Sudah menjadi hal yang lumrah jika pasangan terlibat dalam adu pendapat atau memiliki ketidaksepakatan akan suatu hal yang menjerumuskan keduanya dalam pertengkaran. Tak jarang juga jika pasangan memutuskan untuk mengabaikan pertengkaran tersebut, berharap akan hilang atau selesai dengan sendirinya. Dalam beberapa kasus, mengabaikan sebuah masalah tidak akan berdampak besar pada kelancaran hubungan sebuah pasangan. Namun, dalam beberapa kasus lainnya, hal tersebut dapat berdampak fatal, baik dalam waktu singkat maupun panjang.
Red flag contohnya. Bagi Anda yang masih asing dengan istilah tersebut, red flag adalah tindakan atau perlakuan tidak sehat pasangan terhadap pasangan lainnya. Biasanya, perlakuan tersebut bersifat merugikan dan tidak menghargai sang pasangan. Jenisnya pun beragam, mulai dari mengontrol tindakan sang pasangan hingga berlaku kasar. Siapapun dapat menjadi korban ataupun pelaku, tidak tergantung pada gender yang dimiliki.
“Red flag itu kan banyak macam-macamnya, bisa mengontrol pasangan, bersifat kasar, baik secara mental, finansial, ataupun fisik,” jelas Zola Yoana, seorang dating expert, saat hadir dalam Bazaar Instragram Live.
Nyatanya, mengabaikan berbagai red flag yang nampak dalam hubungan dapat merusak jalinan tersebut dan membuat keduanya perlahan menjauh satu sama lain. Oleh karena itu, dalam sebuah hubungan, red flag tidak bisa dipandang sebelah mata. Saat ditanya perihalistilah tersebut,Zola berpendapat bahwa banyak pasangan yang cenderung menyangkal keberadaan red flag dalam hubungan mereka.
“Orang-orang terkadang suka menyangkal, mereka berpikir kalau ‘Tidak akan kenapa-kenapa kok’, tetapi sepanjang jalan, mereka secara perlahan akan menjauh dan berpisah, yang satu ke mana, yang satu ke mana. Jadi yang pertama kali harus disadari adalah (keberadaan) red flag itu tadi,” jelas wanita yang merupakan certified matchmaker ini.
“Kebanyakan orang sudah sadar dengan (keberadaan) red flag, tetapi masih berpikir kalau cowok atau ceweknya akan berubah. Masih ada ekspektasi itu, jadinya berpikir untuk terus mencoba (menjalani hubungan) lagi,” tambahnya.
Beberapa pasangan mungkin merasa bahwa dengan mengabaikannya, masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk red flag, bahkan masalah terkaitnya akan menumpuk dan terus menumpuk selama mereka mengabaikan dan tidak menyelesaikannya. Pada umumnya, tanpa disadari, ketika mereka putus nantinya, salah satu penyebab utama dari perpisahan tersebut adalah sang red flag yang tidak diperhatikan sedikitpun.
“Katakan misalnya hubungan mereka tetap berlanjut, lalu dalam satu atau dua tahun mereka putus, coba realize deh, kebanyakan pasangan putusnya itu karena masalah di awal yang dulu mereka abaikan. Karena, akar dari masalahnya enggak diselesaikan. Jadinya menumpuk karena enggak diajak bicara, diskusi, terbuka, atau dikomunikasikan sehingga menjadi masalah,” terang pendiri Heart Inc ini.
Zola pun menyarankan Anda untuk ingat kembali perpisahan Anda dengan pasangan dalam hubungan terakhir yang dijalin. Menurut Anda, apakah perpisahan tersebut memiliki kaitan dengan keberadaan red flag dalam hubungan Anda?
“Jadi, coba deh ingat-ingat lagi, flashback ke belakang, ‘Kalau ternyata gue sebenarnya putus karena masalah yang dulu yang belum diselesaikan’. Lain soal jika enggak ada isu, tiba-tiba ada orang ketiga. Itu beda ya,” kata Zola.
“Tapi kalau msialnya ternyata masalahnya ada di antara kalian berdua, putusnya itu karena masalah pertama yang muncul di awal,” tegasnya.
Tips mengenali dan menyelesaikan masalah red flag
Lalu bagaimana caranya agar bisa mengenali tanda-tanda red flag dan menyelesaikannya agar tidak berdampak fatal pada hubungan? Zola Yoana memiliki jawabannya! Berikut kami rangkum jawabannya di bawah ini.
1. Percaya pada firasat Anda
Terkadang, bentuk-bentuk red flag dapat terlihat jelas ketika seseorang melakukannya, seperti kekerasan fisik. Namun, beberapa bentuk lainnya rasanya sulit untuk langsung disadari. Mengontrol pasangan, misalnya. Mungkin, Anda dapat baru menyadarinya setelah beberapa lama. Oleh karena itu, Zola menyarankan agar percayakan pada firasat yang Anda miliki.
“Anda perlu menyadarinya dan selalu percayakan pada firasat Anda. Kalau dari awal firasat Anda mengatakan bahwa ‘Ada yang salah dengan hubungan saya’, berarti pasti memang ada yang salah dengan hubungan Anda,” ungkap Zola.
2. Komunikasikan masalah yang ada
Mengabaikan tidak pernah menjadi solusi untuk masalah apapun, termasuk juga masalah yang berkaitan dengan red flag. Seperti yang telah Zola katakan sebelumnya, menumpuk masalah hanya akan memperdalam akar masalah tersebut. Akan lebih baik jika Anda berhenti mengabaikan dan coba mengomunikasikannya. Cobalah ajak bicara atau diskusi pasangan Anda sehingga Anda berdua dapat lebih terbuka. Jika memang Anda dan pasangan tidak bisa menemukan solusi apapun, lebih baik akhiri hubungan tersebut, sebelum masalah menjadi semakin besar dan dapat merugikan salah satu atau kedua belah pihak.
(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Volodymyr Tverdokhlib@123rf.com)
Foto: Volodymyr Tverdokhlib@123rf.com