Lahir dengan nama Michael White, pria asal Australia ini dikenal dengan karya-karya ikonis yang ikut memperkenalkan dan mempopulerkan tropical garden bernapaskan budaya Bali ke mata dunia. Deretan kliennya sangat beragam dan fashionable, di antaranya David Bowie (untuk rumah liburannya di Pulau Mustique, Karibia), dan sutradara Francis Ford Coppola.
Proyek pertamanya adalah hotel Bali Hyatt di Sanur, dan sejak itu ia terlibat dalam berbagai proyek besar, di antaranya grup Plataran Hotels and Resorts, yaitu desain lanskap Plataran Cilandak dan Plataran Canggu Resort & Spa.
Ia juga memiliki penginapan vila Taman Bebek di Sayan, Ubud, yang dianggapnya sebagai 'laboratorium' pribadi untuk bereksperimen dengan ide-ide desainnya.
Sang desainer adalah seorang multitalenta yang berbasis pendidikan arsitektur di Sydney, Australia. Di masa-masa awal tinggal di Bali, ia sempat menjadi pelatih tenis, membuat film, dan menjadi wartawan foto.
Nama Made Wijaya sendiri sebenarnya ia ciptakan untuk kolom yang berisi jurnal pribadinya, www.strangerinparadise.com (update terakhir adalah bulan Agustus 2016), yang akhirnya terus digunakan dan justru menjadi 'nama panggung' yang jauh lebih terkenal daripada nama Michael White.
Karakternya dikenal eksentrik dan ia selalu mengenakan batik atau lurik di berbagai kesempatan. Keeksentrikannya ini juga terasa dalam wawancaranya dengan penerbit Phaidon.
Karya-karyanya telah menginspirasi banyak desain lanskap bergaya tropis, dan ia juga membuat dan menerbitkan beberapa buku, antara lain Tropical Garden Design, Balinese Architecture, dan yang terakhir diluncurkan adalah Majapahit Style vol. 1.
Sayangnya, lanjutan dari buku terakhir tersebut sepertinya tidak akan terjadi, karena sang desainer baru saja meninggal secara tiba-tiba di kota kelahirannya, Sydney.
(Foto: Dok. Bazaar, Dok. Casa Indonesia)