Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit, penggunaan sunscreen tak lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama dalam rutinitas kecantikan sehari-hari. Namun, di balik deretan produk sunscreen yang membanjiri pasaran, masih banyak orang yang bingung dengan istilah SPF dan PA. Keduanya memang sering muncul berdampingan pada kemasan, tetapi memiliki fungsi yang berbeda dalam melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Tanpa pemahaman yang tepat, bukan tak mungkin Anda memilih sunscreen yang tidak sesuai dengan kebutuhan kulit yang pada akhirnya berdampak pada efektivitas perlindungan itu sendiri.
BACA JUGA:Seberapa Banyak Tabir Surya yang Harus Anda Aplikasikan ke Wajah?
SPF (Sun Protection Factor) dan PA (Protection Grade of UVA) adalah dua indikator penting yang menunjukkan kemampuan sunscreen dalam menangkal radiasi UV. SPF lebih fokus pada perlindungan terhadap sinar UVB yang menyebabkan kulit terbakar, sedangkan PA mengukur perlindungan terhadap sinar UVA yang menembus lebih dalam dan memicu penuaan dini. Mengetahui perbedaan keduanya bukan hanya soal menjadi konsumen cerdas, tetapi ini juga langkah awal untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang. Kali ini Bazaar akan membahas secara tuntas perbedaan dan fungsi yang tepat agar kulit senantiasa terlindungi di bawah teriknya matahari. Apa perbedaan SPF dan PA? Mari kita bahas pada artikel ini.
10 Perbedaan SPF dan PA
1. Fungsi Perlindungan
SPF melindungi kulit dari sinar UVB yang menyebabkan kulit terbakar, iritasi, dan bahkan kanker kulit.
PA berfungsi melindungi kulit dari sinar UVA yang menembus lebih dalam, memicu penuaan dini dan kerusakan kolagen.
Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan PA+++ untuk proteksi menyeluruh, apalagi di negara tropis seperti Indonesia.
2. Indikator Skala
SPF ditunjukkan dengan angka, misalnya SPF 15, 30, 50. Semakin tinggi angkanya, semakin lama durasi perlindungannya.
PA dinyatakan dengan simbol “+” hingga “++++”. PA+ rendah, PA++++ sangat tinggi dalam perlindungan UVA.
Pilih kombinasi SPF tinggi dan PA tinggi saat beraktivitas lama di luar ruangan atau saat terpapar sinar matahari langsung.
3. Jenis Sinar yang Dilindungi
SPF hanya menangkal sinar UVB, yaitu penyebab sunburn dan kulit gosong.
PA melindungi dari sinar UVA, penyebab penuaan dini, pigmentasi, dan kerusakan DNA kulit.
Perlindungan kulit yang efektif membutuhkan produk dengan broad-spectrum, yaitu mengandung SPF dan PA sekaligus.
4. Dampak Langsung pada Kulit
SPF mengurangi risiko kemerahan, luka bakar, dan rasa panas akibat sinar matahari.
PA mencegah efek jangka panjang seperti garis halus, flek hitam, dan kerutan.
Sunscreen dengan SPF + PA tinggi penting digunakan setiap hari, bahkan saat mendung atau di dalam ruangan.
5. Durasi Perlindungan
SPF memberikan durasi perlindungan tertentu; contohnya SPF 30 berarti 30 kali lebih lama dari waktu tanpa pelindung.
PA tidak dihitung berdasarkan waktu, tetapi berdasarkan seberapa kuat produk menahan sinar UVA.
Reaplikasi sunscreen setiap 2 jam penting, terutama saat berkeringat atau berenang.
6. Cocok untuk Aktivitas Tertentu
SPF tinggi cocok untuk aktivitas outdoor ekstrem seperti hiking, berenang, atau bekerja di bawah matahari.
PA tinggi cocok untuk penggunaan harian agar kulit tetap awet muda dan terlindung dari paparan sinar UVA terus-menerus.
Gunakan SPF 50 PA++++ saat aktivitas outdoor dan SPF 30 PA+++ untuk harian di dalam ruangan.
7. Efek Jika Tidak Digunakan
Tanpa SPF, kulit lebih cepat terbakar, mengelupas, bahkan meradang.
Tanpa PA, kulit mengalami penuaan lebih cepat, warna tidak merata, dan muncul hiperpigmentasi.
Konsistensi penggunaan sunscreen sejak dini mencegah kerusakan jangka pendek dan panjang pada kulit.
8. Jenis Produk yang Mengandungnya
SPF banyak ditemukan dalam sunscreen, BB cream, foundation, hingga pelembap.
PA biasanya hanya tertera pada produk sunscreen atau skincare yang menyatakan “broad-spectrum” atau “UVA protection.”
Pastikan produk harian, terutama makeup, juga mengandung SPF dan PA agar perlindungan tetap maksimal.
9. Reaksi Kulit yang Dihindari
SPF mencegah kulit melepuh atau iritasi karena sinar matahari langsung.
PA mencegah efek kusam dan kerutan akibat paparan sinar UVA jangka panjang.
Kombinasi SPF dan PA membantu kulit tetap cerah, kencang, dan sehat seiring waktu.
10. Kebutuhan Berdasarkan Iklim
Di iklim tropis seperti Indonesia, SPF tinggi dibutuhkan karena intensitas UVB sangat tinggi.
PA tinggi juga penting karena UVA tetap ada meskipun langit mendung atau saat di dalam ruangan.
Gunakan sunscreen setiap hari tanpa pengecualian, karena sinar UV tetap bisa merusak kulit meski tidak terasa langsung.
Untuk memahami secara menyeluruh manfaat dari sunscreen, penting untuk mengenali karakteristik sinar UV yang menjadi penyebab utama kerusakan kulit. Sinar UVB (Ultraviolet B) merupakan penyebab utama sunburn, yaitu luka bakar pada kulit yang terasa perih, panas, dan dapat menyebabkan pengelupasan. Radiasi UVB bersifat langsung dan lebih kuat saat matahari berada di puncaknya, sekitar pukul 10 pagi hingga 2 siang. Dalam hal ini, angka SPF sangat menentukan seberapa efektif sunscreen Anda dalam menahan paparan sinar tersebut. Semakin tinggi angkanya, semakin besar kemampuan sunscreen dalam mengurangi risiko terbakar sinar matahari.
Sementara itu, sinar UVA (Ultraviolet A) hadir sepanjang hari dan mampu menembus kaca, awan, hingga lapisan terdalam kulit. Inilah sinar yang menyebabkan kerusakan jangka panjang, seperti munculnya garis halus, flek hitam, hingga penurunan elastisitas kulit. Perlindungan terhadap sinar ini diwakili oleh kode PA yang diikuti simbol plus, dari PA+ hingga PA++++. Setiap tambahan tanda plus menunjukkan tingkat perlindungan yang lebih tinggi terhadap sinar UVA. Maka dari itu, penting untuk memilih produk sunscreen dengan perlindungan ganda (broad-spectrum) agar kulit tetap sehat, terlindungi, dan tampak muda dalam jangka panjang.
BACA JUGA:
6 Bagian Tubuh yang Sering Dilupakaan Saat Memakai Sunscreen