Fakta Sebenarnya Di Balik Mitos Tentang Tidur

Ternyata kuncinya ada pada tidur!

Ilustrasi oleh Emte untuk Harper's Bazaar Indonesia


Sebuah data mengungkapkan kalau Indonesia termasuk dalam kategori durasi tidur terpendek. Tepatnya 6 jam dan 36 menit. Sedangkan menurut dokter, setiap orang harus tidur antara 7-9 jam. Jadi, bagaimana?

BACA JUGA: Apakah Ada yang Namanya Terlalu Banyak Tidur?

Tenang. Melihat data tadi, Bazaar mengulik lebih dalam tentang apa yang menyebabkan kurangnya tidur warga Indonesia. Memang banyak faktornya, dua kondisi gangguan tidur yang paling banyak ditemukan pada warga +62 adalah sleep apnea dan insomnia.

Dua gangguan terbesar tidur tadi sudah Bazaar ulas secara detail di edisi Februari, lho!Dan, ini merupakan perpanjangan dari tulisan berjudul Sleep 101 di edisi cetak tadi. Bedanya, kali ini fokusnya ada pada mitos-mitos tentang tidur.

Bersama dr. Andreas Prasadja, RPSGT, pendiri Sleep Snoring Clinic pertama di Indonesia yang berlokasi di RS Mitra Kemayoran, Bazaar meluruskan mitos yang muncul selama proses wawancara.

Mitos Tidur

1. Orang tidur = Pemalas

Stigma atau pemikiran seperti ini harus dibuang jauh-jauh! Semakin cukup tidur seseorang, semakin baik juga kualitas hidupnya. Contoh, menurut dr. Andreas, fresh graduate itu justru lagi penuh dengan ide di jam 9-10 malam. Itu memang saatnya mereka berkarya. “Tapi memang itu berpengaruh pada jam bangunnya.”Namun kalau mereka bisa memanuver hidupnya dengan siklus tidur seperti itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya ingat, semua ada batasnya.

2. Suka menggertakkan gigi? Ini mungkin penyebabnya!

Ternyata masalah menggeretakkan gigi atau istilah medisnya dikenal sebagai bruxism kerap terjadi (entah sudah disadari atau belum), tak luput juga dialami sendiri oleh Bazaar. Bila Anda belum familiar dengan kondisi yang satu ini, bruxism merupakan situasi di mana kala Anda tidur Anda kebiasaan melakukan menggeretakkan dan menggesekkan gigi.

Bicara mengenai faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi, ternyata selain bisa karena keturunan, nyatanya menggeretakkan gigi juga bisa terjadi sebagai akibat dari mendengkur. “Saat kita mendengkur, aliran udara yang keluar tidak bisa terbuka secara sepenuhnya, untuk itu otot-otot rahang mencari cara agar bisa membuka saluran udara dalam tidur yang kemudian mendorong kita untuk menggeretakkan gigi,” jelas dr. Andreas.

3. Mengantuk di siang hari karena kadar gula

Mitos. Ini berhubungan circadian rhythm. Rasa mengantuk setelah makan siang disebut dengan circadian dipping. Siapa saja akan merasakan rasa kantuk lewat dari jam 1 atau 1:30 siang. Jam biologis memang sedang turun (inverted peak). Perlahan akan naik lagi.

4. Rebahan setelah makan siang

Justru ini adalah waktu yang tepat untuk power nap! Setelah makan siang, gunakan sisa waktunya untuk tidur siang. Tidak perlu lama-lama, 15-20 menit saja sudah cukup. Jadi sebenarnya tiduran setelah makan berbahaya atau tidak? Jawabannya: tidak berbahaya bagi Anda yang tidak memiliki kondisi sleep apnea. Tapi teruntuk Anda yang punya kondisi sleep apnea, itu akan mengakibatkan reflux, sehingga apa yang Anda makan akan berpotensi untuk naik lagi.

5. Melamun atau ketiduran?

Pernah mengalami situasi di mana Anda sedang berkendara mungkin di jalan tol yang sepi secara monoton tanpa adanya distraksi kemudian tiba-tiba… Anda nge-blank? Tahu-tahu Anda sudah sampai di lokasi tertentu. Atau mungkin Anda sedang mengikuti rapat mingguan, mendengarkan presentasi lalu kemudian ketika Anda tersadar rapat sudah berada di penghujung pembicaraan. Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami kondisi yang namanya micro sleep.

Micro sleep adalah sebuah keadaan di mana Anda sebenarnya ketiduran namun Anda sendiri tidak sadar. Merupakan kondisi yang termasuk ke dalam hypersomnia, penyebab spesifiknya sendiri memang perlu dipantau lebih dalam, entah itu disebabkan karena kurang tidur atau disebabkan oleh penyakit tidur. Yang lebih parahnya lagi dalam beberapa kasus, micro sleep bahkan bisa terjadi bahkan dalam kondisi mata terbuka sekalipun!

6. Mengompol = Masalah psikologis

Tidak sepenuhnya benar. Sebelum jump to conclusion, coba cek dulu kualitas tidurnya. Ini juga berlaku pada anak-anak umur 8 atau 9 tahun, ya. “Mendengkur!”, tegas sang ahli. Sleep apnea menyebabkan organ jantung untuk bekerja keras ketika tidur, sehingga mengeluarkan zat-zat yang merangsang buang air kecil.

7. Dengkuran kecil = bukan sleep apnea

Bukan seberapa kencang atau pelan dengkurannya. Justru yang harus diperhatikan adalah henti napasnya.Selain mempelajari mitos yang bertebaran soal tidur, Bazaar juga ingin membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan tidur setiap malam.

Langkah Memiliki Tidur Berkualitas

Di sini, kuncinya adalah apa saja yang membuat Anda nyaman dan merasa rileks. Itu dua faktor utama untuk tidur nyenyak. Beberapa faktor eksternal lainnya yang bisa Anda terapkan adalah:

Pengaturan cahaya

Circadian rhythm manusia itu peka cahaya. Karena sekarang sudah banyak polusi cahaya, badan tidak bisa membedakan kapan waktunya istirahat dan kapan saatnya bekerja. Apabila harus bepergian di malam hari dan sedang tidak menyetir, dr. Andreas memakai kacamata hitam di mobil. “Agar circadian rhythm tubuh paham kalau waktu sudah malam.
Usahakan lampu di rumah itu warm, terutama di kamar tidur. Kalau di ruang makan ya jelas harus lebih terang. Mengatur blue light screen dan brightness diturunkan akan menjadi sinyal untuk tubuh untuk relax. Saat tubuh sudah rileks, letakkan gadget Anda, dan lekas tidur.

Temperatur ruangan

Harus dipahami core body temperature itu harus turun dulu sebelum bisa relax dan akhirnya tidur. Karena kebutuhan dingin setiap orang itu berbeda-beda, tidak ada satu patokan mutlak. Yang penting sejuk.

Shortcut untuk tidur

Ciptakan ritual tidur untuk Anda, kemudian jalankan itu setiap malam. Consistency is key! Tidak hanya kecantikanyang punya ritual, tapi tidur juga sebaiknya ada. Seringnya perempuan punya ritual skincare, atau menonton drama korea.

Formula untuk tidak kebablasan saat nonton drakor adalah 1 episode dan 10 menit. Kalau Anda teruskan, pasti penasaran! Ini namanya Behaviour Insufficient Sleep Syndrome (BISS). Di mana Anda mengorbankan waktu tidur untuk kegiatan lain. Seringnya aktivitas yang tergolong dalam self-award.

BACA JUGA:
Mengapa Menunda Waktu Tidur Dapat Merusak Pola Tidur Anda

Anda Tiba-Tiba Terbangun di Malam Hari? Simak Tips Agar Kembali Tertidur!

Baca artikel"Sleep 101" yang terbit di edisi cetak Harper's Bazaar Indonesia - Februari 2024; Ditulis oleh Sabrina Sulaiman dan Janice Mae; Ilustrasi oleh Emte)