Bazaar ingin memperkenalkan salah satu representasi Indonesia dalam Generation 17, yaitu sebuah inisiatif dari Samsung dan United Nations Development Program (UNDP) yang mengangkat suara para pemimpin muda yang berusaha mengubah dunia dan berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Global Goals. Kedua organisasi ini bersama menyediakan kesempatan bimbingan, teknologi, dan jaringan bagi para pemimpin muda dari penjuru dunia saat menjalankan misinya.
Tamara Gondo saat ini berperan sebagai CEO dari Liberty Society, sebuah perusahaan sosial yang menjual merchandise B2B berbasis material ramah lingkungan untuk mendanai peningkatan keterampilan perempuan marginal di Indonesia. Organisasi ini memberdayakan para perempuan pengungsi yang lari dari negara-negaranya dengan memberikan kursus menjahit, pendidikan fashion, dan keterampilan lain sebagai bekal mereka. Terdapat tiga goals Generation17 yang mampu dipenuhi dari kegiatan Liberty Society, antara lain gender equality, decent work & economic growth, serta responsible consumption & production. Selanjutnya, mari kita baca bersama apa saja yang menjadi motivasi dara muda ini.
Harper’s Bazaar (HB): Mengapa Anda memilih untuk menjalankan bisnis yang bersinggungan dengan kemanusiaan, women’s empowerment, sustainability. Mengapa menurut Anda ini hal yang paling baik untuk dijalankan?
Tamara Gondo (TG): Sudah 7 tahun saya berkutat dalam bidang kemanusiaan. Sejak kuliah jurusan Sosiologi dan Ilmu Komunikasi di tahun 2015 hingga lulus dan menjalani dunia profesional dalam NGO. Pilihan ini datang dari cerita personal. Dulu sewaktu SMA saya merasa tidak mempunyai suara, karena sebelumnya saat menjadi model saya dihakimi dari penampilan luar, meskipun saya membawa hal lain di luar itu (brain & beauty). Kesulitan ini rupanya juga saya temukan di banyak perempuan di luar sana, baik Miss Indonesia hingga pengungsi wanita dari negara lain di Indonesia. Saya akhirnya menyadari kalau kita ternyata tidak begitu berbeda, meski penampilan dan bahasa berkata sebaliknya. Koneksi yang mendalam membuat saya ingin menyediakan hidup yang lebih baik untuk perempuan tersebut beserta keluarganya. Meskipun di luar sana orang-orang memberi mereka stereotip tak baik, namun sesungguhnya mereka adalah perempuan yang mempunyai keterampilan masing-masing. Saya memilih untuk memercayai dan menceritakan sisi yang berbeda, seperti saat orang di sekitar saya yang percaya kepada saya. Peran saya saat ini menghubungkan mereka dengan orang-orang yang lebih luas lagi, di luar rekaan satu arah yang disampaikan media massa. Tidak juga hanya sebagai charity cause, tapi juga menyoroti talenta yang mereka miliki sehingga produk yang mereka hasilkan memiliki cerita.
HB: Bagaimana dengan bagian prinsip sustainability?
TG: Sebagai bagian dari generasi yang lebih muda, dalam keseharian kerja saya memilih brand yang selaras dengan nilai-nilai saya. Inilah mengapa sustainability menjadi bagian penting. Konsep ini kian menjadi perhatian banyak orang dan merupakan bagian dari tanggung jawab saya terhadap dunia. Langkah ini saya lakukan demi berbagai macam hal, seperti menginspirasi orang-orang di sekitar saya, memberikan alternatif, pilihan, dan material yang lebih baik, produk yang tahan lama, dan brand yang transparan dan memberi impact.
HB: Seperti apa cara Anda mengatur kesibukan harian?
TG: Saya terbiasa untuk bangun pukul 6 pagi. Untuk memulai hari dengan maksimal saya berolahraga selama satu jam, baik dengan yoga, pilates, atau joging di taman di depan rumah. Hari ini saya memilih yoga. Sembari melakukannya saya mendengarkan podcast mengenai kepemimpinan atau women’s empowerment untuk melewatkan waktu. Saluran favorit saya? Ada leadership podcast dari Craig Groeschel, Moral Revolution, hingga Christine Kane yang menawarkan ilmu menarik mengenai marketing. Semuanya dapat saya serap sambil berolahraga berkat Galaxy Buds 2.
Pagi saya dimulai dengan beberapa kemungkinan. Meskipun pagi kerap kali dimulai dengan hectic, saya menyiasati kesibukan dengan mengatur jadwal dengan baik agar keseharian tetap efektif. Untuk mengatur seluruh agenda dan jadwal hingga sebulan ke depan, saya menggunakan aplikasi digital yang dapat diakses langsung melalui Galaxy S22 Ultra 5G saya. Dengan begitu, saya bisa dengan mudah mengatur dan memindahkan jadwal seiring dengan perubahan agenda yang sering tak menentu.
Jadwal yang padat kerap kali mengharuskan saya bekerja remote. Namun seluruh tim sudah terbiasa dan mahir berkomunikasi jarak jauh dan memaksimalkan jaringan internet untuk saling terkoneksi. Meskipun tak datang langsung ke kantor, saya memastikan bisa tetap updated dengan kegiatan di kantor karena seluruh tim terbiasa saling update pekerjaan dengan rekan kerja. Di tengah kegiatan yang padat, saya bisa tetap mengawasi tim di kantor karena notifikasi yang masuk ke Galaxy S22 Ultra 5G langsung terintegrasi dengan Galaxy Watch4. Ketika ada kendala yang dialami tim dan saya harus segera turun tangan, saya memastikan seluruh tim tidak segan meminta bantuan saya. Komunikasi di tengah kesibukan pun jadi lebih praktis dengan kemudahan koneksi telepon ke Galaxy Watch4 dan Galaxy Buds2.
HB: Dengan berbagai aktivitas dan kesibukan yang Anda jalankan, pastinya problem solving menjadi bagian penting dari pekerjaan. Ceritakan mengenai hal ini.
TG: Saya sering kali dapat melihat semua visi kami berkumpul menjadi satu di atas meja kerja saya, seperti puzzle yang saling melengkapi. Berbagai bahan dari sumber ramah lingkungan, ide desain yang brilian dalam presentasi, hingga sampel produk yang hampir selesai. Ketika sedang bekerja remote, kegiatan saling bertukar pikiran dan brainstorm tetap bisa dilakukan seolah dalam satu ruangan melalui virtual meeting. Saya bisa dengan mudah virtual meeting menggunakan Galaxy Tab S8+ 5G sambil mencatat menggunakan S Pen di Galaxy S22 Ultra, selain itu saya pun bisa langsung membagikan catatan saya dalam meeting karena S22 Ultra saya sudah terintegrasi secara langsung dengan Galaxy Tab S8+.
Sharing ideas pun jadi tambah seamless, seperti hari ini kami perlu membahas penempatan logo pada salah satu produk yang sedang kami kembangkan. Saya bisa dengan mudah mengambil foto produk dengan Galaxy S22 Ultra 5G, kemudian foto bisa saya langsung masukkan ke Samsung Notes dan dengan bantuan S Pen saya langsung bisa menggambar desain di atas foto atau pun memberikan catatan lainnya. Seluruh tim di dalam meeting pun bisa langsung melihat catatan saya dengan kemudahan share screen seperti menggunakan laptop atau PC.
HB: Apa pentingnya support system bagi Anda? Siapa yang menjadi sosok tersebut?
TG: Angeline (kakak) merupakan salah satu sosok yang paling saya andalkan. Meskipun seluruh anggota keluarga dan sahabat terdekat tentunya suportif dalam setiap kegiatan saya, Angeline menjadi teman bertukar pikiran yang selalu dengan senang hati menyambut keluh kesah dan perjalanan saya membangun Liberty Society hingga hari ini.
HB: Apa yang Anda lakukan saat jenuh bekerja?
TG: Sejujurnya saya adalah orang yang cukup fokus dalam pekerjaan. Hanya saja, jika saya membutuhkan sesuatu yang distracting saya akan membuka Instagram! Saya menyukai quotes dan cerita menginspirasi. Selain itu saya juga aktif di Linkedin, baik untuk memperoleh berita baru atau saya gunakan untuk melihat update yang tengah terjadi di industri saya ini.
Hal ini membuat saya juga tergerak untuk berbagi inspirasi ke generasi muda lainnya. Untuk itu, saya berupaya aktif membagikan momen dan kegiatan menarik Liberty Society di Instagram maupun Linkedin dengan harapan dapat memberikan inspirasi kepada lebih banyak orang untuk menciptakan dampak baik terhadap sekitarnya. Yang saya suka dari S22 Ultra, kamera pada aplikasi sosial media seperti Instagram dan Tiktok kualitasnya sudah bagus banget. Jadi waktu saya tidak tersita hanya untuk mengulang-ulang ketika mengambil konten dan menyebarkan lebih banyak influence dan inspirasi dengan konten yang berkualitas.
HB: Hari ideal Anda ditutup dengan…
TG: Menghabiskan waktu bersama diri sendiri alias me time. Me time buat saya bisa bermacam-macam. Ketika ingin bersantai di rumah, me time buat saya cukup dengan menonton serial TV kesukaan di kamar. Terkadang, seperti hari ini, saya memilih menghabiskan waktu di restoran terdekat sambil mencicipi teh dan mencari inspirasi. Saya juga suka membuka aplikasi Samsung Global Goals untuk memperoleh wawasan lebih luas mengenai misi saya dalam Generation17. Hal ini juga membuka pemikiran saya terhadap misi kawan-kawan dari negara lain yang juga terlibat dalam perjalanan ini.