak ada tempat yang lebih jelas yang memperlihatkan hal tersebut dibanding peristiwa-peristiwa pada malam sebelum pemakaman. Satu jam sebelum resepsi yang diselenggarakan oleh Raja Charles di Istana Buckingham untuk lebih dari 500 pejabat yang datang untuk memberi penghormatan kepada mendiang Ratu, Catherine, Putri Wales, duduk untuk berbincang secara pribadi dengan Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina.
Itulah kegiatan politik yang paling publik yang pernah dilakukan Kate. Itu juga merupakan pertemuan sendiri yang dibuat tanpa suaminya, Pangeran William – pilihan yang lebih menyentuh karena Olena pun hadir tanpa suaminya sendiri; Presiden Zelensky yang tetap berada di Ukraina karena konflik yang masih berlangsung dengan Rusia. Pertemuan itu bersifat tunggal karena berbagai alasan. Tidak hanya menempatkan Kate pada platform politik yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, pertemuan tersebut dipahami sebagai satu-satunya tamu pribadi yang disambut oleh anggota keluarga kerajaan, di luar pertemuan individu Raja dengan para pemimpin negara yang sekarang telah menjadi kepala negara. Pilihan untuk mengirim Putri Wales untuk pertemuan penting ini, patut dicatat.
Kedua wanita, yang hanya berbeda usia empat tahun dengan sesama, telah memasuki panggung dunia berkat suami mereka, dengan Olena yang melangkah ke perannya sebagai Ibu Negara baru-baru ini pada tahun 2019. Nama dan citranya kini diakui secara global tahun ini, namun, untuk alasan yang tragis. Kate dan Olena, dapat dikatakan, bertemu saat keduanya sedang berduka: meninggalnya seorang pemimpin dunia yang ikonis, dan kengerian perang yang sedang berlangsung di Ukraina, topik yang diasumsi orang menjadi dominasi diskusi mereka.
Tidak diketahui apa yang membentuk sebagian besar pembicaraan pribadi mereka, tetapi Pangeran dan Putri Wales telah terbuka tentang dukungan mereka terhadap rakyat Ukraina. Ketika konflik dimulai, pasangan kerajaan itu men-tweet: “Pada Oktober 2020 kami diberi momen istimewa untuk bertemu dengan Presiden Zelensky dan Ibu Negara untuk mengetahui harapan dan optimisme mereka untuk masa depan Ukraina. Hari ini kami berdiri bersama Presiden dan semua rakyat Ukraina saat mereka dengan berani berjuang untuk masa depan itu.”
Pasangan itu juga terlihat, beberapa minggu kemudian, menjadi sukarelawan di Pusat Kebudayaan Ukraina di London, mengemas sumbangan untuk para sukarelawan lainnya. Hal ini diikuti dengan sumbangan pribadi yang cukup besar yang diberikan untuk upaya bantuan oleh sang Ratu sendiri.
Momen ini menandai dimulainya peran baru bagi Kate. Bukan sekadar seorang tuan putri, tetapi dengan posisi yang lebih utama di pentas dunia. Tahun ini akan terjadi pergeseran seismik dalam cara keluarga kerajaan beroperasi, dan Putri Wales kita yang baru tampaknya ditakdirkan untuk berada di pusatnya. Bukan hanya karena kematian sang Ratu telah mengubah hierarki keluarga; kerjaan sudah menyesuaikan diri dengan 'kekosongan' lainnya – terutama alhasil pengunduran diri secara sukarela dari Duke dan Duchess of Sussex, dan pelucutan tugas Pangeran Andrew. Terlebih, Raja Charles telah sejak lama menyatakan ia akan mengawasi monarki yang lebih ramping dan terstruktur, dan sekaranglah waktu di mana kita akan melihatnya beraksi. Dengan demikian, Putri Wales yang baru tampaknya akan mengambil lebih banyak patronase, amal, dan keterlibatan dalam kerajaan, dan membuat peran tersebut miliknya; selagi terus dekat dengan isu-isu yang telah lama ia perjuangkan; termasuk kesehatan mental dan perkembangan tahun-tahun awal anak-anak.
Kesadaran akan hal ini tampaknya terukir dalam sikap Kate selama beberapa hari terakhir ini. Ia memimpin keluarganya di pemakaman sebagai calon ibu pemimpin, mungkin karena menyadari ketidaknyamanan Permaisuri dengan sorotan publik, atau mungkin bahkan dengan kurangnya popularitas Permaisuri Camilla. Terlebih, sudah jelas faktanya bahwa Permaisuri Raja dan Ratu kita yang baru ini memasuki peran mereka di kerajaan tidak dari muda. Mereka akan sangat bergantung pada anggota keluarga yang lebih muda, dan tidak ada yang dapat menghindari kenyataan bahwa takhta kerajaan, baik untuk William dan Catherine, sudah jauh lebih dekat daripada sebelumnya. Apa yang kita lihat sekarang bukan lagi seorang bangsawan di tengah keramaian, tetapi seorang ratu yang menunggu.
BACA JUGA:
Tampilan Elegan Ratu Letizia dari Spanyol Pada Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II
Tanda Penghormatan Manis dari Putri Charlotte Teruntuk Sang Ratu
(Penulis: Marie-Claire Chappet; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Aimee Mihardja; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)