Berdasarkan pengamatan, banyak aturan tak kasat mata di dunia fashion pria. Seperti peraturan tertutup yang tak dibahas secara terbuka, termasuk seberapa batas wajar seorang pria dalam ranah maskulin. Sampai mana batas seorang pria sebelum “dihakimi” bahwa dirinya adalah seseorang yang feminin?
BACA JUGA:Makna Baru Dalam Berbusana Cerdas Bagi Para Pria
Nah, dunia fashion menjadi area perdebatan aturan (atau batasan) tadi. Sebuah gaya yang sudah tidak on-trend baiknya tetap dipertahankan, diutak-atik, atau ditinggalkan saja? Sebagai pria yang berada di lingkungan open minded, saya kerap bertanya-tanya mengenai “invisible boundary” dalam dunia pria. Apakah saat ini dunia dapat menerima gaya seseorang dengan pikiran wajar atau justru sebaliknya?
Ya, namanya juga hidup. Pasti ada pengecualian. Atau Anda adalah seseorang yang berani untuk menantang batas kadar maskulinitas? Sering kali dalam unggahan Jacob Elordi di media sosial, dirinya dengan percaya diri menggunakan ensambel modis yang dipadukan dengan handbag. Kesan pertama pada saat melihatnya, berani. Namun, penampilan Jacob Elordi yang maskulin dan keren itu terlihat unik saat dirinya menggunakan handbag. Terkesan feminin. Bagaimana bisa? Well, karena ia adalah Jacob Elordi yang karakter dan pembawaan dirinya dibangun kuat.
"Inilah pria keren dengan tas-tas keren itu."
Gaya Jacob kerap mendapat perhatian lebih di dunia maya. Dirinya pernah mengenakan Celine Medium Messenger bag in Triomphe Canvas dan Triangle bag in Triomphe Canvas. Tak hanya itu, Bottega Veneta Andiamo tote dan Padded Cassette bag juga turut mendukung penampilan aktor tersebut. Bagi saya pribadi, saat ia menenteng Louis Vuitton Speedy P9 Bandoulière 40 berwarna hijau, itu merupakan gaya yang paling mengesankan. Dipadukan dengan kaus putih, biker jacket hitam, celana kargo olive, dan topi biru bertuliskan James Dean Death Cult berbalut headphone. Gaya '90-an dengan versi kekinian.
Tentu, penilaian saya terhadap Jacob mungkin berbeda dengan Anda. Tetapi, apakah persepsi mengenai maskulinitas di generasi muda saat ini berbeda? Dan apakah ini dipengaruhi oleh dunia fashion yang terus berubah dan menawarkan sesuatu yang baru secara teratur? Nyatanya, saya dapat melihat fenomena ini di lingkungan saya. Saya kagum akan mereka yang berani, meski hal tersebut bukan untuk konsumsi pribadi.
Namun, memang begitulah adanya. Persepsi saya dan Anda tidak mungkin selaras. Hal-hal yang dulu dianggap feminin, kini dianggap netral. Apa yang dulu dianggap tabu, kini dianggap wajar. Satu contoh ini mungkin ditujukan bagi Anda yang masih belum bisa menerima: Apakah Anda sering melihat pria berbatik (atau lainnya) di mal dengan menenteng clutch di tangannya?
Terima atau tidak, inilah kenyataannya. Tetapi siapa saya untuk menghakimi? Satu-satunya hal yang tetap dalam hidup adalah perubahan.
BACA JUGA:
5 Cara Menggunakan Kemeja Hitam Pria
Cara Memakai Aksesori ke Gaya Bernusana Anda
(Baca artikel "A Man's World" yang terbit di edisi cetak Harper's Bazaar Indonesia - April 2024; Ditulis oleh Ardhana Utama; Foto: Courtesy of Celine, Louis Vuitton, Bottega Veneta)