Sebagai pionir dalam industri perhotelan global, Marriott International telah mengambil peran utama dalam menggerakkan revolusi sustainability di Asia Pasifik. Hal ini disampaikan langsung oleh Neeraj Govil selaku Senior Vice President, Operations Asia Pacific, ketika bertemu dengan Harper's Bazaar Indonesia di Singapura beberapa waktu lalu.
Dengan mengusung visi dan komitmen melalui inisiatif Serve 360 yang boleh dibilang ambisius, Marriott International mendorong penerapan solusi yang holistik untuk mengatasi tantangan lingkungan di wilayah ini.
Tentu upaya ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi penggunaan air, manajemen limbah yang lebih baik, dan promosi sumber daya yang bertanggung jawab.
Berikut langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh Marriott dalam merangkul keberlanjutan di Asia Pasifik:
- Sumber Energi Terbarukan
Marriott bekerja sama dengan grup kepemilikan hotel regional dan pemerintah lokal untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Sekitar 100 hotel di wilayah tersebut sudah memanfaatkan energi dari sumber-sumber terbarukan seperti energi angin dan surya.
- Memasang Pengisi Daya EV
Dengan rencana untuk memasang lebih dari 400 pengisi daya EV di sembilan pasar pada tahun 2025, Marriott memfasilitasi adopsi kendaraan listrik dan mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.
- Mengurangi Penggunaan Air
Menerapkan solusi konservasi air seperti sistem irigasi pintar dan pengumpulan air hujan, dengan 60% hotel di wilayah tersebut sudah berhasil mengurangi konsumsi air secara signifikan.
- Melakukan Audit Energi
Semua hotel di wilayah tersebut sedang menjalani audit energi untuk mengidentifikasi peluang-peluang untuk meningkatkan efisiensi energi, termasuk pembaruan pencahayaan dan sistem otomatisasi bangunan.
- Menghidangkan Produk Laut yang Dipilih dengan Bertanggung Jawab
Menetapkan pedoman untuk memilih produk-produk laut secara bertanggung jawab, memastikan keberlanjutan lingkungan dalam penawaran kuliner.
- Menghidangkan Telur Bebas Sangkar
Marriott berkomitmen untuk mendapatkan telur bebas sangkar, dengan hampir 70% hotel di wilayah tersebut sudah mengikuti kebijakan ini.
- Menghilangkan Botol Kecil untuk Perlengkapan Mandi
Dengan menggantikan botol perlengkapan mandi sekali pakai dengan alternatif yang lebih besar dan dapat diisi ulang, tentu bertujuan untuk mengurangi sampah plastik secara signifikan.
- Mengganti Botol Air Plastik Sekali Pakai
Lebih dari 150 hotel telah menghilangkan botol air plastik sekali pakai, memilih alternatif yang lebih berkelanjutan seperti botol kaca yang dapat digunakan kembali.
- Memperoleh Pengakuan Keberlanjutan
Marriott berusaha agar semua hotel mendapatkan sertifikasi dari standar keberlanjutan yang diakui pada tahun 2025, dengan 8% hotel di wilayah tersebut sudah tersertifikasi.
- Pelacakan Limbah
Marriott secara aktif melacak volume limbah untuk mendorong perubahan perilaku dan mengidentifikasi solusi pengurangan limbah yang hemat biaya.
Tak hanya mewujudkan inisiatif di atas, agar terwujud sepenuhnya hingga tahun 2025, Bazaar sendiri juga menyaksikan langsung beberapa poin yang sudah dijalankan oleh kedua properti di Singapura, yang pertama adalah W Singapore Sentosa Cove.
Hotel yang berada di Pulau Sentosa tersebut sejak 2012 lalu, berhasil melakukan pembaruan demi menciptakan lingkungan yang lebih baik lagi. Apalagi letak hotel yang berdekatan dengan dermaga yang menjadi persinggahan puluhan yacht atau kapal, sehingga sistem water cleaning di Marina Sentosa Cove tentu perlu diperhatikan.
Bekerja sama dengan perusahaan bernama Sea-Cleaners, ada tiga mesin di tiga titik sekitar dermaga yang bernama Collec'thor yang mampu menampung sampah, dan "menyaring" air laut sehingga terjaga kebersihannya. Ya, mesin itu sendiri mampu menampung sampah hingga 100kg, belum lagi sistem managemen limbah minyak yang dapat difilter dengan baik. Maka tidaklah heran apabila di sekitar dermaga terdapat Coral Garden yang mampu membudidayakan koral secara organik, diikuti hewan-hewan laut yang hidup berdampingan secara sehat.
Sedangkan dari dalam hotel, W Singapore Sentosa Cove juga bekerja sama dengan perkebunan yang menyediakan bahan makanan organik seperti sayuran, buah, sampai aneka bumbu sebagai supplier di sana. Dari situ pula akhirnya tercipta farm-to-table untuk makan siang di The Kitchen Table, atau barbecue dinner di Skirt sampai pilihan cocktail di Woobar, yang semuanya diracik menggunakan bahan berkualitas dengan klaim sustainability sourced meat atau seafood.
Berpindah ke properti Marriott lainnya, The Singapore Edition tidak hanya menjadi pusat kemewahan dan kenyamanan, tetapi juga menjadi teladan dalam praktik keberlanjutan di industri perhotelan masa kini.
Hotel ini berhasil berkomitmen untuk menerapkan praktik pembangunan yang ramah lingkungan. Mereka berhasil mengintegrasikan produk dengan label hijau Singapura secara luas di seluruh bangunan, mulai dari lantai hingga langit-langit, termasuk dalam aplikasi area umum dan teknis bangunan. Penggunaan semen hijau sebagai alternatif ramah lingkungan juga membantu mengurangi jejak karbon dari proses konstruksi bangunan. Oleh sebab itu, hotel yang letaknya di area Orchard ini memiliki sertiftikat Green Mark Platinum.
Hal lain yang patut Anda ketahui adalah bahwa The Singapore Edition dengan brilian mengumpulkan air hujan digunakan untuk mengirigasi tanaman di properti. Kemudian menerapkan sistem pembacaan sub-metering untuk memantau permintaan air dan mendeteksi kebocoran. Plus, dapur-dapurnya dilengkapi dengan peralatan dari Ecolab yang efisien untuk mengurangi penggunaan air dan bahan kimia.
Kalau bicara energi dan tata cahaya, properti ini menggunakan sistem pencahayaan berbasis lampu LED untuk mengurangi konsumsi energi. Selain itu, pemanfaatan sistem pencahayaan alami seperti sun shading dan performance glazing turut membantu memaksimalkan pemanfaatan cahaya matahari secara optimal.
Sedangkan untuk mengurangi limbah makanan dan minuman serta mencapai pengurangan signifikan dalam pemborosan makanan, mereka juga berkomitmen untuk menggunakan telur dari peternakan bebas dan memperoleh bahan makanan dari sumber-sumber lokal untuk mendukung industri lokal. The Singapore Edition juga terdaftar dalam Responsible Seafood Programme dari Marriott International, memastikan bahwa sumber daya laut yang digunakan memenuhi standar keberlanjutan.
Langkah di atas itu berhasil diwujudkan oleh Chef Josh Niland yang sebisa mungkin mengolah 95% ikan yang tak hanya dipakai sebagai hidangan santap malam semata, namun bagian-bagian lainnya dimanfaatkan sebagai replacement ingredient, semisal ceramic plate yang dibuat dari fish bone.
Di bagian terdalam dapur, Director of Food & Beverage The Singapore Edition, Dario Schiavoni, terus melakukan inovasi dan pembaruan dalam hal mengolah bahan makanan dan minumannya.
Dengan menggunakan mesin sejenis distilled machine dan rotary evaporated machine, Dario mencoba beragam cara untuk mencegah food waste. Misalnya, membuat jelly dari wortel, sampai memproduksi mineral vodka untuk digunakan sebagai racikan mixologist di bar. Menarik bukan?
Baca juga: Destinasi Penginapan Mewah Terbaru di Singapura: The Singapore Edition
(Penulis: Riza Arya & Erica Arifianda; Foto: Courtesy of Harper's Bazaaar Indonesia)