Dinamakan "Denyut Kain", Pulse of The Cloth, Obin, pemilik Bin House, mendedikasikan pergelaran fashionnya untuk menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus nanti. Setelah adanya pandemi selama lebih dari dua tahun, kemudian kebanyakan aktivitas menjadi terbatas, akhirnya pergelaran ini menjadi show pertama bagi mereka.
Menurut Obin Komara, "Begitu banyak yang terjadi, begitu banyak air mata. Sekarang kita celebrate, kita rayakan bahwa ini satu perayaan kemenangan agar yang akan datang lebih baik. Acara ini adalah talenta dari begitu banyak orang. Semua menjadi satu."
Membuka acara, sang desainer mengucapkan kesenangan terhadap semua tamu undangan yang telah berkumpul untuk melihat acaranya. Obin pun mengucapkan terima kasih dan menyebutkan nama-nama mereka yang telah terlibat dengannya dalam pembuatan Denyut Kain.
Pertunjukan kali ini tidak seperti pergelaran busana pada umumnya. Dengan nuansa merayakan, para model menari dan seolah terlihat menikmati waktunya saat berjalan di panggung. Lewat busana kebaya, penampilan para model dibagimenjadi dua gaya yang berbeda, dengan beberapa model yang rambutnya disanggul dengan rapi, dan sisanya dengan rambut big updo bervolume.
Sebagai opening look, terlihat model membawa kain kombinasi warna merah putih dengan atasan tanpa lengan flowy yang mempunyai detail emas dan juga kerut pada pundaknya. Atasan yang dibuat dengan kain katun yang mengalir mengikuti gerakan tari sang model. Tampilan yang anggun dan menawan meskipun sederhana.
Selanjutnya, Obin menata dua kain berwarna putih dan merah dan dililit menjadi kemben dengan style asimetris strap, yang dipasangkan dengan rok kain bermotif parang. Tampilan versatile yang dapat Anda tata dengan cara pun yang Anda inginkan. Meskipun lebih terbuka dengan bahu yang terekspos, ini tetap menjadi look yang anggun.
Dengan koleksi yang lebih memainkan warna, terlihat banyak warna-warna cerah dari kuning dan hijau yang menjadi warna dominan, hingga warna hot pink, oranye, dan merah sebagai aksen. Terlihat model mengenakan kebaya kutu baru berwarna kuning dengan bagian belakang yang lebih panjang. Juga ada blouse semi kebaya model kutubaru yang mempunyai detail lidah di bordir.
Tetap dengan gaya kebaya, ada juga kebaya yang menggunakan motif salur berwarna hitam yang dipasangkan dengan kain putih yang mempunyai lining merah. Sebuah tampilan monokrom yang membuat orang terlihat lebih sleeksekaligus luks.
Untuk yang lebih berwarna, hadir kebaya yang didominasi dengan motif batik, dari motif kawung berwarna cokelat yang dipasangkan dengan rok yang mempunyai detail warna yang sama, batik sogan yang dipasangkan dengan rok cerah hijau dan kuning, dan juga batik bermotif zig zag yang dipasangkan dengan kain pinkyang diselempangkan.
Di akhir show, Obin kembali di atas panggung dengan ronce melati dan menundukkan badannya sebagai tanda terima kasih. Sebuah sikap yang melambangkan kesucian, keagungan dan ketulusan. Sesuatu yang melambangkan keindahan dalam setiap kesederhanaan dan juga dalam kerendahan hati.
OPPO Bazaar Fashion Festival ini digelar Senayan City, dan terdapat dua panggung yakni Main Stage dan White Space, eventyang dimulai dari tanggal 5 - 7 Agustus ini menyajikan 9 show koleksi desainer Indonesia, dari show tunggal dan juga yang kolaboratif. Lewat tajuk Senayan City Glorify Indonesia turut hadir Bin House, Ghea Fashion Studio, Ghea Resort by Amanda Janna, Hian Tjen, Klamby, Lulu Lutfi Labibi x Hara, Nada Puspita, Sapto Djojokartiko x The Good Things, Sonderlab by Adrian Gan, Tangan x Anton Ismael, dan Toton.
Acara ini juga turut didukung oleh Y.O.U Beauty dan UOB Cards Indonesia.
Baca juga:
Simak Keseruan Acara OPPO Bazaar Fashion Festival 2022 di Senayan City
(Penulis: Aimee Mihardja, Layout: Tevia Andriani,Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)