Ada masa ketika gaya hidup diukur dari agenda yang tak menyisakan jeda, paspor penuh stempel imigrasi, hingga langkah yang terus bergerak. Namun pelan-pelan, dunia mulai berubah. Kini, gaya hidup memiliki wajah baru, seperti hadir dalam bentuk waktu untuk diri sendiri dalam pakaian yang memberi ruang bagi tubuh untuk bergerak bebas dan pikiran untuk bernapas lega.
BACA JUGA:Tinggalkan Sejenak Lanskap Virtual, Saatnya Kembali Terkoneksi di Dunia Nyata
Yang dikenakan pun mulai berubah. Pakaian tak sekadar alat tampil, tetapi menjadi ruang aman untuk melindungi tubuh dan pikiran. Pilihannya jatuh kepada hal yang ringan dan terasa menyatu. Dari potongan leggings yang mempermudah gerak, bra top yang menopang tanpa menekan, sampai jaket ringan yang tak membebani. Label Alo Yoga dan Lululemon menangkap esensi ini, menggabungkan gaya dan fungsi tanpa kompromi, dengan palet netral serta potongan clean yang effortless yang dapat dikenakan untuk studio yoga hingga bandara.
Rumah mode besar juga ikut melangkah. Stella McCartney menghadirkan koleksi sustainable activewear, Louis Vuitton meluncurkan LV Ski, sementara Chanel dengan Coco Neige memberi sentuhan couture pada aktivitas musim dingin. Prada bahkan merilis raket padel elegan, membuktikan bahwa olahraga kini juga menjadi pernyataan gaya. Fashion dan wellnes berjalan seiringan sebagai dua jiwa yang saling melengkapi.
Komunitas urban pun mengalami bentuk transformasi, seperti munculnya sorotan dan ruang keintiman baru yang membentuk sebuah koneksi, khususnya dalam padel yang tengah naik daun dan menjelma menjadi arena sosial yang modis. Di Jakarta, Bali, hingga Eropa, kita mulai melihat raket stylish di tangan para fashionista, rok lipit beragam warna bersanding dengan tas ukuran besar lansiran desainer, kemudian permainan berlangsung dengan rally dan tawa, iringan musik, dan cahaya yang menyinari lapangan. Komunitas ini menjadi cermin akan gaya hidup sehat yang tetap bergaya.
Wellness tourism pun tumbuh menjadi fenomena global, menjadi sebuah bentuk pelesiran yang dapat menyentuh fisik, emosi, dan spiritualitas. Destinasi tak lagi dinilai dari berapa banyak tempat yang dikunjungi, tapi seberapa “dalam” perjalanan dapat memulihkan diri sendiri dan sebagai ekspresi pribadi.
Retret-retret tersembunyi kini jadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan, mulai dari tepi laut Sumba, kaki Himalaya, hingga Lake Como. Tak lagi sekadar wisata, melainkan ritual merawat diri: membawa matras yoga atau raket padel dalam koper, resortwear untuk meditasi, setelan linen, hingga sneakers untuk hiking ringan.
Resor mewah pun bertransformasi, menawarkan pengalaman yang melampaui kemewahan fisik, mulai dari kelas pernapasan, sound healing, hingga digital detox dan konsultasi nutrisi. Di Liverpool, hadir sauna terapung pertama di Inggris sebagai simbol ruang hening yang baru. Bangkok dan Doha menghadirkan hotel wellness dengan program medis, perawatan anti penuaan, dan terapi holistik, sementara di pedalaman Portugal, retret hutan menawarkan breathwork, journaling, hingga sarapan organik.
Nama besar seperti Lanserhof di Austria dan Lake Tegernsee bahkan jadi magnet sosialita dunia. Di sana, keseimbangan tubuh dan pikiran dipadukan dengan arsitektur modern, pendekatan medis, serta terapi lymphatic drainage yang tengah digemari, menciptakan wajah baru wellness tourism sebagai peta gaya hidup sekaligus healing.
Rumah mode pun kini menghadirkan “napas pelarian” dalam sebuah desain. Siluet busana ikut berubah, tak lagi kaku dan rumit, tetapi mengalir, membebaskan, dan merayakan kenyamanan yang menyatu dengan keanggunan. Gaun ringan dari katun organik hingga celana sutra dengan potongan longgar menjadi simbol dari kesadaran untuk lebih lembut pada tubuh.
Baik di runway maupun di destinasi liburan, resortwear kini tampil sebagai bintang utama dengan menghadirkan koleksi yang meramu kenyamanan sekaligus kemewahan. Misalnya dalam Dioriviera yang mengubah nuansa liburan menjadi pengalaman imersif dari pop-up stores di lokasi tropis, koleksi swimwear, alas yoga, hingga aksesori pantai dengan motif toile de Jouy ikonis. Sementara itu, Missoni Resort Club merayakan gaya hidup Italia lewat loungewear penuh warna, dan Longchamp Beach Club menawarkan sentuhan kontemporer bagi mereka yang gemar menjelajah musim panas.
Tak sekadar dirancang untuk digunakan di tepi laut, tapi resortwear menjadi momen reflektif untuk meditasi pagi di balkon villa, brunch di resort tersembunyi, hingga berjalan menyusuri hutan tropis. Kita mulai memahami bahwa pakaian terbaik datang dari rasa nyaman dalam kulit sendiri.
Mungkin, inilah bentuk kemewahan yang sebenarnya; hidup yang terasa cukup, langkah yang tak terburu-buru, dan pakaian yang tak membebani. Healing in Style adalah keputusan untuk kembali pada kemauan diri sendiri dengan tenang dan bergaya, bukan untuk tampil lebih baik dari orang lain.
BACA JUGA:
Menjelajah Lebih dalam Pengalaman Menikmati Liburan Ultra-Luxury
Membenah Tubuh, Pikiran, dan Emosi Lewat Beragam Metode Detoks